Belajar membaca adalah salah satu kegiatan yang dilakukan di sekolah dan di rumah. Meskipun Kemdikbud melarang adanya pelajaran membaca dan menulis dalam pendidikan usia dini, bukan berarti kita sebagai orang tua nggak perlu mengenalkan anak pada kegiatan tersebut. Yang penting nggak ada unsur paksaan saat anak belajar baca, tulis dan berhitung (calistung).
Belajar Menyukai Buku Sejak Dini di Sekolah
Saat Cinta dan Keenan sekolah di Brunei, pengenalan calistung ini dimulai di jenjang pendidikan KG 1 (usia 3-4 tahun). Selain dari pelajaran sekolah, anak diminta untuk banyak membaca buku agar mereka suka dan lebih cepat bisa baca.
Pojok Buku di Kelas
Beberapa cara yang dilakukan sekolah agar anak mengisi waktu luangnya dengan membaca. Yang pertama adalah dengan membuat pojok buku di masing-masing kelas dengan buku-buku yang dibawa anak dari rumah.
Satu dua kali dalam seminggu, sebelum pelajaran dimulai, anak-anak diminta untuk mengambil buku apa saja yang ada di pojok buku tersebut dan membaca. Tentu nggak semua anak KG 1 sampai KG 3 sudah bisa membaca. Seringkali mereka hanya membuka halaman buku dan melihat-lihat gambarnya. Nggak apa-apa, karena tujuannya hanya membuat mereka terbiasa dengan aktivitas membaca.
Membaca Buku Cerita Sebagai PR yang Harus Dikerjakan Anak dan Orang Tua
Selain itu, setiap hari anak akan diberi buku bacaan untuk dibawa pulang dan dibaca bersama orang tua. Keesokan harinya buku tersebut dikembalikan dan diganti dengan buku yang baru. Ini adalah aktivitas favorit anak-anak, termasuk Keenan.
Tiap malam dia akan mengingatkan saya untuk membacakan buku sebelum tidur, lalu mengisi checklist di jurnal sekolahnya yang menandakan buku tersebut sudah dibaca. Dia paling sebal kalau kami lupa membaca buku yang dibawa karena itu berarti hari berikutnya dia nggak bisa bawa buku baru dari sekolah.
Belajar Membaca dengan Buku Key Words with Peter and Jane
Di sekolah, anak-anak belajar membaca (bahasa Inggris) dengan metode fonik. Itu lo, cara membaca dengan mengenali dengan suara atau bunyi yang mewakili huruf (a, b, c, dst.) dan kombinasi huruf (ng, pl, kr, dst ..) dalam alfabet. Selain itu mereka juga diminta untuk membaca buku pendamping agar mudah mengingat kata-kata yang diajarkan di sekolah.
Kalau waktu Cinta KG buku pendampingnya adalah seri Usborne Very First Reading, maka waktu Keenan KG buku pendampingnya adalah seri Ladybird Key Words with Peter and Jane.
Baca Juga: Belajar Membaca Dalam Bahasa Inggris Dengan Seri Usborne Very First Reading
Apa dan bagaimana buku Key Words with Peter and Jane bisa dibaca di ulasan berikut ini:
Ladybird Key Words with Peter and Jane
Judul: Key Words with Peter and Jane
Penulis: W. Murray
Penerbit: Ladybird
Blurp:
With 90 millions copies sold worldwide, Key Words with Peter and Jane is the springboard to reading for life.
100 Key Words make up half of all those we read and write.
This essential vocabulary is carefully introduced, practised and developed throughout the scheme.
Seri Key Words with Peter and Jane atau yang dikenal juga dengan Key Words Reading Schemes sudah menjadi buku acuan untuk anak belajar membaca bahasa Inggris selama lebih dari 50 tahun. Buku pertama dari seri ini terbit tahun 1964 dan buku terakhirnya terbit tahun 1967. Sementara penerbit seri ini, Ladybird, tahun 2015 kemarin merayakan ulang tahunnya yang ke-100.
Buku-buku ini dirancang sebagai bahan untuk mengajar anak kecil belajar membaca dengan menggunakan sistem frasa kunci dan kata-kata yang dirancang oleh guru William Murray. Murray adalah penasihat pendidikan dan kepala sekolah di sebuah pendidikan non formal di Cheltenham, Inggris.
Tiap buku dalam seri ini menggunakan kata-kata yang paling sering ditemukan dalam bahasa Inggris sebagai titik awal untuk belajar membaca. Dengan buku ini anak diajak untuk secara perlahan mengenali dan menghafal masing-masing kata yang menjadi fokus dalam halaman tersebut.
Skema belajar membaca dengan Ladybird Key Words with Peter and Jane ini sudah dibuktikan keberhasilannya secara ilmiah dan dikenal di seluruh dunia. Yang membuat buku ini berhasil membuat anak belajar membaca karena setiap kata kunci dikenalkan secara bertahap dan sering diulang. Ini membangun kepercayaan diri pada anak-anak ketika mereka mengenali kata-kata kunci ini saat melihatnya yang juga dikenal sebagai metode belajar ‘look and say‘.
Seri ini memiliki 12 level yang masing-masing level terdiri dari buku a, b dan c.
Key Words with Peter and Jane Seri A
Dimulai dari buku 1a, pembaca pemula dari usia 3 hingga 5 tahun, diperkenalkan kepada kakak beradik Peter dan Jane, anjing mereka Pat serta ayah dan ibu mereka. Di buku ini anak-anak juga mengenal rumah Peter dan Jane, mainan, taman bermain, pantai, toko, bus, kereta, dan sebagainya.
Buku pertama menggunakan 12 kata kunci yang digunakan berulang kali (“This is Peter”, “Peter is here”, “This is Jane”, “Jane is here”, “I like Peter”, “I like Jane“).
Hmmm, mengingatkan saya pada buku pelajaran bahasa Indonesia yang saya baca saat SD.
“Ini Budi. Ini Ibu Budi. Ini Bapak Budi. Wati kakak Budi.”
Ingat? Ya kira-kira seperti itulah buku seri A ini.
Key Words with Peter and Jane Seri B
Di buku seri B, anak-anak diajak berlatih kata-kata kunci yang sama dengan seri A. Hanya saja dikemas dalam konteks atau cerita dan ilustrasi yang berbeda.
Beberapa frase baru juga diperkenalkan secara bertahap dan diulang-ulang dalam seri B. Sehingga kosakata anak semakin bertambah.
Key Words with Peter and Jane Seri C
Buku seri C menggunakan kata-kata yang sudah familiar di buku A dan B untuk belajar fonik. Ada juga beberapa kata baru meski tidak sebanyak seri A dan B. Dan ada bagian yang bisa digunakan untuk anak belajar mengingat kata dengan cara menulisnya di buku.
Efektifkah Belajar Membaca dengan Ladybird Key Words Reading Scheme?
Saya nggak bisa berbicara untuk orang lain ya, tapi berdasarkan pengalaman Keenan, seri buku ini efektif banget untuk membantunya belajar membaca bahasa Inggris. Walaupun saya terlambat menyadarinya.
Iya, waktu Keenan masih KG buku ini hanya dipakai sampai seri 3a, lalu sekolah lebih fokus dengan program belajar membaca sesuai dengan kurikulum. Sementara saya nggak telaten karena merasa nggak ada perkembangan dalam proses membacanya Keenan.
Baru setelah Keenan kelas 1 SD saya menyadari kalau dia belajar membaca dengan metode look and say. Jadi dia nggak mengeja, tapi mengenali kata. Persis seperti metode yang ada di seri Peter and Jane ini. Dengan metode ini, positifnya adalah Keenan cepat sekali membaca saat melihat kata-kata atau frase yang sudah familiar, terutama bahasa Inggris. Tapi kesulitan saat melihat kata atau frase yang lebih sulit, apalagi dalam bahasa Indonesia.
Tentunya kesulitan ini akan mudah teratasi dengan meneruskan membaca seri ini sampai level terakhir. Hanya saja, saat ini sudah pindah ke Indonesia, dan sekolah anak-anak berbahasa pengantar Indonesia, sehingga saya fokus untuk mengajarkan Keenan bicara dan membaca bahasa Indonesia. Maklum, selama ini Keenan hanya bisa bicara dan membaca dalam bahasa Inggris karena kondisi speech delay yang pernah dia alami.
Baca Juga: Keenan, Speech Delay dan Sekolah di Usia Dini
Tapi, untuk ibu-ibu yang ingin mengajarkan anaknya belajar bahasa Inggris, saya rekomendasikan buku ini untuk dibaca bersama-sama. Ceritanya yang sederhana dan gambar-gambar yang cantik di dalamnya membuat buku ini menjadi buku klasik yang nggak akan lekang ditelan waktu.
Kalau di Brunei dulu buku-buku ini saya dapatkan di toko-toko buku lokal dengan harga B$ 4,5 (sekitar Rp 45 ribu) per bukunya. Di Indonesia bisa dibeli di Periplus dengan harga Rp 54 ribu per buku. Di Shopee juga banyak yang jual box setnya lengkap 36 buku dengan harga mulai dari Rp 800 ribu.
Artikel ini dipilih untuk dimasukkan dalam kampanyeΒ “Read A Book Day 2024”Β dari penerbit bahan ajar pendidikanΒ Twinkl.
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com
46 thoughts on “Belajar Membaca dengan Key Words with Peter and Jane”
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
Buku rekomen nih, kalo suatu hari nanti mau ngajarin anak membaca dalam bahasa inggris (kalau udah punya anak nanti π).
Dulu waktu TK saya udah diajari membaca, pake teknik eja. Susah banget rasanya. Mana dimarahin terus lagi π£. Harusnya belajar membaca dibuat menyenangkan ya. Untung aja pas udah gede saya seneng baca, gara-gara seneng baca buku cerita bergambar dan berwarna-warni di perpustakaan sejak SD.
Hehehe sama, Mbak. Kalau mama saya dulu ngajarin bacanya pakai media majalah Bobo gitu. Lumayan menyenangkan tapi iya tetap susah karena nggak semua anak bisa belajar dengan teknik eja.
Wah menarik ya bukunya. Di sekolah anak saya yang SD juga ada kegiatan Gerakan Literasi Sekolah Mbak. Membaca buku sebelum masuk pelajaran, bukunya juga bawa dari rumah di taruh sekolah, sebulan sekali diganti. Buku ini sepertinya mudah ya dipelajari oleh anak usia dini untuk belajar bahasa inggris. Anak saya yang kecil usia 6 tahun sudah bisa membaca tapi belum begitu lancar. Mungkin bertahap dulu ya sambil mengenalkan bahasa inggris ke anak.
Wah, recomended banget ini bukunya mbak. Baca review ini saya jadi semangat untuk mengajarkan ke si kecil bahasa inggris sejak dini deh .
Iya, Mbak. Bisa untuk menambah kosakata anak dalam bahasa Inggris.
Senang ya sekarang sekolah-sekolah sudah mulai banyak bikin gerakan literasi gini. Bikin anak suka baca dan cinta buku.
Ternyata memang ada ya, tipe baca yang look and say. Saya kira karena mmang tahu struktur kata dan huruf apa saja yang membangunnya.
aku juga baru tahu setelah kenal sama buku ini, Mbak Susi.
Waktu anak-anak masih kecil, saya rajin banget bacain buku sebelum tidur. Sekarang sudah pada gede lebih sering baca hape karena tugas- tugas di sekolah melalui hp.
Bener mba. Malah menurutku mengenalkan mah nggak apa-apa. Yang penting ga ada paksaan dan dengan cara menyenangkan agar kita nggak sampai merusak dunia bermain mereka ya. Aku juga mengenalkan erysha pada buku sejak dini. Membuat anak menyukai buku dan apa yang dia baca adalah salah satu cara aku mempersiapkan ia kelak belajar membaca. Jadi nggak sekonyong suruh dia baca. Tapi ada proses dan tahapan yang perlu di lalui
Setuju. Justru lebih baik dikenalkan dari rumah dalam suasana santai. Kalau di sekolah kan suasananya lebih formal. Takutnya malah anak jadi takut mau belajar calistung.
Salah satu yg memang harus menjadi pertimbangan utama saat mengajari anak membaca adalah Fun. Anak akan dengan suka rela membaca ketika mereka bergembira. Bagus nih metode baca menggunakan kata kunci gini ya, anak jadi lebih mudah memahami secara bertahap.
Duh bagus nih bukunya. Pas kayaknya nih buat anak bungsuku. Untuk belajar alfabeth dan latihan baca. Tampilannya juga menarik ya. Pricey tapi worth it.
Iya, Mbak.
Wow, lengkap koleksi bukunya. Ini bisa dimulai sejak anak usia berapa mba? Saya gak terlalu sistematis mengajarkan anak di rumah untuk bahasa inggris. Soalnya anak saya tipikal yg suka mendengar. Pokoknya dibikin fun aja. Kadang kalo dia nonton channel YouTube yg berbahasa inggris saja, ujug2 nanti dia udah banyak aja vocab-nya. Hihihi. Kayaknya asik nih caranya mba diterapkan di rumah.
Bisa mulai dari umur 3 tahun sih, Mbak. Saat anak mulai tertarik dengan huruf. Tapi tergantung anaknya juga. Anak saya juga dulu lebih cepat belajar bahasa Inggris dari TV dan lingkungan.
Keren ya sistem di Brunei. PR membaca buku di rumah bareng orang tua membuat anak-anak jadi suka membaca. Seperitnya ini sistem yang sebaiknya diterapkan di sini. Soalnya biasanya hanya di sekolah, tapi tidak ada PR seperti itu di rumah
Iya, Mbak. Awalnya berat juga tapi lama-lama jadi terbiasa baca buku bareng anak dengan buku-buku yang dipilihkan dari sekolah.
Saya pun langsung meluncur ke shopee hunting bukunya,hehehe… saya sedang mengajarkan si sulung untuk membaca. Masih bahasa indonesia sih. Karena buat saya, biar anak ajeg dulu bahasa ibunya baru beralih belajar bahasa lain. Tapi oke juga nih buat ngajarin anak bahasa inggris ke depannya π
Setuju, Mbak. Lebih baik anak mantap dulu bahasa ibunya baru mulai belajar bahasa asing. Apalagi kalau masih golden age itu cepat banget kok menyerapnya asal didukung dengan lingkungan yang juga bicara dalam bahasa tersebut.
Pernah beli buku-buku Ladybird. Waktu itu beli second like new karena pemiliknya udah tumbuh remaja dan nggak butuh buku2 itu lagi π Ilustrasi dan isinya memang bikin gemes π
Iyaaa, buku-buku Ladybird memang ilustrasinya bagus. Isinya juga sesuai dengan target pembacanya.
Wah lumayan nih buat ngajarin si sulung membaca…apalagi kalau ilustrasinya bikin gemes pasti bakalan lebih fun juga belajarnya ya…
Selain bikin fun belajar juga bikin anak suka baca bukunya.
Recommended nih buat ngajarin anak-anak belajar Bahasa Inggris, ditambah dengan gambar dan ilustrasi yang menarik membuat anak lebih tertarik dan mudah untuk mengingatnya. Belajarpun jadi menyenangkan π₯°
Iya, Mbak. Aku tuh suka banget sama ilustrasinya. Cantik. Khas buku-buku klasik gitu.
Bukunya kayaknya bagus buat bantu anak membaca. Menumbuhkan minat baca anak sangat penting, ala Peter ini mungkin bisa bantu. Kalau saya mah dulu dieja, nggak ada teori kayaknya nerapin teori guru yg ngajar. π
Kalau zaman kita kecil kayanya memang belajar baca dengan cara mengeja ya, Mbak. Mulai dari anak-anak Indonesia generasi Z ini dipraktikkan berbagai teori, mulai abaca, fonik, look and say sampai cara lawas mengeja.
Wah menarik jenis buku ini. Kebetulan anak saya sakha lg seneng nih sm bahasa asing. Cus langsumb ke shopee
Semoga cocok sama bukunya.
Menarik mba ulasannya, bikin kepo sama bukunya. Ternyata d jual di indonesia juga ya, kalau sudah waktunya anak saya belajar membaca bisa ni dijadikan salah satu list buku utk belajar.
Iya, Mbak. Kalau pas ada BBW bisa dicari juga nih. Biasanya lebih murah.
Wah recomended banget ya ini bukunya. Harganya sampai berapa ya mba kira-kira? Apakah dijual bebas atau melalui toko tertentu?
Kalau di Brunei dulu saya beli sekitar Rp 45ribu per buku, Mbak. Tapi di Shopee ada yang jual box setnya seharga mulai dari Rp 800,000
Kebetulan saya juga lagi bingung mau ajarkan anak baca darimana. Masih 4 tahun sih. Sejauh ini masih kenalan sama abjad saja dan kenali beberapa inisial dari objek. Makasih mba sharingnya
Sama-sama, Mbak.
Terima kasih informasinya mba. Cocok ni buat anak saya dalam mengenalkannya kata demi kata dan mengakrabkannya dengan bahan bacaan.
Sama-sama, Mbak.
Noted kak. Someday kalau sudah punya anak, aku emang maunya ngajarin bahasa Inggris di umur yang tepat. Dan buku kayak gini pasti sangat membantu. Ditambah dengan arahan yang tepat dari orang tua pastinya ya kak.
Betul, Kak.
Sepakat banget kalau anak usia dini boleh diajarkan calistung, asal caranya tidak memaksa. Mereka memang harus distimulasi sedini mungkin. Bahkan sejak dalam kandungan. Buku Ladybird Key Words with Peter and Jane ini menarik sekali. Apakah ada yang bahasa Indonesia?
Sayangnya nggak ada yang bahasa Indonesia, Mbak. Ini memang untuk belajar bahasa Inggris. Kalau ada yang untuk belajar bahasa Indonesia seperti ini saya mau banget.
wuah jadi kangen ke toko buku periplus nih, sepertinya emang bagus buku-buku yang disertai gambar seperti ini ya mba. anak-anak jadi lebih memahami juga keywords-nya. keren banget ini. harganya juga gak terlalu mahal lagi.
Iya, Mbak. Bikin belajar baca lebih mudah.
Menarikk nih mbaak bukunya. Jd emang harus paham dulu metode baca anak seperti apa ya mbaak supaya bisa disesuaikan dengan tipe buku pembelajarannya. Kalau pas dan cocok anak jd mudah untuk paham π lamaaa banget rasanyaa gak ke periplus, semogaa segera berlaluu pandemi. Cek cek ke shopee duluu ajaa deh hehehe oiyaa salam kenaal mbak yaa βΊοΈ blognya keren ππ
Cara belajar anak mengenal huruf dan kata memang beda – beda ya, Mbak. Hal yang paling saya suka dari buku-buku bacaan berbahasa Inggris untuk level pemula adalah kesederhanaan kalimatnya. Menarik, tapi tetap sederhana. Oh ya, buku ini Budi, itu Wati sebenernya bagus juga untuk pembelajaran membaca. Sederhana maka mudah diingat. Sayang, Balai Pustaka sudah tidak menerbitkan buku itu lagi.