“I’m fine. (My day at school) is good.“
Kalimat itu suatu hari terucap begitu kakak memasuki mobil saat saya menjemputnya sepulang sekolah.
“That’s what you always ask, right? ‘How are you? How’s your day at school?’ Now, I just answered it so you don’t have to ask the questions anymore.” Jelasnya kemudian.
Eaaa…
Kejadian serupa juga pernah saya alami dengan Keenan di bulan-bulan pertama dia bersekolah tahun ini. Padahal saya merasa pertanyaan saya sudah cukup variatif seperti, “Are you happy at school? What did you do at school today?” Yang dia jawab dengan cukup singkat, “Yes, I’m happy. I draw/I learn at school.”
Hadeeuuuh nasib punya anak-anak yang irit ngomongnya kaya bapaknya :))
Padahal kan pengen denger mereka berceloteh detil seharian ngapain aja. Kalau perlu minute by minute gitu ya. Siapa tahu ada kejadian menarik, pengumuman penting atau gosip-gosip seru #eh.
Pentingnya Ngobrol dengan Anak
Bagi saya ngobrol dengan anak tentang aktivitasnya saat nggak bersama saya itu penting supaya kalau ada apa-apa mereka merasa nyaman dan aman untuk berbicara ke saya atau papanya. Pengennya tuh, komunikasi saya dengan anak-anak seperti Lorelai dan Rory Gilmore, sepasang ibu dan anak dalam serial Gilmore Girls.
Hubungan Lorelai dan Rory sebagai orangtua dan anak tuh idaman saya banget sejak pertama kali nonton serial itu belasan tahun yang lalu. Karena, hubungan saya dengan orangtua saya nggak sedekat itu. Saya tahu orangtua saya sangat menyayangi saya dan selalu ingin yang terbaik bagi saya dan adik-adik. Kami pun punya kebiasaan untuk bertukar cerita saat makan malam bersama di meja makan.
Tapi toh, selain dasarnya saya memang cenderung introvert, nggak semua hal bisa saya ceritakan ke mereka, khususnya tentang perasaan saya. Nah, itu yang nggak saya inginkan terjadi ke anak-anak saya. Saya ingin sekali mereka bebas mengungkapkan perasaan kepada kami. Nggak mudah memang, apalagi dengan si pra remaja yang mulai lebih suka ngobrol sama temannya daripada dengan ibunya.
Tapi saya nggak menyerah, nggak ada kata terlambat untuk memulai hal baik. Dan sekarang pertanyaan saya sudah lebih variatif yang membuat anak-anak biasanya menjawabnya dengan lebih antusias. Harapan saya sih lama kelamaan tanpa harus dipancing pertanyaan lebih dulu, anak-anak akan terbiasa untuk bercerita tentang aktivitas dan berbagi perasaannya kepada saya.
20+ Pertanyaan Untuk Anak SD
Tentang Aktivitas di Sekolah
- Tadi waktu istirahat main apa? Sama siapa saja?
- Permainan apa yang paling menarik dimainkan sama teman-teman di sekolah?
- Apa yang bikin kamu paling bahagia di sekolah tadi? (Yang paling bikin bete)
- Siapa yang paling lucu di kelas? (Yang paling menyebalkan)
- Ada yang kena hukuman dari guru hari ini?
- Peraturan apa dari guru yang paling susah kamu ikuti?
- Pelajaran apa yang paling menarik hari ini? (Yang paling membosankan)
- Kalau kamu lagi bosan, apa yang kamu lakukan di kelas?
- Kalau seandainya kamu jadi guru, kamu bakal jadi guru seperti apa? (Ada nggak di sekolah guru yang seperti itu)
- Siapa guru yang paling seru mengajarnya hari ini? (Siapa yang paling galak, siapa yang paling membosankan)
- Info atau fakta menarik apa yang kamu dengar hari ini dari teman atau guru?
- Hal baik apa yang kamu lakukan hari ini?
- Hal paling susah yang kamu lakukan hari ini menurutmu apa?
- Tugas piket apa yang paling sering kamu kerjakan? Kenapa?
- Waktu istirahat makan snack di kantin, duduk di sebelah mana? Sama siapa aja?
- Ada nggak teman yang main dan makan sendiri di kelas hari ini? Kenapa?
- Jajanan apa yang paling banyak dibawa atau dibeli oleh teman-temanmu?
- Makanan apa di kantin yang paling ingin kamu coba? Paling kamu suka?
- Apa yang bikin kamu bangga sama dirimu sendiri hari ini?
- Apakah ada teman yang berbuat baik padamu hari ini?
- Apakah ada yang ingin kamu ubah dari ruang kelasmu supaya lebih menarik dan nyaman?
- Di mana tempat paling menyenangkan di sekolah?
Selain tentang keseharian anak di sekolah, kita juga bisa lho bertanya tentang fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh sekolah seperti perpustakaan, kantin, toilet, ruang olahraga, bahkan sick bay atau Unit Kesehatan Sekolah. Berikut beberapa contoh pertanyaan untuk anak SD untuk memancing cerita tentang kegiatannya di sekolah hari ini.
Perpustakaan:
- Buku apa yang paling sering kamu baca di perpustakaan?
- Biasanya pergi ke perpustakaan sama siapa?
- Bagian mana dari perpustakaan yang paling nyaman bagimu?
- Apakah pustakawannya baik kepadamu?
- Siapa temanmu yang paling sering kamu lihat pergi ke perpustakaan?
Toilet:
- Biasanya pergi ke toilet sendiri atau sama teman?
- Seandainya kamu pergi pergi ke toilet di tengah waktu pelajaran, berani nggak bilang ke guru?
- Menurutmu toilet di sekolah bersih nggak? Siapa yang membersihkan toilet di sekolah?
Saat bertanya tentang toilet, coba sisipkan pesan di bawah ini ke anak supaya dia waspada dengan lingkungannya, mengingat banyak hal buruk menimpa anak saat dia di toilet sendirian:
“Kalau ada yang terasa aneh di toilet misalnya, ada lawan jenis di dalamnya, ada yang diam aja di toilet padahal tempat pipisnya kosong, ada anak bergerombol tapi nggak ngapa-ngapain dan semacamnya langsung aja lapor guru ya.”
Pertanyaan untuk anak SD tentang fasilitas sekolahnya ini mungkin kedengarannya nggak penting, tapi bagi saya pribadi penting untuk mengetahui seberapa jauh anak mengenal sekolahnya, apa saja yang dapat mereka lakukan di sekolah dan bagaimana mereka mengisi waktu kosongnya di sekolah.
Pertanyaan untuk Anak TK
Untuk anak yang lebih kecil, seperti anak saya Keenan yang belum bisa menjawab dalam kalimat lengkap, mungkin lebih sulit ya. Eh, saya jadi inget, dulu jaman Cinta masih di kelompok bermain sebuah PG/TK Islam di Parung, Bogor, ibu-ibu wali murid suka komplain ke guru-gurunya karena setiap anaknya ditanya, “Tadi di sekolah ngapain aja?” jawaban mayoritasnya adalah, “Main,” dan “Nggak tahu.” Akhirnya setiap menjelang berakhirnya jam sekolah, para guru mengajak anak mereview kegiatan mereka seharian di sekolah sambil berpesan, “Nanti kalau ditanya bunda jawabnya hari ini begini begitu ya :))
Baca Juga: Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mendaftarkan Anak Sekolah di Usia Dini
Nah, kalau guru si pra sekolah nggak ngasih review harian seperti guru-gurunya Cinta dulu, pertanyaan untuk anak TK yang ringan ini bisa kita ajukan ke mereka.
Yang perlu diingat, perhatikan suasana hati anak saat pulang sekolah sebelum membombardirnya dengan aneka pertanyaan. Kalau anak nampak lelah, kesal atau nggak mood, beri anak-anak ruang untuk menenangkan diri dulu. Beri camilan dan segelas susu dingin atau izinkan mereka sekadar membaca buku cerita favorit dan memejamkan mata sejenak. Biasanya setelah lebih tenang dan suasana hatinya baik, mereka akan dengan senang hati bercerita tentang aktivitasnya kepada kita.
Parents need to understand that it is “less important what you say, and more important that you listen.
How to Communicate With and Listen to Your Teen – HealthyChildren.org
Oya, satu lagi, don’t judge quickly saat anak sedang bercerita. Aduh, ini susah banget memang. Tantangan besar bagi saya untuk nggak memotong cerita mereka dan berceramah. Tapi kalau kita dikit-dikit memotong cerita mereka lama-lama anak bakal malas juga untuk ngobrol sama kita. Jadi ya, sekarang saya sedang berusaha keras untuk nggak melakukannya.
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com
One thought on “20+ Pertanyaan Tentang Keseharian Anak Sepulang Sekolah”
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
Fix, goal aku kedepannya membuat anak bisa terbuka dan cerita apa saja sama ibunya. Tapi misi sekarang bikin anak lancar ngomong dulu 😀