Menurut WHO, 1 dari 8 perempuan di dunia saat ini terdiagnosa kanker payudara.
Data ini saya peroleh ketika menonton Instagram Live Bincang Sehat Bersama Malaysia Healthcare x Meliza Gilbert x KPJ Johor Specialist Hospital, tanggal 10 Oktober 2020.
“1 dari 8 perempuan di dunia punya resiko untuk terserang kanker”, begitulah pembukaan dari Meliza Gilbert mengantarkan percakapannya dengan dr Natasha Mohd Hashim dari KPJ Johor Specialist Hospital. Dan kanker payudara adalah kanker yang paling umum diderita oleh perempuan di dunia selain kanker endometrium, serviks, paru-paru dan kolorektal.
Perbincangan tentang Kanker Wanita Zaman Now ini mengingatkan saya kepada nenek dan bulik (sepupu ibu saya) yang meninggal belasan tahun lalu karena kanker. Almarhumah mami, sebutan sayang kami kepada nenek, di sisa usianya berjuang melawan kanker kandung kemih. Sedangkan kami kehilangan bulik Yun, seorang wartawan yang penuh semangat dan single mother panutan keluarga, akibat kanker payudara.
Saya masih ingat di beberapa kesempatan menemani bulik saya berobat di sebuah RS swasta di Surabaya. Saat itu satu buah dadanya sudah diangkat. Kemoterapi pun sudah dijalani beberapa sesi. Terakhir kali saya melihat beliau sebelum berpulang, perempuan perkasa itu menjadi lebih ringkih akibat semua prosedur pengobatan yang harus dijalaninya. Namun suaranya tetap lembut dan optimis.
Saya ingat sekali mama saya dan saudara-saudaranya sempat optimis bahwa pengobatan bulik saya itu akan berhasil. Saat didiagnosa, kankernya masih berada di stadium 3. Beliau pun semangat sekali menjalani semua perawatan karena punya harapan tinggi untuk kembali pulih. Sayang, Allah berkehendak lain.
“1 dari 11 perempuan beresiko meninggal karena kanker,” ujar Meliza Gilbert. Nenek dan bulik saya adalah 2 orang yang termasuk dalam statistik tersebut.
Baca Juga: Sehat itu Butuh Pengorbanan, Jenderal!
Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kondisi ketika sel kanker atau tumor ganas berkembang di payudara. Kanker terbentuk saat sel-sel di dalam payudara tumbuh tidak normal dan tidak terkendali. Sel tersebut umumnya membentuk tumor yang terasa seperti benjolan.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus kanker tertinggi yang diderita oleh perempuan di dunia adalah kanker payudara. Sebanyak 12 orang per 100.000 perempuan Indonesia menderita kanker tersebut. Angka yang cukup besar menurut saya. Apa sih yang menyebabkan seseorang menderita kanker ini?
Faktor Penyebab Kanker Payudara
Banyak yang meyakini bahwa kanker payudara disebabkan oleh keturunan. Tapi, menurut dr Natasha Mohd Hashim, sebenarnya dari 100 penderita kanker, hanya 10 yang disebabkan oleh faktor genetis. Walaupun memang kanker payudara dan kolon adalah 2 jenis kanker yang terbanyak disebabkan oleh keturunan. Jadi, jika di keluarga besar kita ada 3-4 orang yang menderita kanker tersebut, sebaiknya kita memeriksakan kemungkinannya.
Faktor lain adalah gaya hidup atau lifestyle, meskipun dr Natasha bilang kalau tidak ada makanan tertentu yang menyebabkan kanker. Hanya saja, pola hidup yang kurang sehat tentu akan memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan sel kanker. Tapi ada beberapa faktor risiko yang perlu kita waspadai, seperti:
- Menstruasi dini dan menopause dini.
- Konsumsi alkohol.
- Konsumsi makanan yang kurang sehat.
- Genetik dan riwayat keluarga.
- Merokok.
- Obesitas.
- Tidak hamil dan tidak menyusui.
Khusus untuk kanker payudara, dr. Natasha mengatakan bahwa kanker satu ini paling mudah dideteksi karena letak payudara yang berada di bagian luar tubuh. Jika bisa dideteksi lebih dini maka peluang untuk sembuh lebih tinggi. Sedangkan jika terlambat terdeteksi sel kanker dikhawatirkan sudah merambat ke bagian tubuh lain sehingga akan sulit untuk diangkat. Dan perawatan seperti kemoterapi pun hanya berfungsi untuk menahan laju pertumbuhan sel kanker.
Oleh karena itu, dr. Natasha menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan secara berkala, baik untuk payudara maupun jenis risiko kanker yang lain.
Gejala
Pengobatan Kanker Payudara
Pengobatan kanker payudara tentu bergantung pada jenis kanker yang dialami, stadium kanker, ukuran massa serta sensitivitas sel kanker terhadap hormon. Berdasarkan kondisi tersebut, dokter akan menentukan terapi yang paling sesuai dari beberapa pilihan seperti:
Pembedahan
Pembedahan merupakan terapi yang paling awal dikenal untuk mengobati kanker payudara. Terapi ini meliputi:
- Terapi atas masalah lokal dan regional: mastektomi, breast conserving surgery, diseksi aksila dan terapi terhadap rekurensi lokal atau regional.
- Terapi pembedahan dengan tujuan terapi hormonal.
- Terapi terhadap tumor residif dan metastase.
- Terapi rekonstruksi.
Kemoterapi
Terapi ini dilakukan dengan menggunakan obat-obatan tertentu dapat berupa obat tunggal atau berupa gabungan beberapa kombinasi obat kemoterapi untuk mematikan sel kanker. Kemoterapi diberikan secara bertahap, biasanya sebanyak 6-8 siklus agar mendapatkan efek yang diharapkan dengan efek samping yang masih dapat diterima.
Radioterapi
Terapi yang dilakukan dengan menggunakan energi sinar X dan proton, untuk mematikan sel-sel kanker.
Terapi Hormonal
Terapi ini diberikan pada kasus-kasus dengan hormonal positif. Dan bisa dilakukan pada penderita kanker stadium I sampai IV.
Perawatan Kanker Payudara di Malaysia
Pengobatan dan perawatan kanker payudara bisa dilakukan di rumah sakit-rumah sakit besar di seluruh Indonesia. Tapi bagi teman-teman yang ingin melakukan perawatan di luar negeri, khususnya Malaysia pun bisa.
Karena memang sudah umum ya, orang Indonesia yang berobat di Malaysia, khususnya Penang karena alasan kenyamanan. Bahkan Kementerian Kesihatan Malaysia pun sudah memfasilitasi dengan adanya Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) sebagai pusat informasi tentang rumah sakit di Malaysia, seperti dijelaskan oleh Laode Syawalludin di Instagram Live Bincang Sehat Bersama Malaysia Healthcare x Meliza Gilbert x KPJ Johor Specialist Hospital.
KPJ Johor Specialist Hospital, tempat dr Natasha Mohd. Hashim praktik juga merupakan salah satu rumah sakit yang menjadi rujukan perawatan di Malaysia. Dan bagi teman-teman yang ingin mengetahui daftar lengkap rumah sakit di Malaysia bisa mengunjungi situs Medical Tourism Malaysia.
Meski di masa pandemi ini Malaysia menutup perbatasannya untuk warga negara asing di antaranya Indonesia, Laode menjelaskan bahwa sudah dibuka akses bagi yang ingin melakukan perawatan di Malaysia. Tentu dengan persyaratan khusus seperti menggunakan pesawat carter, memiliki surat persetujuan dari dokter dan surat yang sudah disetujui oleh Malaysia Healthcare.
Jadi bagi teman-teman yang ingin berobat ke Malaysia, bisa langsung menghubungi Malaysia Healthcare untuk dibantu mengurus prosedurnya ya.
#PinkyPromiseWithMH
Di bulan Oktober ini, dalam rangka Breast Cancer Awareness Month, Malaysia Healthcare mengajak teman-teman untuk berpartisipasi aktif meningkatkan kepedulian terhadap kanker payudara melalui kampanye #PinkyPromiseWithMH di Instagram. Caranya mudah banget:
1. Follow akun @medtourismmy.id
2. Like postingan ini dan ajak 3 temanmu dengan mention mereka di kolom komentar.
3. Upload foto / video dengan gesture ‘pinky promise’ di IG feeds/ G story menggunakan nuansa pink (background pink, baju pink, rambut pink, pita pink dll)
4. Tulis caption dengan awalan ‘I Promise’ atau ‘Aku Berjanji’ yang menginspirasi seperti memberikan dukungan dan motivasi, edukasi untuk hidup sehat atau pengalaman menjadi pejuang kanker payudara.
5. Sertakan hashtag #PinkyPromiseWithMH dan tag @medtourismmy.id + 3 orang teman
6. Postingan paling menarik akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 200.000,- untuk 10 orang pemenang.
7. Periode campaign 9 – 23 Oktober 2020.
8. Keputusan pemenang ditentukan oleh Malaysia Healthcare dan tidak bisa diganggu gugat.
Oh ya! Semakin banyak atribut pink yang kamu kenakan, semakin besar kesempatanmu untuk menang lho! Yuk, tunjukkan solidaritas dan kepedulianmu untuk para penyintas kanker payudara lewat #PinkyPromiseWithMH.
Sumber:
1. Instagram Live Bincang Sehat Bersama Malaysia Healthcare x Meliza Gilbert x KPJ Johor Specialist Hospital
2. http://kanker.kemkes.go.id/
3. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/enam-langkah-sadari-untuk-deteksi-dini-kanker-payudara
4. https://lifestyle.kompas.com/read/2019/02/20/172540420/infografik-sejumlah-fakta-mengenai-kanker
5. https://www.alodokter.com/kanker-payudara
6. https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker-payudara
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com
48 thoughts on “Yuk, Kenali Kanker Payudara di Bulan Peduli Kanker Payudara”
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
Woww, ada quiznya ternyata ya Mba
Nanti mau ikutan ah 😀
Makasii edukasinya seputar kanker PD.
Semogaaa kita semua sehaaatt ya
Penting sekali SADARI ya mbk. Bulekku sekarang sakit kanker payudara 🙁 Semoga kita diberi kesehatan, dan dijauhkan dari kanker payudara, aamiin
Kanker payudara aku juga taunya keturunan tapi ternyata bisa karena faktor gaya hidup ya. tetangga aku kena dari nenek ibu & anak. jadi memang kitanya harus menjaga juga ya dengan melakukan SADARI
Aku jadi ingat drama yang kutonton karena ada bahasan kanker payudara juga. Dia ceritanya ada keturunan gitu. Jadi lebih waspada dan agak paham soal ini. Aku pun berusaha belajar sadari. Semoga sih kita dijauhkan dari itu
Perlu di save nih, kadang kita sebagai perempuan kurang aware sama penyakit ini. Padahaaaal, penyakit ini menyerang salah satu “harta” kita ya, thanks sharing nya mbak 🙂
Benar sekali ya mbak, harus rutin lakukan SADARI ya…
Dan menerapkan pola hidup sehat tentunya
Sebagai perempuan mesti aware banget ya mbak masalah kesehatan gini. Pola hidup sehat harus lebih diperhatikan.Senang ada kampanye kayak gini, jadi kita lebih peduli lagi dengan kanker payudara dan ini bentuk support ya untuk para survivor.
Sebagai wanita kita harus aware terhadap kanker payudara ini ya…Melakukan SADARI juga harus rutin per periode untuk mengecek sendiri…
Makasih yaa mbak udah sharing. Pengingat juga nih buat kita supaya aware sama yang namanya Kanker Payudara. Harus SADARI sejak dini, biar ngeh kalau memang ada gejalanya.
Aku sempat waswas juga waktu ada benjolan di antara ketiak dan payudara. Tapi alhamdulillah udah dicek dan ternyata bukan tumor atau kanker. Tapi misalkan tidak dilakukan langkah sadari, bisa jadi kanker. Itu kata dokterku dulu, untungnya rutin melakukan sadari.
Perawatan kanker payudara di Malaysia bagus banget, udah canggih. Aku tahun kemarin kesana melihat rumah sakit yang merawat pasien kanker. Bener-bener membantu pasien jadi tidak takut menjalani perawatan
Pentinya SADARI ya mbk. Bibi saya sakit kanker payudara, hicks nggakbteha banget lihatnya. Semoga kita dijauhkan dari sakit kanker, aamiin.
wah campaignnya unik juga ya…Semoga makin banyak yang waspada dengan gejala kanker ini…dan banyak juga yang berhasil sembuh..terbebas dari kanker payudara..
Ya Allah semoga kita semua dilimpahi badan yang sehat. Nenekku dulu juga diplloperasi garagare begi mba
Semoga kita dijauhkan dari penyakit kanker payudara ini ya mbak.
Ngeri juga ya, 1 dari 8 wanita terdiagnosa kena kanker payudara
Amin, iya ya mbak..
Ini penyakit yg mengancam bgt buat perempuan
Semua wanita di dunia harus banget aware dengan informasi terkait kanker payudara ini dan melakukan SADARI sejak dini
sepupuku meninggal karena kanker payudara stadium 4, berjuang selama 7 tahun, dari sini pelajaran buat aku untuk selalu aware sama diri sendiri
Penting banget ya mbak melakukan SADARI ini ya, saya juga pernah merasa sakit di bagian atas payudara, alhamdulillah bukan kanker, tapi kejang otot karena kepeleset dan tangan bagian atas menahan beban tubuh, jadinya sakit semua bagian atas badan.
Semoga kita semua dijauhkan dari penyakit mematikan ini ya, Mbak. Sebagai wanita memang perlu hati-hati dan selalu melakukan SADARI secara rutin
Sebagai perempuan sepertinya kita memang harus waspada dengan penyakit-penyakit seperti ini ya. Campaign seperti ini memang harus digaungkan terus menerus deh.
Kebetulan dulu almarhum papaku juga dibawa ke Malaysia untuk pengobatan kankernya, pertimbangannya dulu itu karena saran dari salah satu kolega juga sih. Kalau pas nganter papaku berobat kadang sambil menanti terapi atau biasanya setelah terapi aku suka jalan-jalan juga.
Awareness kayak gini harus dikampanyekan terus sih, soalnya suka banyak yg gampang lupa. Aku contohnya. Padahal dulu udah sering dengar tentang pentingnya deteksi dini, tapi suka lupa. Baru inget lagi setelah baca postingan ini.
Sebagai perempuan memang harus ya menjaga kesehatan supaya engak terhindar dr kanker yang lbh banyak menyerang perempuan ini.
Di Malaysia banyak RS bagus2 utk pengobatan kanker ya mbak?
Wah seru banget ada kuisnya ya. Pengen ikutan ah.
iya ya mak makanya deteksi dini kanker payudara dengan sadari juga penting yaaa.. supaya bisa mencegah sedari awal.. faskes di malaysia mah emang ngga perlu diragukan lagi yaa
Selain Sadari, perlu gak siih…kak, periksa khusus untuk daerah payudara ini?
Aku salut banget dengan kampanye #PinkyPromise. Saling mendukung dalam kebaikan kepada sesama perempuan…
Kakak dari Ibuku dan salah satu keluarga dari ipar juga terkena kanker payudara, kak..
Awalnya keluhannya mudah lelah dan sakit di daerah payudara. Karena wanita karir, jadi diabaikan tanda-tanda itu. Taunya pas check uda stadium lanjut.
Semoga kita semua senantiasa dilindungi Allah selalu dari penyakit yang besar dan berat.
Turut bersedih untuk nenek dan buliknya ya mba. Mereka pasti sudah berjuang segenap upaya untuk mengalahkan kankernya.
Para perempuan harus mulai aware ya dengan rutin cek kondisi tubuh, setiap kali mandi dan pada saat masa period-nya tiba.
Alhamdulillah sekarang ini aku menyusui, semoga menurunkan risiko dari penyakit berbahaya ini.
Btw, aku kan pernah sadari tapi ga tau benjolan seperti apa yang berbahaya. Trus, waktu ke museum imeri FKUI ada alat peraga tumor dan kanker payudara. Ya Allah, benjolannya tuh emang keras dan harus ditekan dalaaaam barulah kerasa.
Hari Sabtu lalu, saya takziah ke Bekasi, Bulik saya akhirnya berpulang di usia 59 tahun setelah sekitar 5 tahun berjuang melawan kanker payudara. Semua metode, pengangkatan payudara, kemoterapi dan berbagai tahapan sudah dilakukan tapi Allah berkehendak lain.
Mesti waspada memang kita semua ya perihal kanker ini..Salut untuk kampanye #PinkyPromiseWithMH yang diadakan MHTC
Menginspirasi sekali postingannya mbak. Btw, kalau mau pemeriksaan rutin payudara datangnya kmana ya? maklum disini masih minim edukasi terutama ttg kanker payudara.
Jadi banyak tahu deh ciri-ciri kanker payudara setelah baca ini Terima kasih artikelnya. Dulu sepupuku ada kanker payudara dan harus dioperasi
Ikhtiar dengan selalu menjaga kesehatan dan berusaha melakukan hal-hal yang dianggap mengurangi potensi kanker payudara harus tetap dilakukan ya mba, tidak lupa selalu rutin melakukan pengecekan
Iya ya mbak, rutin melakukan pengecekan secara mandiri (SADARI) setiap mandi yaa ternyata. Aku belum rutin melakukan hal ini.
Sekarang ini kita memang harus aware banget ya mak, aku tuh jadi baca-baca juga deh dan suka ngecek SADARI sehabis menstruasi walau pun gak rutin.
Kalau sudah dengar kata kanker bawaannya takut aja. Statistiknya besar juga ya 1 dari 8 perempuan didiagnosa kanker payudara. Kita harus bisa mendeteksi dini juga ya, aku pernah tuh waktu itu cek mamograf kebetulan gratis jadi tau oh seperti itu eknya, ternyata penting juga untuk deteksi dini.
Mama mertuaku almh pernah dioperasi payudaranya dan hanya sebelah deh kemuadian dikemoterapi. Makanya aku berhati2 nih anak gadisku atau aku pun melakukan SADARI maupun mammogram buat jaga2 ya. Memang sih gaya hidup mesti ditata dengan baik supaya kita terhindar dari kanker payudara. Rumah sakit di Malaysia bagus2 ya..Mau ikutan kuisnya ah 🙂
Sedih ya mba kalau ada yang kena kanker payudara. Ini penyakit yang mematikan dan bagaimanapun pencegahan sejak dini harus kita lakukan. makasih mba sudah berbagi
Faktor gaya hidup tuh memengaruhi juga ya… Harus semangat menjalani gaya hidup lebih sehat dan melakukan sadari nih ya…
Campaignnya seru pinky pinky 😀
Sebagai wanita tentunya penting banget untuk mendeteksi sejak dini adanya kanker payudara. Harus mengetahui segala sesuatu untuk mencegahnya juga nih. Pola makan inginnya benar-benar diatur nih agar lebih sehat jenis makanan yang dikonsumsi karena memang pencegahan lebih baik daripada mengobati.
Aku pernah liat saudara tetanggaku yang diangkat PD-nya jg mbak huhu.
Wah kudu bener2 aware emang ya sama kanker ini dan kudu melakukan pencegahan bener2 supaya tidak kena penyakit ini, salah satunya dengan pola hidup sehat.
Salah satu tantangan perempuan itu ya masalah kanker payudara ini. Selain berkah karena fungsinya sebagai sumber pangan bayi, kanker payudara memang sangat rentan, apalagi yang sudah ada keturunan genetis. Ini challenge-nya tinggal 2 hari lagi ya. Musti buruan posting nih.
masya Allah, lengkap juga ini informasinya aku jadi langsung coba meraba-raba memeriksa sambil baca postingan ini. pengobatan dari malaysia ini bagus juga ya apalagi lokasinya juga gak jauh
Malaysia emang salah satu negara yang terbaik kayaknya untuk penanganan breast cancer..Gak sedikit orang Indonesia yang berobat disana…
Baca artikel ini bikin aku waspada nih sm gejala kanker payudara. Dan biasanya ini jg menurun ya mba?
Smg kita semua disehatkan ya
Penyakit yang jadi momok banget ya buat perempuan, kanker payudara ini. Setuju banget, supaya bisa menghindarinya, kita kudu kenal dulu mengenai segala sesuatunya tentang kanker payudara ini. Jika sudah kenal, kita bisa deteksi sedini mungkin. Supaya bisa ditangani dengan tepat, sebelum keadaannya menjadi sangat serius.
Di Medan, berobat ke Penang seperti kayak mau ke mall saja, karena ada direct flight dari Kualanamu.
Jadi kata-kata seperti:
” Sudah coba berobat ke Penang?” atau “Coba berobat ke Penang”, sudah sering terdengar.
Yes.
Secara umum, banyak sekali yang kasih referensi berobat ke Penang.
Selain harga yang kompetitif, transparan, tentu pelayanan yang memuaskan adalah keniscayaan!
Ibu saya dulu juga kena kanker payudara. Usia lanjut menjadikan kondisi tidak memungkinkan untuk dioperasi. Sekitar 2 tahun ibu bertahan dari penyakit ini. Hingga akhirnya takdir membawa beliau kembali ke Illahi. Memang seharusnya perempuan aware dengan kanker ini. Minimal sadari harus secara periodik dilakukan.
women who are not pregnant and not breastfeeding are prone to cancer. therefore let us be grateful to be pregnant and breastfeeding. I hope we are all healthy