[Spoiler alert]
Sejak muncul trailernya di youtube beberapa bulan yang lalu, anak-anak terutama Cinta semangat sekali ingin nonton prekuelnya Despicable Me ini. Maklum, mereka adalah pecinta berat Gru, the girls dan para minions. Apalagi Keenan, mungkin dia sudah nonton sebanyak 77 kali film-film Despicable Me yang tersimpan di file video Galaxy Note milik papanya. Bahkan dia bisa ngomong “banana” dan “apple” saya rasa juga belajar dari para Minions ini.
Jadi begitu PSB Dualplex Cinema Seria mulai menayangkan film Minions sejak tanggal 18 Juni yang lalu, kami pun mulai merencanakan untuk nonton bersama. Iya, bersama dalam arti semua ikut nonton. Termasuk Keenan. Biasanya sih cuma saya dengan Cinta, Cinta dengan papanya atau saya dengan suami (yang jarang sekali terjadi sejak punya anak. Hiks). Tapi kali ini kami ingin mengajak Keenan juga. Apalagi liat ratingnya di IMDB adalah PG atau Parental Guidance yang artinya film ini bisa ditonton oleh segala umur dengan pendampingan orang tua karena ada materi-materi yang mungkin tidak cocok untuk anak-anak terutama di bawah 13 tahun seperti adegan kekerasan, humor yang kasar atau adegan telanjang ((http://www.parentalguide.org/movieratingsguide.html)). Jadi rasanya okelah sebagai percobaan membawa Keenan nonton bioskop untuk pertama kalinya. Toh, kalau ternyata nanti dia nggak suka salah satu dari kami bisa membawa Keenan keluar studio.
Sengaja memilih nonton jam 16.30 dengan pertimbangan durasi film selama 91 menit memberi kami cukup waktu untuk menanti buka puasa. Sekalian ngabuburit gitulah. Sayangnya, karena masih dalam waktu puasa kami nggak bisa membelikan popcorn untuk Keenan karena ada larangan bagi muslim dan non-muslim untuk makan dan minum di dalam gedung bioskop selama fasting hours. Tapi nggak apa-apalah, toh sebelum berangkat Keenan sudah sempat makan sedikit.
Secara keseluruhan film ini menurut saya cukup menghibur meski nggak semenarik Despicable Me walaupun digarap oleh sutradara yang sama, yaitu Pierre Coffin. Hanya saja di film Minions, Pierre bekerja sama dengan Kyle Balda, co-director film The Lorax instead of Chris Renauld seperti dua film Despicable Me.
Minions berkisah tentang para makhluk kecil berwarna kuning yang hidup sejak mula terbentuknya bumi ini memiliki tujuan hidup mengabdi para orang-orang terjahat pada jamannya. Mulai dari T-Rex, manusia prasejarah, Anubis, Count Dracula sampai Napoleon Bonaparte (eerrr, Napoleon termasuk evil villain kah?). Sayang karena kecerobohan mereka para tokoh jahat ini tidakberumur panjang sehingga pada akhirnya para minions membangun dunia mereka sendiri dalam gua es. Sampai akhirnya kehidupan terasa tidak berarti bagi mereka dan Kevin dibantu oleh Stuart dan Bob mencoba pergi dari gua untuk mencari bos terjahat pada jaman itu.
Trivia
These three minions (Kevin, Stuart and Bob) were designed to resemble Gru’s daughters Margo, Agnes and Edith. ((http://www.imdb.com/title/tt2293640/trivia?ref_=tt_trv_trv))
Dalam perjalanannya mereka bertemu dengan keluarga Nelson yang berprofesi sebagai perampok bank. Keluarga inilah yang memberi tumpangan untuk mereka ke Orlando demi menghadiri villain-con dan bertemu dengan Scarlet Overkill. Long story short, Kevin, Stuart dan Bob pun bekerja untuk Scarlet dan suaminya Herb Overkill dan diberi tugas mencuri mahkota Ratu Inggris.
Usaha mereka melaksanakan tugas tersebut pada akhirnya justru menjadi bumerang. Minions dianggap berkhianat oleh Scarlet dan diburu oleh para penjahat lain. Kevin pun berusaha untuk melindungi teman-temannya sekaligus melawan para musuh.
Pada awal film, Keenan nampak ketakutan tapi kemudian dia mulai menikmati suasana bioskop yang gelap dan tingkah para makhluk kuning kesukaannya sambil berpindah-pindah dari pangkuan saya ke kursi sebelah yang kosong untuk duduk sendiri. Sementara kakak Cinta seperti biasa duduk tenang menikmati film ini.
Sejujurnya bagi saya film ini agak membosankan. Keseruan dan kelucuan sudah keluar di awal film saat menceritakan sejarah hidup para minions sampai mereka bertemu Nelson family sedangkan ke belakangnya justru terasa datar. Bahkan Scarlet Overkill yang suaranya diisi oleh Sandra Bullock pun kurang memberi kesan bagi film ini, di beberapa review bahkan menyebut ia sebagai penjahat yang membosankan yang terpaksa saya setujui. Bahkan karakter Lucy Wilde di Despicable Me 2 juga karakter Queen Elizabeth dan the Nelson family lebih menarik daripada Scarlet.
Dalam film ini pun ada beberapa kata yang mungkin tidak pantas didengar oleh anak-anak seperti ‘imbecile‘ ((meaning: stupid; idiotic)) dan beberapa becandaan yang agak kasar. Juga ada beberapa adegan para minions telanjang dan menampakkan seluruh bagian belakang tubuhnya, adegan berpelukan antara Scarlet dan Herb, salah satu minions mandi berendam sambil memeluk hidran air. Juga adegan berantemnya minions dengan para penjahat termasuk Scarlet yang meski kurang greget tapi mungkin bisa jadi pertimbangan orangtua untuk membawa anak-anak menonton film ini.
Salah satu yang bagus dari Minions adalah pelajaran untuk menyayangi dan melindungi serta berkorban bagi orang-orang yang kita sayangi. Bagaimana kita harus bekerja keras untuk memperbaiki bukan hanya hidup kita tapi juga orang banyak dan meski kadang nggak mudah kita nggak boleh putus asa. Juga betapa mudahnya media membuat kita mengambil asumsi dan mempercayainya tanpa berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Serta obsesi yang berlebihan seringkali membuat kita pada akhirnya kehilangan segala yang telah diusahakan bertahun-tahun.
But however, film ini cukup menghibur terutama bagi pecinta Minions. Tapi di luar itu, saya sarankan nonton mini moviesnya aja deh. Bisa dibeli di iTunes atau nonton di youtube. Lebih lucu dan menghibur menurut saya hehehe. Enjoy!
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com
7 thoughts on “Minions. Just Enjoy The Fun.”
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
Huuaa, aku lom ngajak anak nih mak buat nonton, masih mau rencanain kapannya
Ayuk nonton, Mak sama anak-anak. Meskipun nggak selucu Despicable Me 1 dan 2 tapi lumayan kok. Terima kasih sudah mampir yaaa.
Paling enak sih pas weekend, Mak. Tapi kalau nggak sempat nonton mending nunggu dvdnya keluar aja hehehe
aku tuh masih ragu mba bawa anakku nonton ini..udh liat sih trailernya..tp jujur ya, aku ga tertarik blas, dan rada bosen ngeliatnya… beda ama despicable me..itu liat trailernya lgs pgn nonton.. -__-.. ntr udh beli tiket utk 3 org, eh anakku ga doyan, ya sayang tiketnya :D..
Memang agak ngebosenin sih. Mending beli DVDnya aja nonton di rumah hehehe. Tapi coba aja anak-anak dikasih liat trailernya kalau mereka tertarik baru deh nonton di bioskop.
udah nonton tadinay terpaksa nonton karena tak ada film detektif kesukaanku dan anak2ku yang sudah remaja, akhirnya nonoton ini tapi bikin menghibur, tertawa terus
Hihihi iya. Lumayan lucu emang filmnya.