Masa baca gini aja nggak bisa. Kamu tuh emang nggak pernah belajar baca Quran atau gimana. Sudah SMA kok ngajinya seperti ini!”
Guru di SMA saat Pondok Ramadan kepada saya yang didengarkan dan disaksikan oleh banyak teman.
Jujur aja saya tu pernah punya trauma belajar baca Quran yang akhirnya mempengaruhi kepercayaan diri baca Quran di muka umum.
Jadi ceritanya gini. Waktu saya masih kecil, keluarga kami memang bukan keluarga yang religius. Satu-satunya sumber ilmu agama yang saya peroleh ya dari sekolah. Ada sih mama saya ngajarin ngaji sampai kemudian berhenti karena beliau harus kerja di luar rumah untuk menghidupi ketiga anaknya.
Belajar Baca Quran di Masa Kecil
Pernah juga saya dan adik-adik belajar ngaji dengan mbak-mbak mahasiswa IKIP Ketintang (sekarang Unesa) yang ngekos di rumah tetangga. Ada mungkin 2-3 kali kami ganti guru karena ada yang lulus dan ada yang pindah kos. Sampai akhirnya entah kenapa sebelum saya lulus SD itu berhenti sama sekali belajar ngajinya.
Alhamdulillah ingatan tentang huruf-huruf hijaiyah itu nggak menghilang dan kalau cuma Iqra aja mah saya bisa waktu itu. Cuma kan namanya tingkatan sekolah makin tinggi, makin susah juga materi pelajaran agama. Ngaji nggak cukup cuma sampai Iqra. Akhirnya tiap praktik belajar baca Quran di sekolah tu saya selalu terbata-bata. Sehingga sering dimarahin guru.
Sampai puncaknya ya saya mendapat teguran keras seperti di awal tulisan ini dari guru SMA saya. Saya ngerti kok beliau maksudnya baik, orang salah ya harus ditegur kan. Saya salah karena nggak berusaha untuk belajar baca Quran sungguh-sungguh. Tapi entah perlakuan beliau saat itu membekas sekali. Dan ini membuat saya takut banget ngaji di depan orang banyak. Takut salah, takut dimarahin, takut dihakimi, takut dianggap kurang beriman, dan banyak lagi ketakutan lain.
Hal ini bikin saya menghindari semua sesi ngaji bersama sampai saya dewasa. Kalaupun akhirnya saya terpaksa ngaji, itu deg-degannya luar biasa. Sehingga yang pernah ngaji bareng saya pasti tahu suara saya selalu bergetar saat melantunkan ayat-ayat suciNya di depan umum karena nggak bisa mengontrol perasaan ketakutan itu. Anehnya kondisi ini nggak terjadi ketika saya ngaji sendiri di rumah. Kalau baca Quran sendiri meski terbata-bata dan saya tahu banget banyak salahnya karena saya belajar otodidak, tapi saya tenang dan bisa menikmati membaca Al Quran.
Tentang Guru Ngaji
Sampai akhirnya setelah punya anak dan kembali tinggal di rumah mama saya, kami sekeluarga belajar baca Quran sama seorang guru yang baik banget. Ustadz Anas, mahasiswa S2 IAIN Sunan Ampel itu telaten sekali membimbing kami belajar. Beliau nggak pernah memarahi kalau kami salah, hanya mengingatkan dan menyuruh kami mengulangnya berkali-kali sampai benar. Sayangnya belum sempat khatam Quran, saya pindah ke Jakarta dan pindah lagi ke Brunei.
Di Brunei, saya kemudian sering mengikuti acara pengajian ibu-ibu Indonesia yang dilakukan setiap minggu. Dalam sebulan itu 3x kami tadarusan dan sekali ngaji tausiyah bersama Ustadz. Nah, karena masih punya ketakutan ngaji di depan umum, saya jarang banget ikut tadarusan. Baru mulai sesekali datang tadarusan setelah saya belajar ngaji juga sama Bu Ica, guru ngajinya anak sulung saya yang juga membimbing ibu-ibu KB Seria muslimah belajar baca Quran.
Seperti Ustadz Anas, bu Ica ini sabar banget ngajarin saya ngaji. Sejak belajar dengan Bu Ica perlahan saya bisa mengontrol ketakutan saya untuk membaca Al Quran di depan umum.
Sayangnya lagi belum sampai khatam saya sudah harus kembali pindah ke Sidoarjo. Nah di sini sebenarnya sempat mau ikut kelas ngaji bareng mama saya. Kebetulan mama saya sekarang rajin banget ikut grup pengajian dan kelas-kelas belajar baca Quran. Tapi karena sering mendengar keluhan beliau tentang guru ngajinya yang galak saya jadi jiper. Ya udah akhirnya belajar sendiri lagi dengan mengingat-ingat ilmu yang diberikan oleh guru-guru ngaji saya.
Belajar Baca Quran Online
Beberapa waktu lalu teman-teman di komunitas Indonesia Hijab Blogger buka pendaftaran untuk ikut kelas belajar baca Quran gratis. Awalnya ragu mau daftar karena nggak yakin bakal bisa ngikutin kelasnya di tengah kesibukan mendampingi anak-anak belajar di rumah. Tapi kak Andiyani dan kak Ola meyakinkan teman-teman di komunitas untuk ikut.
“Ini kelas yang kutunggu-tunggu lo, soalnya belajar tahsin tapi metode lebih singkat gitu. Cuma 4 hari, yuk make time, Kakak-kakak,”
Ya udahlah baca chat Kak Ola saya jadi memantapkan hati untuk ikut. Mumpung ada kesempatan untuk belajar ngaji gratis kenapa nggak dimanfaatkan. Apalagi ini belajar dari awal yang memang saya perlu banget. Dan alhamdulillah tanggal 27 – 30 Juli kemarin saya dan teman-teman dari IHB pun belajar baca Quran dengan bimbingan Ustadz dari Cinta Quran Foundation melalui program Indonesia Bisa Baca Quran.
Indonesia Bisa Baca Quran
Indonesia Bisa Baca Quran adalah sebuah program pengentasan buta aksara Quran yang digagas oleh Cinta Quran Foundation. Program ini memiliki misi untuk mewujudkan Indonesia Cinta Quran dengan memberikan pelatihan tidak berbayar kepada masyarakat. Metode pembelajarannya dirancang khusus lo untuk memudahkan peserta belajar membaca Al-Quran. Jadi meski mulai belajarnya dari awal banget nggak kesulitan untuk mengikuti materi yang diberikan.
Metode Tahrir
Kami mengembangkan sebuah metode belajar membaca Alquran Cepat, Mudah dan Menyenangkan yang kami namai dengan Metode TAHRIR. Metode TAHRIR dikembangkan dengan konsep edutainment memadukan konsep edukasi dan entertainment (hiburan), yang menjadikan suasana belajar mudah dan menyenangkan, tanpa menulis dan tanpa hafalan.
cintaquran.com
Kalau teman-teman bertanya apa beda metode tahrir dengan metode lain seperti Ummi misalnya? Jujur aja saya nggak tahu karena belum pernah belajar baca Quran dengan metode Ummi. Tapi metode tahrir yang digunakan Cinta Quran foundation ini beneran mudah, simple dan praktis sih, apalagi kalau kita sudah punya basic tahu dan hafal huruf hijaiyah.
Metode tahrir dimulai dengan memperkenalkan huruf-huruf hijaiyah yang dirangkai dalam 5 buah kalimat. Nah 5 kalimat ini dirangkai menjadi sebuah cerita tentang seorang gadis yang bertamasya ke kota. Di sana dia bertemu dengan seorang lelaki yang selalu menggodanya. Sang gadis lantas berdoa saja supaya lelaki itu berhenti mengganggunya. Menarik kan.
Kalimat-kalimat ini yang kemudian selalu diulang dalam 6 Kaidah Dasar Mudah Membaca Quran. Karena sering diulang, dari yang tadinya nggak hafal huruf hijaiyah dan cara pelafalannya yang benar, di akhir kelas sudah bisa tuh membaca dengan benar.
Training Online Baca Quran IHBxCQ
Di kelas belajar baca Quran online IHBxCQ kami berdua puluh dibimbing oleh Ust. Shofwan Zakiya selama 4 hari berturut-turut masing-masing dua jam. Begitu dijelaskan waktu pertemuannya, saya sempat bimbang atas kemampuan saya ngikutin semua pertemuan. Secara 2 jam nonstop belajar Quran itu di atas kertas rasanya lama banget. Apalagi jam belajarnya mulai dari jam 2 siang. Itu jam-jam ngantuk kan ya.
Tapi alhamdulillah sejak pertemuan pertama tuh nggak terasa lo 2 jam itu. Selain materi kami juga disuruh langsung praktik melafalkan huruf-huruf dan rangkaian kata yang diberikan. Ust. Shofwan sendiri memberikan materi dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. Beliau juga sesekali becanda sehingga kami nggak bosan walaupun kantuk melanda.
Karena rata-rata yang ikut kelas ini sudah bisa ngaji, pelajaran berlangsung cepat dan banyak praktik. Apalagi Ust. Shofwan sekali menyemangati kami untuk semangat meski harus mengulang bacaan berkali-kali. Beliau mengingatkan supaya kami nggak putus asa karena setiap huruf Al Quran yang kita baca tuh punya 10 nilai kebaikan. Jadi walau jujur aja grogi banget tiap kali diabsen suruh baca secara bergiliran, saya tetap berusaha melawan rasa cemas. Dan, alhamdulillah gurunya sabar begitu juga teman-teman sekelas sehingga meski saya harus ngulang beberapa kali sampai bacaannya benar pun nggak masalah.
Materi yang diberikan di kelas Zoom juga dibagikan dalam bentuk video supaya bisa diulang sendiri meski kelas sudah usai. Bagi yang mengikuti kelas sampai 4x pertemuan tanpa pernah absen juga diberikan fasilitas CQ Call untuk belajar via telpon dengan para pengajar sebanyak 10x agar semakin fasih bacaannya.
Dan di akhir pertemuan keempat, semua murid kelas belajar baca Quran IHBxCQ dinyatakan lulus setelah berhasil melalui assesment akhir. Alhamdulillah.
Keseruan kami kelas IHBxCQ ini bisa dilihat juga di highlight Instagram saya yang judulnya IHBxCQ.
Tips Supaya Lancar Membaca Al Quran
Di akhir pertemuan, Ustadz Shofwan memberi kami oleh-oleh tips supaya lancar membaca Quran, sebagai berikut:
Sebelum menutup kelas kami, Ustadz Shofwan juga berpesan agar kami bersabar dalam belajar baca Quran. Beliau mengutip hadits yang berbunyi, “Orang yang terbata-bata membaca Al Qur’an dan kesulitan ketika belajar Al Qur’an baginya akan mendapat dua pahala.” (HR Bukhari). Tapi bukan berarti trus pasrah aja dan nggak berusaha belajar, justru ini harus jadi motivasi untuk semangat sampai nggak lagi terbata-bata baca Al Qurannya. Dan yang penting adalah:
Jangan malu atau minder untuk belajar baca Quran. Allah sesuai prasangka hambaNya. Kalau kita yakin belajar Quran itu mudah, maka Allah akan mudahkan. InsyaAllah.
Ust. Shofwan Zakiya – CintaQuran.
Saya merasa bersyukur sekali bisa mengikuti kelas online belajar baca Quran bareng IHB dan Cinta Quran Foundation ini. Selain ilmu, saya juga menyerap energi luar biasa dari teman-teman sekelas yang sudah lebih fasih baca Quran, bahkan ada yang sudah level qori tapi masih merendahkan hati dan mengosongkan gelas menerima ilmu dari dasar. MasyaAllah.
Kalau teman-teman PojokMungil berminat mengikuti kelas ngaji online atau in house training barengan dengan komunitas atau teman-teman sekantor dengan Cinta Quran Foundation baik dari dasar atau langsung ke kelas tahsin, bisa langsung kepoin aja situs CQFoundation atau Instagram CintaQuran.id. Kebetulan mereka sedang membuka pendaftaran untuk kelas tashrih yang akan dilaksanakan bulan Agustus ini secara online via Zoom.
Semoga kita semua dimudahkan dalam belajar Quran dan bisa mencintai Quran dan mengamalkan isinya.
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com
13 thoughts on “Belajar Baca Quran Online Bareng Cinta Quran Foundation dan IHB”
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
Wahh sekarang semuanya bisa online ya mbakk..
Termasuk belajar membaca al qur an..
Klo online gini pas banget saat spt ini ya mbak
Penting sih ya baca Al-Quran ini, meski sekarang sudah besar, tapi tak ada salahnya mengulang-ulang ilmu yang bisa dibawa sampai akhir hayat ini. Bagus sekarang sudah ada program belajar baca quran secara online begini.
Semangat terus untuk belajar, Mbak. Ternyata omongan seseorang bisa begitu membekas sampai meninggalkan trauma gitu ya. Hiks..
Wah kalau belajarnya via Zoom ya jadi kerasa interaksinya ya Mbak. Semangat Mbak Alfa, aku juga masih belajar nih meskipun belajarnya sama suami sendiri 😁
Kayaknya cocok banget buat Ibu-ibu di lingkungan rumah saya nih Mba, soalnya kan sekarang belum pada berani ngumpul-ngumpul pas pengajian. Mending online kayak gini yah, cuma mungkin perlu diberi sedikit pehamaman soal internet dan cara belajarnya, soalnya banyak ibu-ibu yang udah berumur juga yang pengen mengulang belajar lagi
Masya Allah, Alhamdulillah banget ada wadah untuk belajar Qur’an online seperti ini. Apalagi masa pandemi, berfaedah banget menurut saya kegiatannya.
Kemarin sempat lihat distory mbak alfa tentang ini, belum sempat bertanya tapi sudah terjawab disini mbak alfa. Yeay!!
Wah, bisa nih direkomendasikan buat Bapakku. Sama seperti Mbak Alfa, kedua orangtua kami nggak kental ilmu agamanya, jadi nggak pernah membimbing cara membaca Al Qur’an. Ibu sih Alhamdulillah udah bisa. Bapak yang baruuu banget belajar. Siapa tahu jadi makin semangat ya belajarnya. Apalagi jarak jauh, mungkin nggak terlalu merasa malu juga sama teman-teman peserta yang lain.
Memang rasa takut dan khawatir pasti datang saat kita ingin mempelajari sesuatu apalagi dalam hal memperbaiki bacaan Al-Quran kita. Saya pun pernah, kaki rasanya berat melangkah menuju sana, saat sudah hampir sampai lokasi, semakin berat untuk masuk.
Tapi memang harus dilawan ya. Abaikan godaan berupa rasa malu, takut dan khawatir itu.
Selalu ingat kembali tentang keutamaan tentang membaca Al-Quran. Apa yang kita peroleh saat membaca Al-Quran dengan Tartil.
Alhamdulillah, dengan menjadi pribadi yang mempelajari dan mengajarkan Al-Quran, Insyaallah kita sedang melakukan amalan terbaik.
خيركم من تعلم القرآن و علمه
Masya Allah mbak, belajarnya benar-benar butuh perjuangan ya. Saya termasuk beruntung selama ini bisa mudah mempelajari Alquran. Tapi, sayanya yang sering menyia-nyiakan waktu. Lihat mbak alfa yang sampai harus pindah-pindah guru karena harus pindah tempat terus, kok rasanya saya ini nggak bersyukur sekali dengan keadaan.
Berasa dicubit, udah bisa kok nggak mau rutin ngaji. Hiks.
Alhamdulillah ya mbak akhirnya nemu kelas online baca quran yang semakin memudahkan. Saya juga pernah dapat kelas CQ yang by phone itu. Bacaan quran jadi membaik, tapi saya enjoy menjalaninya.
Alhamdulillah ya mba.. makin banyak media pembelajaran untuk bisa belajar alquran. Di mana ada kemauan di situ ada jalan ya… pasti senang bisa terus menambah ilmu agama.. ngebayangin zoom 2 jam sehari itu jadi ingat masa kecil saat belajar mengaji ke surau ya. Rata2 waktunya kan 2 jam juga..
Kalau untuk orang tua efektif gak online gini ya? Pengen biar ayah ibu belajar ngaji. Tapi ya namanya udah tua, mata udah gak bisa lihat jelas lagi. Daya tangkap juga melemah.
Wah mbak Alfa tinggal di Surabaya ya ? Kapan2 kita meet up yuk mba. btw ngobrolin belajar mengaji, sya dulu waktu SD saja kadang merasa ga Pede saat harus mengaji di depan umum. Kalau skrng sya tetap mengaji di rumah dan kadang mendengarkan lantunan ayat suci di youtube