Mindful Consumption dengan Pilihan Lebih Sehat

Sebagian dari kita mungkin sudah familiar dengan istilah mindful eating, ya. Proses makan dengan penuh kesadaran dan memberikan perhatian penuh terhadap makanan yang disantap, tentunya dengan pilihan yang lebih sehat, dipercaya memberikan banyak manfaat untuk tubuh.

Tapi bagaimana dengan mindful consumption? Saya jujur aja baru dengar istilah ini dalam webinar “Konsumsi Berkesadaran untuk Pilihan Asupan yang Lebih Baik, Investasi untuk Masa Depan” yang diadakan oleh Frisian Flag.

Mindful Consumption

Dalam webinar memperingati Hari Kesehatan Sedunia yang jatuh setiap 7 April ini, Seala Septiani, M. Gizi, mengutarakan bahwa mindful consumption lebih besar dari mindful eating.

Konsumsi berkesadaran adalah sebuah konsep dalam pikiran yang mendasari perilaku seseorang dalam mengonsumsi atau membeli suatu produk. Penerapan konsumsi berkesadaran membuat seseorang mempertimbangkan dengan matang keputusannya, dengan memikirkan hal-hal penting – seperti manfaat mengonsumsi suatu jenis asupan bagi kesehatan tubuh, bagaimana produk tersebut diproduksi, serta lebih lanjut dampak dari pengonsumsian produk asupan, baik untuk diri pribadi maupun lingkungan.

Seala Septiani, M.Gizi – Nutritionist

Dalam konsumsi berkesadaran, saat memilih asupan pangan kita akan memikirkan apa dampak konsumsi kita terhadap orang lain, keluarga, komunitas, lingkungan sekitar bahkan generasi yang akan datang. Jadi ketika kita mengkonsumsi sesuatu itu nggak sekadar enak atau mengenyangkan tapi juga lebih sehat dan lebih ramah lingkungan. Bagaimana caranya:

1. Pahami kebutuhan tubuh dan konsep gizi seimbang. Pastikan konsumsi yang beraneka ragam serta porsinya tepat, cukup, tidak berlebih. Variasi dan moderasi adalah kunci.
2. Tetapkan kriteria produk yang akan dikonsumsi. Pastikan memilih makanan yang tidak berlebih gula, garam dan lemak. Bukan tidak boleh ya, tapi konsumsi secukupnya saja, jangan sampai berlebihan.
3. Kenali dan temukan brand yang terpercaya. Dengan memilih produk dari brand yang memiliki nilai dan rekam jejak berarti kita peduli dengan diri sendiri, lingkungan dan masyarakat yang lebih luas.
4. Cermat membaca petunjuk-petunjuk dari kemasan produk. Luangkan waktu untuk membaca informasi nilai gizi. Perhatikan juga label-label yang tertera pada kemasan pangan olahan, apakah aman, sehat dan adakah nilai tambahnya.

Pangan olahan merupakan makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau bahan tambahan. Pangan olahan ini terdiri dalam pangan olahan terkemas, pangan industri rumah tangga dan pangan siap saji.

Yah, nggak bisa dipungkiri sih, pangan olahan sekarang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari keluarga, termasuk susu. Untuk itu BPOM membuat kebijakan untuk mempromosikan Pola Makan Sehat. Salah satunya dengan cara mengembangkan pelabelan gizi untuk pangan olahan.

Logo Pilihan Lebih Sehat BPOM

Tujuannya supaya konsumen tahu apa saja kandungan suatu pangan dalam kemasan. Berapa kadar kalori per sajian sampai jenis serta kandungan zat gizi dan non gizi. Sehingga kita dapat memilih pangan olahan sesuai kebutuhan gizi.

Tapi kadang kita malas ya membaca satu per satu informasi nilai gizi. Padahal itu penting sekali, lo. Dan merupakan salah satu bentuk dari konsumsi berkesadaran.

Baca Juga: Frittata Muffin. Sarapan Mudah Bergizi.

Supaya masyarakat lebih mudah memilih pangan olahan yang lebih sehat, BPOM meluncurkan logo “Pilihan Lebih Sehat“. Menurut Dra. Rita Endang, Apt., M.Kes, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, dengan pengaturan logo Pilihan Lebih Sehat tersebut diharapkan dapat:

1. Membuat produsen menyediakan pilihan “pangan yang lebih sehat” untuk konsumen disesuaikan dengan kebutuhan gizinya.
2. Menurunkan tingkat asupan GGL di masyarakat.
3. Mengedukasi konsumen untuk menjadikan kandungan gizi sebagai salah satu penentu “keputusan membeli” pangan olahan.
4. Menciptakan persaingan sehat di kalangan industri dengan mendorong reformulasi dalam menyediakan pangan olahan yang lebih sehat.

Logo berupa tanda centang berwarna hijau dalam lingkaran hijau ini terletadi di bagian depan kemasan, jadi mudah terlihat. Di bagian atas logo ada tulisan “Pilihan Lebih Sehat” dengan disclaimer di bawah logo, “Dibandingkan Produk Sejenis Bila Dikonsumsi Dalam Jumlah Wajar”.

Pada produk Frisian Flag Purefarm Coconut Delight, logo ini berdampingan dengan informasi Angka Kelengkapan Gizi dan deskripsi produk serta logo halal MUI. Jadi konsumen bisa lebih mudah mendapatkan informasi hanya dengan melihat bagian depan kemasan, nih.

Oya, saat ini logo “Pilihan Lebih Sehat” baru ditemukan pada minuman siap konsumsi dan pasta serta mie instan. Pada minuman siap konsumsi, seperti susu, yang berhak menggunakan label ini adalah yang memiliki batas maksimum gula 6 gram/100ml. Sedangkan untuk pasta dan mie instan sehat adalah yang mengandung lemak total kurang dari 20gram/100gram serta garam (natrium) kurang dari 900mg/100gram.

Frisian Flag Purefarm Coconut Delight untuk Pilihan Lebih Sehat

Sebagai produsen pangan olahan, Frisian Flag Indonesia yang diwakili oleh Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, menekankan komitmen perusahaan untuk turut berkontribusi dalam peningkatan status gizi masyarakat Indonesia melalui hadirnya rangkaian produk bergizi, berkualitas, dan terjangkau. Dan sejalan dengan program BPOM, FFI telah menerapkan logo ini pada rangkaian susu cair siap minum. Seperti pada varian Frisian Flag Purefarm Coconut Delight yang hanya mengandung 15 gr gula dalam 1 takaran saji 1 pak 225 ml.

Selain hadir dalam varian dengan Pilihan Lebih Sehat, FFI juga menghadirkan kemasan produk yang lebih ramah lingkungan, lo. Ini ditandai dengan logo Forest Stewardship Council (FSC). Logo ini menegaskan bahwa bahan baku untuk kemasan karton yang digunakan berasal dari sumber yang dikelola dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dan kerennya lagi, pada varian susu siap minum rendah lemak juga sudah disediakan sedotan kertas. Jadi selain lebih sehat, produk susu siap minum Frisian Flag juga lebih ramah lingkungan nih.

Dengan mengkonsumsi produk dengan logo Pilihan Lebih Sehat dan FSC, bisa dikatakan kita sudah melakukan satu langkah mindful consumption. Dan ternyata nggak susah ya. Jadi, jangan lupa kalau nanti belanja bulanan, baca dulu informasi nilai gizi, sesuaikan dengan kebutuhan gizi dan pilih produk pangan olahan dengan logo centang hijau, ya.