Manfaat Belajar Coding untuk Anak di Educourse

Manfaat Belajar Coding untuk Anak di Educourse

Coding is today’s language of creativity. All our children deserve a chance to become creators instead consumers of computer science

Maria Klawe

Selama anak-anak belajar di rumah karena pandemi Covid-19, ada nggak yang akhirnya lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawainya seperti anak saya? Meski sudah diberi screen time tetap aja akhirnya lebih sering main game Roblox atau nonton YouTube gaming. Sampai dia bercita-cita jadi Roblox Youtube gamer seperti Denis Daily atau DanTDM.

Cita-cita seperti ini memang sepertinya sudah umum bagi generasi Alpha yang lahir mulai tahun 2010, ya nggak sih? Generasi ini adalah generasi pertama yang lahir di dunia digital dan akrab dengan teknologi digital. Sejak usia dini mereka sudah piawai mengoperasikan gawai dan komputer. Bahkan mata pelajaran TIK pun sudah masuk dalam kurikulum sekolah sejak kelas 1 SD.

Jadi ya daripada melarang mereka menggunakan gawai sama sekali, menurut saya lebih baik diarahkan aja supaya hobi main game dan nonton YouTube itu jadi lebih produktif. Salah satunya dengan cara belajar coding untuk anak.

Belajar bahasa pemrograman memang bukan hal yang baru. Kalau beberapa tahun yang lalu kelas robotics for kids naik daun, sejak pandemi saya perhatikan kelas coding untuk anak jadi banyak diminati. Mungkin karena banyak lembaga pendidikan yang menawarkan kelas daring ya, jadi anak-anak bisa belajar dari rumah aja.

manfaat belajar coding

Kebetulan banget waktu libur kenaikan kelas kemarin saya mendapat info free trial Coding for Kids Class yang diselenggarakan oleh Educourse. Langsung aja saya bujuk si Keenan untuk ikutan dengan alasan nanti bisa belajar bikin game. Alhamdulillah dia mau dan pekan ini sudah pekan ke-5 Keenan belajar coding untuk anak bareng Miss Azizia Syurie di kelas Coding for Kids Junior Two. Kelas ini diperuntukkan bagi anak umur 8 – 9 tahun dan menggunakan Scratch sebagai platform belajar coding.

Manfaat Belajar Coding untuk Anak

Jujur aja, tadinya saya ragu lho mau mengikutkan Keenan belajar coding. Karena di pikiran saya tuh, bahasa pemrograman penuh dengan kode-kode gitu. Saya yang dewasa aja sulit pahamnya apalagi anak-anak.

Bahkan wali kelas Keenan di sekolah sampai heran waktu dengar Keenan ikut kelas coding. “Hah, beneran Ma, Keenan ikut les coding. Bukannya itu biasanya anak SMA ke atas ya?” Tanyanya. Wah, ternyata bukan saya aja yang ragu ya.

Ternyata belajar coding untuk anak itu nggak menggunakan text-based coding seperti Javascript, PHP, Phyton, dll. Melainkan dengan block-based coding language. Visual blocks platform seperti Scratch, Snap dan Blockly ini memang tempat yang cocok untuk anak karena didesain supaya anak bisa coding dengan mudah dan menyenangkan.

Dan saat memperhatikan Keenan yang belajar coding dengan platform Scratch memang beneran mudah, sih. Jadi anak tinggal drag and drop aja blok-blok berisi kode untuk memberi instruksi. Bahkan udah disediakan juga sprites (gambar yang akan diberi program), suara, font sampai background yang bisa dipakai. Meski anak juga bisa gambar sendiri sprite yang dia suka dan merekam suara yang mau dia gunakan untuk obyek tersebut.

Saking mudahnya, belajar coding untuk anak dengan block-based coding languange ini bisa dilakukan sejak umur 4 tahun. Seperti di Educourse yang punya kelas Coding for Kids Junior One untuk anak usia 4 – 7 tahun.

Nah, setelah 5 pekan belajar coding untuk anak di Educourse saya melihat ada manfaat yang diterima Keenan, yaitu:

Melatih Fokus dan Ketelitian

Waktu umur 3 tahun, Keenan pernah didiagnosa memiliki low attention span yang membuat dia sulit fokus dalam melakukan sesuatu dan gampang terdistraksi. Jadi belajar daring itu tantangan banget buat bocah umur 8 tahun ini. Alih-alih konsentrasi mendengarkan gurunya menjelaskan di Zoom, dia akan sibuk main sendiri.

Keenan baru bisa fokus kalau harus melakukan sesuatu dengan tangannya, misalnya menyalin materi ke buku catatan. Kalau cuma melihat dan mendengarkan dia nggak bisa. Nah, di saat belajar coding untuk anak ini, Keenan dituntut untuk mendengarkan gurunya, melihat langkah-langkah di layar Zoom trus langsung praktik. Ternyata dia bisa walaupun masih harus saya dampingi pada awalnya.

Belajar coding untuk anak juga melatih ketelitian menempatkan blok warna apa untuk obyek apa, lalu instruksi apa aja yang harus ditambahkan. Karena kalau nggak teliti ya gamenya nggak akan bisa jalan.

Baca Juga: Keenan, Speech Delay dan Sekolah di Usia Dini

Belajar Mengikuti Instruksi

Salah satu manfaat belajar coding untuk anak adalah belajar konsep. Misalnya supaya spritenya bisa bergerak ke atas dan bawah maka harus pakai block motion dengan perintah move dan sebagainya. Tapi Keenan belum paham dengan konsep seperti itu.

Yang dia lakukan sekarang adalah mengikuti instruksi Miss Zia untuk menggunakan sprite apa dan memilih blok-blok apa saja. Belajar mengikuti instruksi tentunya akan berguna di kehidupan sehari-hari juga, ya. Terutama di pelajaran sekolah. Dan saya yakin sih kalau semakin sering berlatih, lama-lama dia akan paham juga konsep coding ini.

Mengasah Kreativitas dan Mengenal Ilmu Baru

Selama ini anak-anak mungkin sekadar suka bermain game. Dengan belajar coding anak jadi tahu kalau mereka bisa berkreasi membuat game sendiri. Mereka juga mengenal ilmu pemrograman dengan cara yang menyenangkan. Apalagi di Scratch anak bisa membuat gambar sprite sendiri sehingga kalau sudah paham konsepnya mereka benar-benar bisa bebas berkreativitas.

Berinteraksi dengan Orang Lain yang Memiliki Minat Sama

Selama pandemi Covid-19, anak saya nggak banyak bersosialisasi dengan orang lain. Kalau pun berinteraksi dengan guru dan teman di sekolah pun sekadar lewat Zoom meeting. Dengan belajar coding untuk anak, mereka jadi berkumpul dengan guru dan teman-teman yang memiliki minat yang sama. Keenan jadi berkenalan dengan orang baru.

Buat Keenan yang baru tinggal di Indonesia pada November 2019, kesempatan berinteraksi dengan lebih banyak orang meski secara daring juga membuatnya belajar berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Makanya saya cukup kagum juga kalau dia paham dengan instruksi dari pengajarnya padahal komunikasi lebih banyak dilakukan dalam bahasa Indonesia.

Baca Juga: Pindah Sekolah dari Luar Negeri, Ini Prosedurnya

Selain empat manfaat di atas, sebenarnya masih banyak lagi manfaat belajar coding untuk anak seperti melatih logika dan konsep berpikir mereka sehingga nantinya akan terbiasa memecahkan masalah secara sistematis. Dan kalau diasah terus, memiliki kemampuan coding akan menjadi nilai plus dalam persaingan pekerjaan di masa depan.

Review Kelas Coding for Kids Junior Two Educourse

Saya bersyukur sih kelas coding pertama yang diikuti oleh Keenan adalah kelas dari Educourse. Karena pengajarnya yang akrab dipanggil Miss Zia sangat mengerti karakter anak-anak seusia Keenan. Seperti Keenan yang susah berkonsentrasi dan suka berkreasi di luar instruksi.

Beliau cukup sabar dan bisa berkomunikasi dengan baik sehingga anak-anak mau mendengarkan dan mengikuti Miss Zia. Dengan jumlah siswa yang nggak sampai 10 orang dalam 1 kelas Coding for Kids Junior Two, Miss Zia juga bisa memeriksa hasil pekerjaan anak-anak dan menuntun sampai mereka bisa menyusun blok-blok yang benar.

Setiap pertemuan pasti ada proyek baru yang dikerjakan di akun Scratch anak-anak. Dan proyek ini dimulai dari yang sederhana sekali dan perlahan bertambah tingkat kerumitannya. Karena setiap sesi kelas direkam, kalau ada yang nggak masuk bisa mengikuti rekamannya dan hasil pekerjaannya bisa dikirim ke Miss Zia untuk diperiksa. Jadi nggak akan ketinggalan.

kelas coding di educourse

Kelas Coding di Educourse

Educourse adalah platform belajar yang menyediakan ratusan kelas menggunakan pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art & Mathematic) blended learning. Untuk kelas Codingnya sendiri ada beberapa tingkatan sesuai umur yaitu:

  1. Coding for Kids Junior One (usia 4 – 7 tahun)
  2. Coding for Kids Junior Two (usia 8 – 9 tahun)
  3. Coding for Kids Intermediate (usia 10 – 12 tahun)
  4. Coding for Kids Pre Advance Scratch (usia 13 – 14 tahun)
  5. Coding for Kids Pre Advance Tynker Block (usia 13 – 14 tahun)
  6. Coding for Teen Advance (14 – 17 tahun)

Untuk setiap course, dengan harga yang terjangkau peserta akan mendapatkan 4x live session/bulan dengan durasi 60 menit tiap sesinya. Harga kursus sudah termasuk e-book materi, video materi, laporan perkembangan siswa tiap 3 bulan, sertifikat dan tes psikologi keluarga yang mencakup bakat minat, gaya belajar, otak kanan dan kiri.

Saya sih cukup puas dengan fasilitas yang didapatkan dari Educourse dan Keenan masih akan ikut sampai 3 sesi ke depan. Semoga makin banyak juga manfaat belajar coding untuk anak yang bisa dia dapatkan. Syukur-syukur kalau tertarik untuk lanjut ke level berikutnya.

Saya nggak berambisi dia mengubah cita-cita sebagai Roblox YouTube gamer dan beralih menjadi programmer sih. Hanya saja menurut saya penting juga mengenalkan anak ke berbagai macam aktivitas supaya bisa mengenali bakat dan minatnya ke mana.

Kalau ada yang ingin anaknya belajar coding juga, bisa langsung kunjungi situsnya Educourse atau cek akun media sosialnya berikut:

Instagram: @educourse.id | Facebook: Educourse.id | Youtube: Educourse Official

Suka dengan artikel ini? Yuk bagikan :)

alfakurnia

Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com

27 thoughts on “Manfaat Belajar Coding untuk Anak di Educourse

  1. Aku baru menghayati sampai ujung artikel mam. Ada coding untuk anak usia 4-7 tahun juga ya ternyata. Anakku udah memperlihatkan ketertarikan nih. Kaykanya kami mau cobain educourse deh

  2. Anakku minta belajar coding juga trus sempat cobain pakai scratch tapi menurutku kok masih terlalu dini untuk anak usia 6 tahun. Udah cek juga Educourse yang kelas coding. Keknya simpen dulu deh buat nanti dia usia 7-8 tahun. Sementara ini masih pakai Scratch Jr install di HP biar dia otak-atik sendiri.

  3. Poin 4 dan 5 kayaknya cocok nih buat anak bungsuku. Dia berusia 13 tahun 🙂 Memang sih coding ini bukan hal mudah dipelajari. AKu aja orang dewasa agak sulit hihihi. Tapi akalu tutornya oke dan berpengalaman plus cara mengajar anak2 bisa menyenangkan, kenapa ga? Boleh nih aku tawarin ke anakku. TFS mbak Alfa.

    1. Kalau anaknya punya passion di bidang gini, nyenengin banget yaaa… Mau nyobain juga nih untuk anakku yang demen otak-atik di komputer, siapa tau passionnya di bidang ini ya.

  4. Wah ada ya yang usia 4-7 tahun saya pikir untuk 8 tahun keatas. Kemarin pas di Connecting Mama untuk anak usia 6 tahun keatas, sementara anak saya masih 5 tahun. Jadi mau daftarin yang Junior one deh

  5. Ga kepikiran anak anak belajar koding dan pemrograman!

    Tapi emang mungkin untuk beberapa anak, mulai belajar dari awal itu gampang buat nyerap ilmunya. Secara gitu mereka lebih kayak blank canvas

  6. Keenan semangat yaa belajar Coding, kadang anak2 memang jauh lebih pintar dan mampu untuk menerima intruksi2 . orang tua aja yang menghakimi wow susah coding yaa, anak2 takut ga bisa, hiii.
    Seruu yaa, anak jaman now memang banyak banget yang belajar coding secara nanti udah gede, skillnya mampu dibayar besar dan dibutuhkan oleh perusahaan2.
    Aku pernah belajar juga, wajib dari kantor. Huuu seru2 gurih enyoy dah.

  7. suamiku getol banget nih mau anakku Darell buat ikutan kursus coding karena emang anaknya in t o tech digital, bisa gitu ngulik hal-hal yang ada di aplikasi entahlah bikin robot.. kalo belajar coding gini kan jadi lebih terasah dan terukur ya

  8. Pengin juga nih mengikutkan anakku ke kelas semacam ini. Kapan hari pernah dapet free trial class yang mempelajari coding gini. Lha tapi ternyata kok dari India mentor dan peserta lainnya hehehee…
    Emang bener nih mba, anak jadi berkonsentrasi dan mencoba mengikuti instruksi step by step. Bagus untuk perkembangan daya ingat .

  9. Hehe iya ya kalau buat anak2 selama dia suka ywda semuanya aja diajarin.
    Anak2ku kenal coding dari bapaknya trus ikutan kursus ini juga. Paling suka kalau udah bisa mainin gamenya pas udah jadi.
    Yg penting anaknya hepi aja, apalagi musim wabah gini biar ada kegiatan aja di rumah yaa

  10. Nah ini salah satu PR ku mau ngenalin koding ke anakku, kira2 tertarik nggak ya belajar coding. Dari kemarin emang cari tempat course ttg coding ini. Makasih mbak sharingnya

  11. Udah dari lama nih iklan kursus coding buat anak sering nempel di beranda sosmed. Kepo sebenernya dan baru sekarang baca detail di artikel kak alfa. Seru banget dan manfaatnya juga pasti bagus banget buat anak. Pengen kursusin anak aku juga deh

  12. karena sekolahnya lewat HP, eh jadi keseringan main HP… anakku juga nih Mak, 6 tahun sempat main game online, tp sekrang sudah enggak… sering mantengin youtube juga dan ya tetep seputar game… jadi mau masukin Juna ke kelas Coding nih, usia 4 tahun udah bisa ikut ya ternyata…

  13. Wah, seru ya mbk. Kita aja kalau dengar kata kata coding udah ruwet, mumet ahaha. Ternyata anak-anak bisa juga ya belajar coding. Wah, Aqla udah bisa ikutan ini ya, mulai dari 4 tahun itu

  14. wah iya, sekarang banyak banget program coding for kids ya mbak
    memang klo anak berminat,nggak ada salahnya buat ikutan belajar coding
    bisa jadi kegiatan yang seru dan bermanfaat, mengisi waktu saat di rumah saja

  15. Kalah deh aku sama Keenan yang udah tau minatnya dari kecil, aku baru belajar coding pas di SMK karena ambil jurusan programmer. Itu pun belajarnya kayak mau nggak mau karena coding pusing banget. Akhirnya pas lanjut kuliah nggak sanggup lanjut ke jurusan yang sama. Haha.

  16. Wah seru banget ini. Pastinya ini bakal disukai anak-anak ya. Menantang banget soalnya. Jangankan anak-anak, coding mah buat orang dewasa aja menantang. Cek ke tekape ah, aku kok penasaran. 😁

  17. Keren sekali kaka Keenan.
    Untuk orangtua zaman sekarang, mendukung hal yang digemari anak-anak sedini mungkin, sangat bagus sekali. Difasilitasi pula dengan Educourse.
    Sukses selalu.

  18. Alhamdulillah Keenan jadi tambah senang ya belajarnya? Pengen juga ih suatu saat ikutan kelas coding kayak kakak Keenan, tapi setelah adaptasi kami masuk MI sudah berhasil, tentunya. Hehehe

  19. Keenan gawainya keluar semua buat coding, hahaha.. serius sekali kamu nak, belajar codingnya. asik ya memang, dan bener, ini tuh melatih fokus banget loh, karena bberapa warna sama kan tulisan beda tuh 😀

  20. Duh di era digital gini, anak-anak emang mesti dibekali dengan banyak kill ya mak.. Kece banget ih coding for kids ini. Skill yang emang bener bener diperluin banget nih di masa depan. Jadi pengen langsung kepoin trial classnya juga niiihhh..

  21. Thank you for sharing, Mba. Artikel yg menarik ulasannya lengkap, bahasanya juga renyah. Anakku sempet ikut yg bright champ, tapi sepertinya kurang mknat jd g lanjut. Nanti mau dicoba kenalin yg ini deh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top
error: Content is protected !!