Ritual pagi untuk mood yang lebih baik. Moms, pernah nggak sih merasa bad mood berkepanjangan?
Malas bangun dari tempat tidur, malas ngapa-ngapain, kehilangan minat untuk melakukan hal-hal yang disukai, kepala rasanya penuh dengan berbagai pikiran harus mengerjakan ini dan itu tapi kemudian semuanya berantakan.
Menjalani kegiatan sehari-hari pun menjadi sekadar rutinitas tanpa arti. Seakan-akan tubuh dan pikiran nggak nyambung, badannya di mana, pikirannya sudah berkelana ke mana-mana.
Moody, bawaannya pengen makan tapi trus nyesel karena kebanyakan makan, akhirnya uring-uringan lagi. Hal-hal kecil bisa bikin kita emosi dan pengennya seharian itu sendiri, tiduran, main hape atau baca buku. Ya, perasaan semacam itulah? Pernah?
Saya sedang mengalaminya dan kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa minggu. Sampai suami saya menyuruh saya ke dokter karena melihat saya yang nampak nggak seperti biasanya.
Padahal saya tahu secara fisik saya sehat, never been this fit, thanks to the Body Balance class yang saya ikuti seminggu 2 kali belakangan ini. Bahkan mulai minggu lalu sesi “olahraga” bertambah karena di sore hari anak-anak suka minta ke Billionth Barrel Monument untuk cari Pokemon :))
Karena kondisi ini banyak pekerjaan yang terbengkalai, termasuk urusan ngeblog. Banyak hutang tulisan yang belum saya lunasi, kalaupun akhirnya saya posting saya merasa nggak memberikan 100% usaha saya untuk menulis hal itu.
Periode vakum ngeblog ini memang selalu saya alami. Ada saat-saat saya sangat produktif, bisa posting beberapa kali dalam seminggu dengan banyak sekali ide tulisan yang bermunculan.
Masih sempat juga untuk berkontribusi di situs-situs lain di sela-sela aktivitas rutin seperti ngurus rumah, antar jemput anak-anak, masak, bergaul, berkomunitas, olahraga dan sebagainya. Kadang memang merasa seperti sprint karena harus mengerjakan sesuatu dengan cepat, sehingga tiap abis Maghrib sering merasa kelelahan tapi saya happy.
Lalu muncul periode seperti yang sedang saya alami saat ini. And I feel unhappy.
Kemudian, saya mulai membaca satu per satu blog teman-teman yang tergabung dalam grup V Arisan Link Blogger Perempuan. Lantas mengagumi betapa produktifnya mereka, betapa cerianya nada dalam tulisan mereka. Dan saya semakin merasa down hahaha. Iya, kok saya nggak bisa seperti itu. Katanya pengen jadi blogger profesional, mengalahkan mood saja nggak bisa. Duh.
Baca juga: Working At Home Mom: Blogger Profesional
Apalagi ngeliat blog dan aktivitasnya Tia Marty, seorang blogger dan penulis yang sangat produktif menurut saya.
Ya, gimana enggak, selain rajin menulis aneka reportase dari berbagai event yang ia kunjungi sebagai blogger, Tia juga berprofesi sebagai scriptwriter untuk serial Bro and Bray, Laundry Kiloan, Kos-kosan Jogja, Lovepedia: Dilema Sahabat, dan layar unggulan: Cinta Seutuhnya. Keren yaa.
Profesinya sebagai penulis skrip ini memungkinkan Tia untuk berkenalan dengan para artis, lho. Seru liat foto-foto Tia bareng beberapa pemain sinetron di akun Instagramnya.
Masih belum puas, Tia yang bergabung dalam berbagai komunitas penulis dan blogger seperti IIDN (Ibu Ibu Doyan Nulis), Blogger Reporter Indonesia, Blogger Perempuan dan Writer Blogger juga sudah menerbitkan beberapa buku fiksi maupun non fiksi. Hiaaa, produktif banget kan. Trus masih sempat juga jalan-jalan dan menyalurkan hobi memotretnya sambil mempromosikan hasil karyanya di media sosial.
Ketika saya mencoba mengorek rahasianya, Tia mengaku nggak punya kiat khusus untuk menjaga moodnya supaya tetap produktif dalam berkreasi. Dia hanya berusaha membuat skala prioritas dalam setiap kegiatannya.
“Aku utamakan yang deadline dulu yang aku kerjakan, misalnya menjelang deadlineskrip, aku fokus di situ. Kalau sudah selesai baru ganti fokus nulis buku atau blog.”
Untuk blog sendiri, walau rajin datang ke event dan mendapat job review, Tia nggak punya target khusus. “Aku jalaninnya santai. Sesempatnya saja,” ujarnya. Meski demikian ternyata beberapa tulisan di blog tiamarty.com sudah berhasil menjadi juara di beberapa kompetisi blog, lho.
Itu yang namanya sersan kali ya, serius tapi santai. Maklum, bagi Tia, dunia penulisan ini adalah hal yang dia sukai sehingga ia mengerjakannya dengan senang hati. “Kalau lagi nggak mood, ya aku tinggalin sebentar buat nonton, jalan-jalan, makan, tidur.”
Nah, mungkin itu ya, rahasia supaya periode demotivasi saya ini nggak makin berlarut-larut. Melakukan sesuatu yang saya suka. Tapi, untuk ibu-ibu dengan aktivitas random seperti saya ini, agak susah menjaga mood mungkin ya.
Lagi hepi masak di dapur, eh udah waktunya jemput anak sekolah. Lagi nulis, eh, si kecil udah ngoceh-ngoceh minta ditemenin main. Mau ngopi-ngopi cantik sama temen-temen kok ya kerjaan rumah menuntut diselesaikan. Ya udahlah, saya mah tidur aja akhirnya :))
Namun, ternyata masalah ini nggak cuma saya sendiri yang menghadapi kelelahan mental seperti itu dan menurut beberapa contekan yang saya baca salah satu obatnya adalah melakukan ritual pagi alias rutinitas rutin tiap pagi supaya seharian dapat melakukan aktivitas dengan tubuh dan pikiran yang segar. Apa aja sih?
Ritual Pagi Untuk Mood yang Lebih Baik
1. Bangun Lebih Dulu dari Penghuni Rumah Lainnya
Iya, ini pasti sudah rutin dilakukan emak-emak ya. Tidur paling malam (kecuali suami begadang nonton film atau pertandingan olahraga) dan bangun paling pagi. Etapi karena jujur saja saya ini bukan morning person, biasanya suami saya bangun lebih dulu sih, mungkin mesti dicoba deh bangun lebih pagi dari dia.
2. Minum Segelas Air Hangat dan Perasan Lemon
Banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dengan minum segelas air hangat dan perasan lemon setelah bangun tidur dan sebelum minum teh, kopi atau susu. Air dengan perasan lemon dapat merehidrasi tubuh kita yang kekurangan cairan karena tidur selama 6-8 jam, meningkatkan imunitas tubuh dengan vitamin C yang terdapat dalam lemon, menutrisi sel-sel otak kita dengan potasium, membantu liver mengeluarkan racun dari tubuh, dan masih banyak lagi. Ini adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan energi di pagi hari.
3. Ibadah
Sholat Subuh atau doa pagi atau ritual apa saja yang bisa mendekatkan kita kepada Sang Pencipta. Dengan khusyu’ berdoa, dapat membantu kita untuk fokus pada hal-hal yang perlu kita lakukan di hari itu serta mengurangi stres. Setelah beribadah, luangkan waktu untuk mensyukuri hal-hal yang kita terima di pagi itu.
Bisa bangun dalam keadaan sehat, anak-anak yang tidur nyenyak semalam, atau apa saja. Mungkin kita juga bisa membuat jurnal kebahagiaan dengan mencatat 3 hal yang membuat kita bersyukur hari itu. Bersyukur ternyata dapat meningkatkan mood dan energi kita secara natural lho. Huhuhu, mungkin iya ya, selama ini saya kurang bersyukur dan lebih banyak mengeluh sehingga mood tak kunjung membaik.
4. Regangkan Tubuh
Saya tuh suka merasa pegel dan kaku tiap bangun tidur. Mungkin karena posisi tidur yang kurang tepat kali ya, soalnya sambil ngelonin anak lanang sih. Kalau sudah gitu, badan jadi nggak enak banget untuk memulai aktivitas di pagi hari.
Tapi setelah mulai ikut kelas body balance, keluhan itu mulai berkurang, dan ternyata memaksakan diri untuk berolahraga ringan, minimal meregangkan tubuh di pagi hari bisa membuat kita lebih segar sepanjang hari. Nggak usah susah-susah, cukup dengan berbaring di tempat tidur sambil menarik lutut ke arah dada lalu dipeluk sambil menggoyangkan tubuh ke kanan dan kiri untuk meregangkan tulang belakang dan melepaskan cadangan energi.
Begitu bangun dari tempat tidur, regangkan tubuh semaksimal mungkin. Rentangkan tangan ke atas sambil menggoyangkan jari-jari dan berdiri jinjit supaya tubuh bagian bawah juga ikut meregang. Enak banget rasanya, aliran darah jadi terasa lancar.
5. Hirup Udara Segar
Kalau lagi nggak buru-buru, sebelum menyiapkan sarapan anak-anak, saya suka keluar ke halaman belakang sambil membawa tumpukan baju kotor untuk dimasukkan ke mesin cuci yang terletak di teras belakang. Segar sekali menghirup udara pagi, merasakan rerumputan basah di telapak kaki dan memandangi langit yang pelan-pelan menerang. Supaya lebih mantap, sekalian duduk di luar sambil minum air lemon hangat itu tadi. 1-2 menit saja sudah cukup membuat kita fresh.
6. Jalan Pagi
Jalan pagi dapat membantu mengurangi stres, melemaskan otot-otot, menurunkan berat badan dan menjernihkan pikiran kita. Cukup 10-15 menit sehari keliling kompleks perumahan konon sih bisa memberi efek menakjubkan bagi kesehatan tubuh, jiwa dan pikiran kita.
7. Cek Agenda Kegiatan dan Buat Prioritas
Nah, ini! Membuat to-do-list atau daily planner akan memudahkan kita membuat skala prioritas hal-hal yang harus kita lakukan segera dan mana yang bisa menunggu. Catatan ini juga dapat mengurangi beban otak kita yang harus terus-menerus mengingat dan berpikir tentang rencana harian kita. Kalau semua tercatat dengan rapi pasti akan lebih mudah bagi kita memastikan apakah kita berada di jalur yang benar hari ini.
Begitulah 7 ritual pagi yang bisa membantu kita menjalani hari-hari sibuk dan melelahkan dengan lebih semangat dan pikiran yang jernih. Kalau dilihat semua sepertinya berat ya dan berarti harus bangun lebih pagi.
Jadi, nggak masalah kok kalau kita mau memulai satu ritual dulu sampai terbiasa lantas ditambah lagi dengan ritual yang lain. One small step at a time lebih baik daripada terus-menerus berada dalam kondisi mental yang tidak produktif ini. Yuk, dicoba bareng-bareng. Atau mungkin mama ada ritual yang selalu dilakukan tiap pagi untuk meningkatkan mood? Ditunggu sharingnya ya.
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com
6 thoughts on “Ritual Pagi Untuk Mood Yang Lebih Baik”
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
tipsnya cocok buat say yang suka tidur lagi habis sholat 😀
Hihihi… Ayo dicoba.
Males malesan itu biasanya kalo minggu pagi.. soalnya anak-anak pada libur… kalo week day mana sempat hihihi
Wah tips ritual pagi yang wajib dijalanin, kalau minum lemon air hangat aku suka banget..
yang penting jalanin yang kita suka hihi, makasih banyak mbak reviewnya kece plus banyak manfaatnya
Syukurlah kalau suka reviewnya, mbak Tia.
Ini sepertinya harus dipraktekkan, tapi saya juga bukan morning person…agak susah jadinya :))