Seringkali orang tua menganggap sepele masalah speech delay pada anak usia dini. Beberapa ada yang percaya mitos bahwa anak terlambat berbicara karena perkembangan di bidang lain lebih cepat. Seperti yang saya alami saat curhat ke beberapa teman dan ke orang tua tentang kekhawatiran saya akan Keenan yang belum lancar bicara saat usianya 2 tahun.
“Anak laki itu biasa kalau telat ngomong, nggak kaya anak perempuan”, yang saya amini karena anak sulung perkembangan bicaranya jauh lebih pesat daripada Keenan saat mereka di usia yang sama.
“Dulu anaknya tante A sampai umur 4 tahun nggak bisa ngomong, tapi begitu ngomong langsung bisa 4 bahasa. Mungkin Keenan juga gitu”, yang juga saya coba untuk yakini karena kami bicara dua bahasa waktu itu.
Tapi, saya mengamati orang tua sekarang lebih aware dengan tumbuh kembang anak mereka. Mungkin karena banyaknya informasi parenting yang bisa diperoleh dengan mudah di sosial media dan internet.
Sejak saya menulis blogpost tentang Keenan yang didiagnosa mengalami keterlambatan berbicara beberapa tahun lalu, saya sering mendapat email maupun DM di Instagram dari para ibu. Kebanyakan dari mereka curhat tentang anak mereka yang terlambat berbicara. Ada yang sudah mendapat diagnosa dari psikolog atau dokter anak tapi ada juga yang baru dalam tahap curiga.
Baca Juga: Keenan, Speech Delay dan Sekolah di Usia Dini
Bahkan baru beberapa hari yang lalu seorang teman minta rekomendasi tempat terapi bicara di grup WA alumni kampus kami. Kebetulan kami lulusan S1 Psikologi, jadi grup WA alumni tentu tempat yang tepat untuk mencari info tentang tumbuh kembang anak, kan. Menurut teman saya ini, di usianya yang menjelang 4 tahun, kemampuan anak untuk menyebut huruf konsonan sangat terbatas sehingga dia merasa perlu berkonsultasi dengan dokter tumbuh kembang atau psikolog anak untuk mendapatkan diagnosa yang tepat.
Speech Delay Pada Anak
Menurut Psikiater Konsultan Anak & Remaja, dr. Anggia Hapsari, SpKJ (K), perkembangan berbicara pada anak sebenarnya memiliki tolak ukur. Misalnya, saat usia 12 – 13 bulan, anak seharusnya memiliki satu kosakata baru selain “mama” dan “dada”.
Tolak ukur perkembangan bicara dan bahasa itu sebagai tolak ukur perkembangan kognitif dan intelektual anak. Jadi menentukan perkembangan pada tahap-tahap selanjutnya.
Masih menurut dr. Anggia, anak yang mengalami keterlambatan berbicara beresiko terkena gangguan jiwa seperti depresi dan kecemasan. Bagi anak tentu semua perasaan itu tidak nyaman tapi mereka tidak bisa menyampaikan apakah mereka sedih, marah atau kecewa karena speech delay.
Banyak faktor yang menyebabkan anak terlambat berbicara, salah satunya adalah faktor lingkungan yang deprivasi. Ha, apa itu? Itu maksudnya lingkungan di mana orang-orang di sekitar anak berharap sangat banyak pada kemampuan anak. Misalnya, anak umur 3 tahun sudah diajarkan bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Mandarin.
“Bagi anak yang nggak memiliki gangguan itu nggak masalah. Tapi ketika anak memiliki gangguan dituntut untuk menguasai hal-hal seperti itu, bisa kacau balau”, ujar dr. Anggia.
Jadi kalau ada orang tua yang keukeuh bilang anaknya sejak bayi sudah diajak ngomong dua bahasa dan perkembangan bicaranya tetap bagus itu berarti si anak memang nggak memiliki gangguan. Namun, nggak semua anak punya kondisi yang sama. Bagi anak dengan gangguan, stimulasi bicara dengan lebih dari satu bahasa bisa membuatnya speech delay. Seperti kasus si Keenan.
Selain lingkungan yang deprivasi, beberapa faktor ini juga bisa menjadi penyebab anak terlambat berbicara:
1. Ada gangguan pendengaran.
2. Ada gangguan perkembangan bicara dan bahasa, di mana otak anak bekerja dengan cara yang berbeda dari anak lainnya, sehingga menimbukan permasalahan bicara.
3. Masalah dalam mulut atau yang disebut juga ankyglossia. Hal ini menyebabkan lidah tidak bebas bergerak karena frenulum lidah yang terlalu pendek.
4. Masalah di sistem saraf.
5. Autisme.
6. Anak tidak mendapatkan stimulasi yang maksimal.
7. Lingkungan bilingual.
Mengatasi Anak Terlambat Berbicara
Menurut dr. Anggia, SpKJ (K), pondasi besar dari kemampuan verbal anak adalah interaksi sosialnya. Anak yang kerap bercengkerama dengan kedua orang tuanya atau terbiasa bergaul dengan teman sebayanya akan lebih terasah kemampuan berbahasanya. Dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, anak jadi mengenal kata baru dan maknanya.
Kesibukan saya mengurus rumah dan menjadi supir antar jemput si sulung yang punya banyak kegiatan di luar rumah, mengakibatkan saya waktu itu kurang punya waktu untuk Keenan. Waktu kami lebih banyak dihabiskan di luar rumah, kalaupun di rumah ya saya sibuk masak, bersih-bersih dan mengerjakan aktivitas lain. Sehingga Keenan lebih banyak diasuh TV dan lebih sering bermain sendiri. Akibatnya perkembangan bicaranya terhambat.
Jadi, buat ibu-ibu yang sedang cemas akan kemampuan verbal anaknya, coba untuk mengevaluasi aktivitas kita sehari-hari. Tolong jangan denial. Karena itu yang saya lakukan dulu jadi jangan lakukan kesalahan yang sama dengan saya, for your children sake.
Kalau sudah mulai ada gejala perkembangan verbal anak tidak seperti anak seusianya, lebih baik kita fokus pada anak. Luangkan waktu untuk duduk dan bermain dengan si kecil, main apa sajalah. Be present. Karena yang wajib diberikan oleh orang tua adalah kebersamaan dalam bermain, bukan mainan yang banyak dan mahal harganya.
Bermain adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan bagi anak. Saat kita menemani kegiatan ini, kita juga bisa mengarahkan mereka mana hal-hal baik, termasuk kosakata dan perbuatan yang kemudian dicontohnya. Dengan interaksi dua arah seperti itu, selain menstimulasi kemampuan verbalnya juga membantu berkembangnya kemampuan emosional anak. Stimulasi ini penting sekali untuk perkembangan otak anak, seperti yang dijelaskan oleh Dr, dr. Dwidjo Saputro, SpKJ (K) di video ini.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak terlambat berbicara adalah dengan berkonsultasi dengan ahlinya, yaitu dokter atau psikolog. Serta melakukan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak bersama Dini.id.
Dini.Id Solusi dalam Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak
Dini.id adalah startup yang khusus dirancang untuk memberikan program stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak dengan memadukan antara teknologi, ilmu psikologi, orang tua, dan tim ahli. Dengan mengusung tagline “karena pertumbuhan anak berbeda-beda membutuhkan penanganan yang berbeda pula“, Dini.id memiliki beberapa program yang dapat membantu orang tua mengoptimalkan tumbuh kembang anak, yaitu:
Program Dini.Id
- Sistem assessment online gratis di situs www.dini.id yang dapat mengidentifikasi keterlambatan dan potensi dalam perkembangan anak.
- Kelas stimulasi dan intervensi sambil bermain yang dilakukan di playground-playground mitra yang dirancang untuk mengaktifkan neuron dalam otak sehingga meningkatkan perkembangan kognitif dan menjadi dasar perkembangan tahap selanjutnya terutama untuk belajar.
- Program assessment, observasi dan investigasi berkala yang disupervisi oleh psikiater dan psikolog klinis untuk mengoptimalkan perkembangan anak yang berbeda-beda dan unik.
Dengan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak, diharapkan speech delay yang terjadi pada anak bisa teratasi dan anak jadi lebih lancar bicara.
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com
64 thoughts on “Membantu Orang Tua Mengatasi Speech Delay Pada Anak Bersama Dini.id”
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
Alhamdulillah anak saya kalau bicara ia tidak masalah. Justru anak saya lambat jalan. Duh pikiran saya saat itu udah gelisah. Usia mau dua tahun masih ngesot. Padahal yg lain udah berlarian. Tapi terus saya dan keluarga rangsang. Alhamdulillah bisa.
Saat anak ada masalah sebaiknya kita memang cari referensi yg direkomendasikan ya. Jadi nambah wawasan dan bimbingan. Bukan memojokkan apalagi menyalahkan
Betul. Sebaiknya langsung konsultasi ke ahlinya jadi keluarga juga tahu dan membantu atau mendukung.
Soal kemampuan wicara ini, intinya jangan panik tapi juga jangan sampai terlena, ya. Kadang ada yang mikirnya, nanti juga bisa sendiri, padahal kan tetap ada standarnya. Layanan kayak gini membantu banget untuk deteksi dini yang lebih spesifik.
Betul, Mbak. Pantau terus milestones anak, kalau kira-kira ada yang missed langsung konsultasi ke dokter anak atau ke layanan seperti ini.
Anak saya juga speech delay, sekarang 10 tahun. Terjadi karena perkembangan motoriknya lambat sekali. Alhamdulillah sudah berbicara banyak sekarang tapi masih lebih cadel dibanding anak seusianya. Masih harus dikejar lagi perkembangannya. Alhamdulillah ya sekarnag ada dini.id yang bisa membantu secara online.
Semoga tumbuh kembangnya bisa dikejar ya, Mbak. Yang penting anaknya sehaaat.
Anak saya baru bisa ngomong beberapa kata, saat ini usia 16 bulan. Kalau diajak bicara merespon, diminta tolong sesuatu juga paham. Cuma kalau meminta sesuatu seringnya bergumam sambil nunjuk2, blm mau ngomong. Netizen udah komen macem2 kan saya jadi takut anak saya speech delay Mbaa, maklum baru anak pertama. Baiknya kalo konsultasi usia berapa bulan ya biar gak telat deteksinya?
Mbak, coba fasilitas free assessment yang ada di webnya dini.id. Sebenarnya lebih awal lebih baik.
Kalau umur segitu sih masih normal sepertinya. Dokter anak saya dulu nyuruh stimulasi dengan menyuarakan apa yang ditunjuk anak, seperti, “Adek mau apa? Oh ini ya? Ini namanya gelas. Gelas untuk minum ya diisi air. Apa, Dek namanya? Gelas. Lihat mama bilang gelas”. Tapi ya harus telaten, Mbak hehehe.
Punya anak batita kadang suka waswas di tahun-tahun awal tumbuh kembang ya kak, karena kita harus tanggap dengan kemampuan si kecil.
Jadi kalau ad yang kurang sesuai bis di konsultasi kan ke ahlinya
Harus ada respon cepat dari orangtuanya juga ya kak berarti dalam memerhatikan perkembangan anak, jadi bisa langsung konsultasi ke dokter soal speech delay pada anak
Anakku juga sempat terindikasi speech delay waktu usianya 1 tahun 8 bulan. Alhamdulillah setelah screening lewat dini dan ke ahlinya, masih normal. Tapi tetap ku rajin stimulasi
Wah… tos mbak! Ternyata sama-sama anak psikologi,hehe. Sedihnya, seringkali orang tua suka denial kalau anaknya mengalami speech delay. Menurutku dengan adanya Dini.id ini bisa jadi media edukasi juga untuk para orang tua, agar lebih aware dan anak bisa mendapat treatment segera.
bagus banget ya, semakin banyak yang aware dan membuat start up seperti dini.id
Sehingga bisa segera dideteksi dan malakukan stimulasi
Saya dulu kelabakan sendiri ngurus 4 anak, sampai ngga ketahuan anak bungsu ngga mengenal warna di usia sekolah. sedih banget
Betul mb, saya setuju. Mending konsultasi dengan ahlinya untuk masalah tumbang anak. Dan percaya sama kekuatan feeling ibu. Biasanya ibu lebih peka…
Saya jadi banyak mendapatkan pengetahuan tentang speech delay pada anak dan cara-cara untuk menstimulasi-nya. Dini.id juga sangat membantu para orang tua dalam mengenali kondisi dan apa yang harus dilakukan saat mengetahui anak terindikasi speech delay ya mbak.
Sebelah rumah saya anaknya sepertinya mengalami keterlambatan bicara. Nanti coba saya kasih link ini ya mbak. Mudah-mudahan ngga bingung lagi ngadepinnya. Makasih mbak.
Orang tua harus cepat tanggap ya dan senantiasa menstimulasi anak. Bermain sambil belajar, mendampingi anak quality time, sambil terus evaluasi biar anak dapat penanganan sedini mungkin
Betul. Peran orang tua paling penting dalam perkembangan anak, baik observasi, evaluasi dan stimulasi.
Saat anak saya berumur satu tahun, ayah saya membandingkan dengan cucu temannya yang kebetulan seumuran tapi sudah cerewet. Anak saya perempuan, plus cucu teman ayah saya laki-laki. Baper sebentar tapi setelahnya saya lebih sering aja dia ngobrol. Alhamdulillah ga lama langsung deh keluar sisi cerewet nya. Hehe.. Anak saya ternyata kurang stimulasi karena ga pernah saya ajak ngobrol. Duh, nggak selalu ya diam itu emas
Kalau anak dibandingkan dengan anak lain emang bikin baper ya, Mbak. Syukurlahh kalau sekarang sudah baik-baik aja.
Alhamdulillah ketiga anak saya tidak mengalami speech delay. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan ya Mbak dalam mengatasi masalah ini. Sekarang keren sudah ada Dini.id yang bisa membantu orang tua dalam mengatasi masalah speech delay pada anak, sehingga selain tahu ilmunya, bisa langsung dipraktekkan juga ya.
Alhamdulillah semua normal perkembangannya ya, Mbak. Iya, dini.id bisa jadi partner orang tua untuk mengatasi masalah speech delay dan perkembangan anak.
Saya merasakan sekarang, anak bungsu laki-laki ga bicara secepat kakak-kakaknya yang perempuan. Berarti harus sering stimulasi ya
Iya, Mbak. Yang penting stimulasi dulu. Banyak sekali cara stimulasi yang bisa dilakukan di rumah.
Harus sabar banget ya mbak.. Kebetulan ada beberapa teman mengalami hal serupa. Tapi dengan usaha yang tiada lelah akhirnya harapannya untuk si kecil pun tidak sia-sia..
Betul, Mbak. Tiada hasil menghianati usaha yaaa.
Lhoo… aku baru tau ada startup yang fokus ke tumbuh kembang anak. Info baru ini mbak
Iya, Dek. Berguna banget buat ibu-ibu muda.
huhuhu anak saya belum mau bicara nih Mba, tapi udah ngerti banget perintah,
Namun entah mengapa dia nggak mau sama sekali bicara.
Kadang keceplosan ngomong ikut bahasa normal, eh diulangi pakai bahasa tidudtidudnya hahaha.
Kayaknya memang kudu diajak sekolah nih biar interaksi sama sebayanya
Mungkin dia males ngomong, Mbak hehehe. Iya, interaksi dengan sebaya bisa membantu.
belom punya anak nih tp makasih kak informasinya bermanfaat bgt
sama-sama.
Wahh, ibu2 jaman now hepi nih, kalo ada Dini.id
Membantu banget utk pecahkan problema seputar speech delay, ya
Iya, Mbak. Nggak kaya zaman anak-anakku batita dulu bingung sendiri, cuma bisa cari-cari informasi di internet dan teman-teman sendiri.
Stigma dan mitos sih mom menurutku yang masih sering jadi halangan dalam hal tumbuh kembang anak. Padahal garis merahnya sudah jelas ada, dan justru semakin dini tahu maka semakin mudah untuk mencegah kan ya.
Kemampuan berbicara pada anak kadang berbeda-beda, ya, Mbak. Dipengaruhi berbagai faktor juga. Kadang ibunya sabar, tapi sekelingnya suka mempertanyakan ini itu. Sebaiknya memang diatasi sejak dini kalau udah mulai kelihatan tanda-tandanya.
Betul, Mbak. Nggak jarang omongan dari sekitar itu yang bikin orangtua panik.
Betuuuul. Bersyukurnya ibu-ibu sekarang sudah banyak akses ke panduan milestone dan ahli tumbuh kembang anak sehingga bisa mendeteksi lebih dini.
Sumpah ini manfaat banget, bisa aku rekomendasikan ke tetangga. Kebetulan anaknya umur 4 tahun dan speech delay, padahal anak lain umur 3 tahun udah bisa bicara dengan artikulasi hampir jelas. Memang benar kalau di rumah jarang distimulasi untuk ngobrol bikin speech delay, soalnya si anak tetangga ini jarang diajak ngobrol huhu aku sedih.
Makasih ya mbak aku bisa saranin dini.id ke mamanya.
Oalaaah, sama kaya anakku dulu heheheh. Semoga bisa segera dapat penanganan yang tepat ya.
Keponakanku juga belum bisa banyak ngomong padahal usianya udah 2 tahun lebih mbak. Kayaknya aku harus share postingan ini ke sepupuku supaya gak makin panik dia.
Kalau bisa dideteksi dari awal lebih baik, Mbak. Coba free assessmentnya dini.id aja dulu.
Jadi jangan gusar ya kalo anak terlambat bicara. Tetap usahakan dengan stimulasi, kalau perlu berkonsultasi di situs dini.id. semoga Keenan makin lancar bicaranya.
Betul. Alhamdulillah sekarang sudah lancar, Mbak. Cerewet banget malah hahaha.
Menarik banget mbak infonya. Aku pernah ngajar anak kelas 3 sd dia belum lancar bicaranya bahkan masih kesulitan menyebutkan huruf2 dan sekarang saya juga dapati kasus anak kelas 1 sd yang masih sulit juga bicara nya. Apakah itu kasus speech delay juga kak?
Bisa jadi, Mbak. Penyebab speech delaynya bisa karena kondisi gangguan fisik atau gangguan perkembangan.
Saya salah satu ibu dengan anak yang pernah disebut speech delay sama dokter. Dokter itu saya pastikan salah! Mungkin ini bakal beda-beda kasusnya, tapi saya kecewa sih awalnya di vonis gitu hanya karena sekali ketemu. Kapan-kapan mau saya tulis juga ah mb ihihihi.
Artikelnya bagus mb, ini banyak banget sekarang yaa, makasih artikelnya.
Sama-sama, Mbak. Memang vonis tentang perkembangan anak nggak bisa hanya dari sekali ketemu, apalagi kalau nggak didahului oleh tes-tes yang mendukung. Kalau dokter si Keenan itu rutin ketemu dan selalu ada tes tiap pertemuan dan awalnya nggak dibilang speech delay cuma memang lebih terlambat dari anak-anak seusianya jadi saya disuruh stimulasi sendiri di rumah. Baru pertemuan kesekian keluar vonisnya dan disuruh terapi hehehe.
Alhamdulillah untuk yang kedua ini, sudah beda jauh Mbak. Mungkin karena kakaknya terus mengajak komunikasi ya, jadinya Alisha lebih pesat untuk perkembangan wicaranya.
Alhamdulillah. Anak kedua memang cenderung lebih cepat bicara kalau ada temennya ngobrol sih dengan catatan nggak ada gangguan lain yang menyertai.
Temen saya ada yang anaknya speech delay juga. Setelah konsul sama dokter, ga ada masalah apa-apa sama perkembangan anaknya, katanya anaknya aja yang ‘malas’ bicara. Kok bisa ya?
kemungkinan karena kurang stimulasi, Mbak. Anak nggak merasa perlu bicara karena tanpa bicara orang sekitarnya sudah bisa menyediakan apa yang dia mau.
Saya juga menggunakan dini.id ini, mba, untuk cek apakah anak saya speech delay atau tidak. Waktu itu iya hasilnya anakku cenderung speech delay. Alhamdulillah di usianya yang ke 30 bulan, udah keluar banyak tu kosa kata dari mulutnya. Dan itu terjadi ketika saya sudah mulai work from home (efek covid-19). Mungkin karena selama ini kurang stimulasi dari ibunya sih.. itu menurut saya 🙂 . Btw makasih sharing infonya, mba Alfa 🙂
Wah syukurlah terdeteksi sejak awal dan bisa langsung distimulasi ya, Mbak.
Sedih jika anak mengalami speech delay. Mungkin karena saya punya 1 anak lebih leluasa menstimulus dia dalam berbicara, ketika anak lebih dari 1 kebayang tantangannya lebih besar. Semangat ya ibu Alfa, semoga speech delay nya segera terobati
aamiin. terima kasih, Mbak Andina.
Masyaallah ilmu banget ini tulisannya mba, saya punya tetangga beberapa anaknya speach delay, ngeliat ortunya pada sabar dalam mengajari anaknya. emang bener ya mba usaha tak akan mengkhianati. Bismillah anak akan lancar bicaranya selama terus diajarkan dengan baik. semangat terus mba.
Bener Mbak Alfa banyak mitos yang beredar yang diragukan kebenarannya dalam tumbuh kembang anak, Kita sebagai orang tua memang perlu memeprhatikan milestone anak. terima kasih ya sharing.
kata ibu sy biasanya anak speech delay, biasanya mrk malas ngomong… tp mereka rekam semua apa yg d dengar… suatu saat nnt si anaknya bakal cerewet sendiri. terbukti sm ponakan sy
Sekalian curhat ah.
Anakku ini belum terlalu lancar mengucap huruf R. Sempat khawatir, dia bisa ngga ya mengucap R di usianya yg sudah 9 thn. Baca ini, aku jadi lebih positive thinking siapa tahu kasus anakku ini bisa diatasi pelan2.
Sekarang orang tua yg anakny mengalami speech delay akan terbantu dgn dini.id ini ya mbak
Bungsuku mengalami speech delay, bahkan merujuk ke disleksia saat usia sekolah. Aku terlena dengan kesibukan sebagai leader sebuah MLM waktu itu. Alhamdulillah, Allah beri kemudahan setelahnya. Dulu nggak ketemu dengan dini.id, yaa?
Perlu perhatian khusus ya terkait kemampuan anak berbicara sesuai tumbuh kembangnya. Kadang kita menyepelekan, ah ntar kan ya bisa ngomong sendiri. JIka kita tidak mencari tahu tentang penyebab kenapa anak terlambat bicara, takutnya ntar malah ada apa-apa kan ya. Harus kita deteksi sejak dini.
Speech delay nih emang biasanya salah satu keterlambatan yang jarang disadari ya mba. Karena orang 2 kadang bilang ya mungkin belum waktunya aja. Padahal sebenarnya memang sudah ada tolak ukurnya ya. Dan ungkapan yang bilang anak laki-laki biasa telat bicara itu gak benar ah. Karena pengalaman saya anak pertama perempuan tiga tahunan baru lancar bicara. Sedangkan anak kedua laki-laki dua tahunan udah lancar bicara.
Mungkin karena sering main dan diajak ngobrol oleh kakaknya juga ya