Menumbuhkan Minat Baca Anak dengan Aplikasi Perpustakaan Digital Let’s Read

Menumbuhkan Minat Baca Anak dengan Aplikasi Perpustakaan Digital Let’s Read

Menumbuhkan minat baca anak sebenarnya gampang-gampang susah. Disebut susah karena seiring dengan perkembangan teknologi, anak-anak generasi Z dan generasi alpha yang sering disebut sebagai digital native nampak lebih dekat dengan gawai daripada buku.

minat baca

Selain untuk main game, gawai juga mereka gunakan untuk mengakses sosial media dan menonton video di YouTube. Warna cerah, aktivitas menarik, gambar yang selalu bergerak, musik yang meriah, membuat anak lebih suka menggunakan gadget daripada membaca buku. Akibatnya, minat baca anak semakin turun.

Manfaat Membaca Buku Untuk Anak

Padahal banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh anak dari membaca. Antara lain:

  • Belajar mengenal konsep segala sesuatu yang ada di sekitarnya, seperti warna, bentuk, benda, huruf, angka
  • Menambah kosakata yang bisa menjadi meningkatkan ketrampilan anak berkomunikasi.
  • Meningkatkan aktivitas otak anak.

Semakin sering anak dibacakan buku oleh orang tua, semakin aktif pula otaknya. Pengolahan semantik atau kemampuan untuk mengerti makna dari kata-kata, menjadi lebih aktif. Kinerja otak seperti ini tidak sama jika anak mendengar sebuah cerita dari TV atau gadget. – dr. Kevin Adrian (Alodokter.com)

  • Melatih anak berimajinasi yang dapat merangsang kreativitas mereka.
  • Membangun kemampuan berpikir anak, termasuk rentang atensi, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan berlogika.

5 Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak.

Seperti yang saya sebutkan di awal tulisan ini, menumbuhkan minat baca anak itu gampang-gampang susah. Gampang karena sebenarnya caranya mudah, asal sebagai orang tua kita mau telaten sebab ini bukan proses instan.

Karena saya suka membaca sejak kecil, tentu saya ingin mewariskan hobi tersebut kepada anak-anak saya. Ketika saya kecil, membaca, terutama fiksi, itu kegiatan yang menyenangkan sekali karena bisa membawa saya ke dunia yang baru yang seru.

Baca Juga: Persembunyian Terindah

Hanya dengan #dirumahaja saya bisa merasakan kehangatan Laura dan keluarga Ingalls dan bermain di padang rumput di Little House on the Prairie. Atau seolah-olah mengalami serunya kehidupan sekolah berasrama di Malory Towers bareng Darrel Rivers, Sally Hope, Gwendoline dan Mary Lou. Dan masih banyak lagi.

Untuk menumbuhkan minat baca anak, saya melakukan 5 hal ini:

Menyediakan Bahan Bacaan Sesuai dengan Usia dan Kesukaan Anak

Sejak anak sulung saya bayi, saya berusaha untuk menyediakan buku yang sesuai dengan usianya. Mulai dari softbook dan boardbook saat berusia 0 – 2 tahun. Lalu berganti ke activity book, pop up book dan buku-buku interaktif lain.

Di usia 3 tahun ke atas, saya mulai melibatkan anak untuk memilih buku bacaannya. Tentu dengan bimbingan saya dan ayahnya dan disesuaikan dengan usia dan kesukaannya. Ada masanya dia lebih suka buku dengan buku princess, ada kalanya pilihan bukunya semua tentang dinosaurus. Pernah juga selama 1-2 tahun dia hanya mau membeli dan membaca buku ensiklopedia bergambar.

buku digital

Baca Juga: Tips Memilih Buku Bacaan Untuk Anak

Buku-buku ini saya letakkan di rak khusus yang mudah dia jangkau. Supaya sewaktu-waktu ingin membaca, dia mudah mengambil buku-buku tersebut.

Membacakan Buku untuk Anak

Baca Juga: Manfaat Membacakan Buku Untuk Anak

Membacakan buku untuk anak juga menjadi salah satu cara efektif dalam menumbuhkan minat baca anak. Kegiatan ini secara rutin saya lakukan sebagai aktivitas pengantar sejak anak sulung saya berusia 1 tahun.

Ketika dia masih batita, saya yang memilih buku yang dia mau baca. Saat dia mulai masuk sekolah, gantian anak-anak yang memilih buku yang mereka ingin dibacakan. Nggak jarang juga saya membacakan buku ensiklopedia sambil berdiskusi tentang isi buku.

membaca buku untuk anak

Pernah juga saya membacakan novel bergambar per bab setiap malam sampai bukunya selesai. Atau anak-anak membawa buku bacaan dari sekolah untuk dibaca bareng-bareng sebelum tidur. Kegiatan ini menyenangkan sekali untuk saya dan anak-anak.

Mengajak Anak ke Toko Buku dapat Meningkatkan Minat Baca Anak

Ke toko buku adalah aktivitas favorit saya. Tadinya, anak-anak saya nggak terlalu suka ke toko buku karena kesannya yang terlalu kaku ya. Sampai saat kami pindah ke Brunei dan menemukan sebuah jaringan toko buku impor yang penuh dengan berbagai buku anak yang bagus dan tempat yang nyaman. Bahkan saking nyamannya, anak-anak boleh duduk di tempat yang disediakan dan membaca buku contoh. Sejak itu anak-anak saya jadi suka banget ke toko buku dan tentunya membeli bacaan yang mereka suka.

Mengisi Liburan Sekolah di Perpustakaan

Ketika kami masih tinggal di Brunei, di distrik Belait tempat kami tinggal masing-masing kelurahannya punya beberapa perpustakaan daerah yang bagus dan ramah anak. Setiap liburan sekolah, perpustakaan ini punya jadwal aktivitas untuk anak yang bisa diikuti secara gratis untuk semua penduduk. Sehingga anak-anak suka datang ke perpustakaan untuk mengikuti berbagai macam kegiatan. Mulai dari memasak, menggambar, mendengarkan dongeng dan membuat prakarya.

mengisi liburan di perpustakaan

Dari sini anak-anak jadi akrab dengan perpustakaan dan suka menghabiskan waktu di sana bersama teman-teman sebayanya. Mulai dari membaca di ruangan khusus anak-anak atau bermain di ruangan audio visual.

Memanfaatkan Gawai untuk Membaca Buku Digital

Anak-anak generasi Z dan generasi Alpha adalah generasi digital native yang akrab dengan gadget. Kita bisa memanfaatkan kegemaran mereka menggunakan gawai dengan mengunduh aplikasi buku digital. Supaya anak-anak bisa tetap membaca meski tanpa memegang buku fisik.

menumbuhkan minat baca anak

Dengan buku digital, anak-anak bisa membaca buku kapan saja dan di mana saja. Si sulung saya yang mulai beranjak remaja pun mengunduh buku-buku bacaan favoritnya dalam tablet supaya bisa dibaca saat bepergian tanpa harus membawa buku fisiknya yang tebal.

Kalau si bungsu biasanya saya carikan situs-situs yang menyediakan cerita-cerita pendek dari telepon genggam saya, supaya sesi membaca sebelum tidur tidak terlewatkan meski sedang tidak ada buku fisik.

Menumbuhkan Minat Baca Anak dengan Aplikasi Perpustakaan Digital Let’s Read

Let’s Read adalah aplikasi perpustaakan buku digital yang menyediakan ratusan buku cerita anak yang sudah diterjemahkan ke bahasa-bahasa lokal di Asia. Let’s Read diprakarsai oleh Books for Asia, yakni program literasi berupa donasi buku yang diprakarsai oleh The Asia Foundation dan telah berlangsung sejak 1954. Program tersebut menerima U.S. Library of Congress Literacy Awards atas inovasi dalam promosi literasi pada Desember 2017.

Let’s Read, Perpustakaan Digital Untuk Anak

Sebagai perpustakaan digital, Let’s Read benar-benar memanjakan pembacanya dengan berbagai kelebihan berikut:

Gratis baca ratusan cerita bergambar.

Let’s Read menyediakan ratusan cerita bergambar yang dapat diakses secara gratis. Cerita-cerita tersebut dapat kita pilih berdasarkan tingkat kesulitan, bahasa dan kategori atau tema cerita.

Dengan berbagai fitur tersebut, kita bisa memilih bacaan yang paling sesuai dengan kesukaan dan kemampuan membaca anak kita. Semakin tinggi tingkatan membaca atau reading level yang kita pilih, semakin banyak tulisan dan kompleks ceritanya.

menumbuhkan minat baca anak

Meski kebanyakan buku di Let’s Read aslinya berbahasa Inggris, khusus untuk kawasan Asia, sudah banyak yang diterjemahkan dalam bahasa nasional dan daerah negara-negara Asia. Untuk pembaca Indonesia dapat memilih buku dengan bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Minangkabau dan Bali. Asik kan baca buku dalam bahasa daerah.

Dapat dibaca tanpa koneksi internet.

Supaya cerita-cerita dalam Let’s Read dapat dibaca kapan saja dan di mana saja, kita bisa mengunduh dan membagikannya secara gratis dan legal. Jadi meski nggak ada koneksi internet, anak-anak tetap bisa membaca buku favoritnya yang sudah diunduh dari Let’s Read.

buku digital

Cerita yang berkualitas.

Cerita-cerita dalam aplikasi dan situs Let’s Read sudah dipilih agar sesuai dengan usia anak-anak. Meski sederhana, kisah-kisah tersebut edukatif dan related dengan kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Berbagai jenis cerita mulai dari petualangan sampai non fiksi dilengkapi dengan gambar yang menarik sehingga anak bisa betah membaca buku sampai selesai.

Aplikasi Let’s Read dapat diunduh oleh pengguna perangkat Android, baik tablet maupun telepon genggam.

Sedangkan untuk pengguna iOS atau perangkat keluaran Apple, bisa mengakses Let’s Read dari Safari atau web browser lainnya. Jangan khawatir, situs https://reader.letsreadasia.org/ sudah responsive atau mobile friendly kok. Jadi nyaman aja dibuka lewat web browser dan nggak beda dengan aplikasinya.

Dengan Let’s Read ada satu lagi cara mudah menumbuhkan minat baca anak ya. Terutama para generasi Z dan generasi Alpha. Teman-teman ada yang sudah menggunakan aplikasi Let’s Read? Apa nih fitur yang paling disukai?

Suka dengan artikel ini? Yuk bagikan :)

alfakurnia

Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com

15 thoughts on “Menumbuhkan Minat Baca Anak dengan Aplikasi Perpustakaan Digital Let’s Read

  1. Ping-balik: Menumbuhkan Minat Baca Anak dengan Aplikasi Perpustakaan Digital Let’s Read – Blogger Perempuan
  2. Saya sudah menggunakan Let’s Read lho. Feature yang saya sukai kayaknya bahasa-bahasa ya, karena berarti saya bisa belajar aneka ragam bahasa. Hanya saja anak saya belum mau dibacakan cerita bahasa daerah. Dibacain bahasa Inggris juga nggak mau. Maunya bahasa Indonesia. Mungkin karena belum minat ya πŸ™‚

    1. Kebalikan sama anak saya, Mbak. Karena kenalnya bahasa Inggris jadi nggak mau dibacain bahasa Indonesia. Tapi lumayan ini sejak ada Let’s Read yang multilinguala jadi mau karena bisa dibacain dua versi bahasanya.

  3. betuull banget.. semua cara itu manjur mbak.. anak2ku sekarang udah SMP dan SMA.. dan karena mereka selalu saya bacakan cerita, dibawa ke perpus dan saya sediakan perpustakaan juga di rumah… jadinya mereka sangat suka baca sampai sekarang.

  4. Insya Allah, jika sudah punya tablet pengen pasang aplikasi Let’s Read agar Palung beroleh banyak pilihan bacaan menarik untuk anak-anak.

    Juga mengenal buku anak dari luar negeri. Itu bisa memperkaya wawasannya.

    Saya yang generasi X jelas kewalahan jika bacaan untuk anak sulit diperoleh karena keterbatasan ruang, di kecamatan ini hanya ada 1 toko buku yang menyediakan sedikit bacaan. Itu sudah lumayan untuk standar Balubur Limbangan Garut.

    Jika beli buku ke toko buku besar di Bandung, rasanya belum bisa untuk tahun ini. Bisanya beli buku anak secara daring. Tapi bergantung ada dananya atau tidak.

    Semoga aplikasi Let’s Read kian populer bagi orang tua yang peduli anak suka literasi

  5. saya baca-baca tentang Let’s Read ini memang bagus ya aplikasinya, dikasih unjuk ke keponakan yang dia gak suka baca, terus diliatin ini jadi tertarik gitu karena dia suka kalau bacaannya itu eye catching, menarik, entah dari desain, warna ataupun bentuknya. nah karena ini bentuknya digital otomatis lebih menarik buat dia. karena ada gambar yang warna warni dan mungkin lebih hidup menurut dia ketimbang buku. sangat membantu sekali aplikasinya, bagus

  6. Sampai sekarang masih suka pakai Let’s Read. Aplikasi bacaan yang memudahkan banget agar anak bisa dibacakan cerita anak. Ceritanya juga suka ditambahkan sewaktu-waktu. Top deh πŸ™‚

  7. Masya Allah, pengalaman yang sangat inspiratif, Mbak Alfa. Anak-anak jadi terbiasa membaca ya … bahkan sekarang ada Let’s Read, jadinya terkomodir kesukaan membaca sekaligus pegang gadget.

  8. Lets read membuat proses belajar anak menjadi menyenangkan ya mbak. Apalagi anak itu mudah bosen dan butuh sesuatu yang inovatif. Dengan lets read belajar menjadi rutinitas yg tak membosankan.

  9. Makin banyak semua hal menggunakan aplikasi digital ya termasuk aplikasi perpustakaan digital let’s read ini, sehingga dengan mudah anak untuk menumbuhkan dan senang membaca.

  10. Saya baru terinfo ttg Let’s Read. Sepertinya menarik ya. Tapi saya lebih suka mendorong anak membaca buku cetak dg menyediakan buku-buku dan membacakannya secara rutin. Sebisa mungkin mengurangi penggunaan gawai oleh anak-anak. Terima kasih atas tulisan dan info yg menarik dan bermanfaat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top
error: Content is protected !!