Mengenal Industri Halal dari Media Bisnis Fortune Indonesia

Mengenal Industri Halal dari Media Bisnis Fortune Indonesia

Saya sedang membaca postingan seorang halal life style influencer tentang cara memeriksa kehalalan sarapan di hotel ketika muncul notifikasi berita di layar ponsel saya. Berita tersebut berisi tentang harapan Presiden RI, Joko Widodo yang menargetkan Indonesia menjadi pusat industri halal dunia pada tahun 2024 yang akan datang.

Ajaib memang algoritma google ini, ya. Ketika kita sedang tertarik akan suatu topik, tanpa diminta dia akan menyodorkan hal-hal terkait hal tersebut hehehe. Termasuk soal gaya hidup halal yang sedang saya pelajari.

Sumber berita tentang industri halal ini kebanyakan saya baca dari media bisnis Fortune Indonesia. Jujur aja, sampai usia 30-an, saya kurang aware dengan halal life style. Sebagai muslim yang kurang ngaji waktu itu, bagi saya halal itu yang penting nggak makan babi dan nggak minum alkohol.

Padahal nggak sesederhana itu, ya. Dan ini baru saya sadari setelah pindah ke Brunei 9 tahun lalu. Negara yang menganut azas Melayu Islam Beraja itu, dipandang sebagai negara yang “kurang asik” karena tidak ada tempat hiburan malam, melarang penjualan rokok dan alkohol, dan memisahkan bagian halal dan non halal di supermarket (benar-benar terpisah ruangan, bukan hanya diletakkan di rak terpisah) serta menerapkan standar ketat dalam sertifikasi halal di resto.

Tapi justru memudahkan hidup seorang muslim, lho. Karena ya anak mudanya nggak tergoda untuk clubbing misalnya. Dan nggak perlu khawatir untuk mencari makanan halal. Tulisan-tulisan bertanda “bukan tempat makan orang Islam” dan yang senada akan diletakkan di depan kedai-kedai makan non halal. Sehingga muslim tidak perlu lagi repot-repot nanya apakah makanan di tempat itu halal atau tidak.

Dari tingginya kesadaran gaya hidup halal di Brunei, saya mulai concern bahwa makanan halal itu bukan sekadar tidak ada babi dan alkohol di makanan. Tapi banyak sekali titik kritisnya, seperti angciu, mirin, rhum, sampai vanila.

Potensi Industri Halal di Indonesia

Di Indonesia sendiri, pada awal tahun 2000-an, kesadaran muslim Indonesia akan gaya hidup halal semakin meningkat. Ini disambut dengan baik oleh para pengusaha. Dimulai dengan hadirnya Wardah sebagai pelopor kosmetik halal sampai munculnya Soka yang menjadi kaos kaki pertama di dunia yang bersertifikat halal.

Sebagai negara dengan populasi penganut agama Islam terbesar di dunia, Indonesia menjadi pasar terbesar untuk industri bisnis. Sehingga banyak sekali peluang bagi pengusaha untuk menjelajah sektor ini.

Konsumen dalam negeri kita pasti sudah besar, tinggal bagaimana kita menjadi produsen halal sebagai global hub-nya.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin

Kutipan di atas saya ambil artikel “Membangun Ekosistem Halal di Indonesia” di FORTUNE Indonesia. Senada dengan harapan Pak Jokowi yang sudah saya sebut di atas, Pak Ma’ruf Amin pun yakin bahwa pada tahun 2024, Indonesia akan menjadi produsen halal terbesar di dunia.

mengenal industri halal

Keyakinan ini didukung dari Data State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021 yang memosisikan Indonesia dalam 10 peringkat teratas sektor Halal Food, Islamic Finance, Muslim Friendly Travel, Modest Fashion, Pharma Cosmetics, Media & Recreation. Pemerintah pun mendukung pembangunan ekosistem halal di Indonesia ini dengan meluncurkan Program Fasilitasi Halal bagi para pelaku usaha di kawasan industri halal.

Tidak hanya Kemenag dan Kemerindag yang mendukung pengusaha di sektor industri halal, perbankan pun ikut membangun ekosistem halal. Salah satunya dengan memperkuat perekonomian syariah dengan bergabungnya tiga bank syariah milik negara (Mandiri Syariah, BNI Syariah dan BRI Syariah) menjadi Bank Syariah Indonesia. BSI menyatakan siap kerja sama dengan sejumlah kawasan industri halal di Indonesia.

Baca Juga: Melindungi Keluarga dengan Asuransi Syariah Asuransi Salam Anugerah Keluarga

Milenial dan Gen Z sebagai Pengusaha UMKM di Sektor Industri Halal

Nah, kesempatan ini harus banget diambil oleh para pengusaha terutama milenial dan gen Z yang ingin ikut berperan serta dalam membangun ekosistem halal. Secara pasarnya ada, dukungan dari pemerintah pun tersedia termasuk untuk UMKM.

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbukti mampu bertahan di tengah krisis. Meski terdampak oleh pengetatan pembatasan sosial, sebagian besar UMKM di Indonesia memilih untuk meneruskan kegiatan bisnisnya.

UMKM di antara Dampak Pandemi dan Ekonomi Hijau, FORTUNE Indonesia oleh Luky Maulana Firmansyah.

Kenapa harus milenial dan gen Z? Karena mereka inilah yang menjadi penggerak dan masa depan Indonesia. Dengan karakter ‘pengambil risiko’ yang dimiliki kedua generasi tersebut dan persaingan ketat di dunia kerja, menjadi wirausaha atau mengelola bisnis yang dirintis oleh orang tua merupakan pilihan yang diminati.

Ini berlaku untuk kedua gender, laki-laki dan perempuan. Pilihan bekerja dari rumah bagi perempuan pun banyak diambil oleh milenial dengan membangun usaha mikro yang bisa dilakukan di rumah, termasuk dalam industri halal. Sehingga selain menambah penghasilan keluarga juga dapat membuka lapangan kerja.

Sepengamatan saya, banyak UMKM yang digerakkan oleh perempuan sudah memanfaatkan ketertarikan konsumen muslim terhadap gaya hidup Islami. Jenama-jenama baju muslim dan makanan halal banyak bermunculan dari rumah. Tinggal bagaimana UMKM ini mendapatkan edukasi dan informasi untuk memperoleh sertifikasi halal supaya konsumen lebih yakin untuk menggunakan produknya.

Majalah Fortune Indonesia, Media Bisnis untuk Semua

Untuk puan-puan yang ingin memanfaatkan peluang berusaha di sektor industri halal, bisa lho mencari informasi seputar bisnis syariah di Majalah Fortune Indonesia. Saya sekarang sedang suka explore kategori Sharia di situs fortuneidn.com untuk mencari artikel-artikel seputar industri halal dan Islamic Finance.

Dulu, saya paling malas baca majalah atau website bisnis, karena menurut saya membosankan. Nah, artikel-artikel di FORTUNE Indonesia ini mudah dipahami meski sedang membahas isu yang penting sekalipun.

FORTUNE Indonesia

Artikelnya pun tidak terlalu panjang sehingga bisa dibaca sekali duduk, di sela-sela mengurus anak dan mengerjakan tugas sebagai ibu rumah tangga. Dengan mengikuti berita bisnis di FORTUNE Indonesia, setidaknya saya bisa nyambung kalau diajak ngobrol oleh teman atau saudara yang mengelola UMKM.

Dihadirkan untuk para milenial dan gen Z yang memiliki ketertarikan seputar bisnis, finansial, ekonomi, perbankan, investasi, market research, dan keuangan. Berita-berita dalam situs FORTUNE ditulis sesuai karakter target marketnya. Dengan tetap memperhatikan akurasi dan kredibilitas informasi.

Tentu saja bukan hanya berita seputar industri sharia yang bisa dibaca di FORTUNE Indonesia. Sharia hanya 1 dari 7 kategori artikel atau berita yang dapat kita peroleh. 6 kategori lainnya adalah Market, Business, Finance, News, Tech, dan Luxury.

Majalah Fortune Indonesia Media Bisnis

Fortune Indonesia sendiri resmi diluncurkan sebagai media bisnis di Indonesia pada tanggal 8 Agustus 2021 oleh IDN Media. Winston Utomo dan William Utomo, founder IDN Media, berharap agar kehadiran FORTUNE di Indonesia dapat menjadi sumber informasi bisnis yang terpercaya dan penyedia perspektif yang mendalam bagi milenial dan gen Z.

Kami berharap Fortune dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia: memandang jauh ke berbagai peluang, melihat kesempatan di tengah problema, dan mengubah pejuang menjadi pemenang.

Winston Utomo dan William Utomo | Founders, IDN Media

Penutup

Melihat pangsa pasarnya, sektor industri halal di Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang. Apalagi dengan dukungan pemerintah yang ingin membentuk ekosistem halal dan berharap dapat menjadi produsen halal di tahun 2024.

Milenial dan gen Z dapat menggunakan kesempatan ini untuk menjadi wirausaha di sektor industri halal. Manfaatkan juga situs FORTUNE Indonesia sebagai sumber informasi bisnis yang terpercaya agar pengetahuan tentang bisnis dan keuangan semakin luas.

Referensi:
1. FORTUNE Indonesia, https://fortuneidn.com
2. Potensi Sektor Industri Halal di Indonesia, https://disperindag.kukarkab.go.id/berita/artikel/potensi-sektor-industri-halal-di-indonesia
3. SOKA, Kaos Kaki Pertama di Dunia yang Bersertifikat Halal, https://halalcorner.id/en/soka-kaos-kaki-pertama-di-dunia-yang-bersertifikat-halal/
4. Wardah, Beauty Cosmetics Indonesia, https://www.wardahbeauty.com/

Suka dengan artikel ini? Yuk bagikan :)

alfakurnia

Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com

One thought on “Mengenal Industri Halal dari Media Bisnis Fortune Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top
error: Content is protected !!