Hadiah yang ditunggu-tunggu anak adalah kesabaran: “Aku akan berusaha memperlambat langkah agar aku bisa berjalan di sebelahmu & biarkanmu jadi diri sendiri.” – @donobaswardono
*setelah naik turun tangga apartemen untuk kedua kalinya dan sudah terlambat berangkat sekolah*
Cinta: *turun tangga pelan-pelan sambil nyanyi-nyanyi*
Me: Go… Go… Go… We’re running late *dengan nada tinggi*
Cinta: *berhenti nyanyi* Mami, aku kaget kalau ngomongnya keras gitu
Me: Mama harus bicara keras karena tadi mama bicara pelan nggak didengerin sama kakak.
Cinta: ….
*setelah setengah perjalanan turun tangga*
Cinta: Yah! Aku lupa bawa bandoku!
Me: *membayangkan tantrum di pagi hari* Trus gimana? Masa mau naik lagi ambil bando? (dengan nada tinggi)
Cinta: Eh, kan aku sudah pakai baju cantik ya jadi nggak papa nggak pakai bando.
Me: *serasa disiram segalon air es*
Pernah nggak menghadapi situasi seperti itu? Saat kita sedang emosi dan nggak bisa mengontrol nada suara atau ekspresi wajah eh korban pelampiasan emosi kita malah menunjukkan sikap tenang dan tersenyum.
Saya sering sih, justru saat seperti itu Cinta menunjukkan sikap yang jauh lebih dewasa daripada mamanya yang berusia 6x lebih tua dari dia. Saat saya meragukan kemampuannya mengatasi kecewa malah bocah kecil ini membuktikan sebaliknya.
Memang benar yah, anak itu guru bagi orang tuanya. Dari merekalah kita belajar memberi, percaya dan mengolah diri supaya layak menjadi orang tua. Dan selama hampir 5 tahun jadi ibu, entah kenapa belakangan ini saya merasa sering sekali menuntut Cinta untuk bersikap atau melakukan apa yang saya mau bukannya mendampingi dia untuk belajar menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri. And suddenly I feel that I’m not good enough to be a mother and I’m so lucky to have such a wonderful girl who still loves me no matter how bad I treat her.
Ya, modal utama jadi orang tua memang cinta tak bersyarat, kesediaan memberi dan kesabaran. Sekarang saya jadi ragu, apakah saya sudah punya ketiga hal itu?
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com