Hidup di daerah tropis membuat kita cenderung mudah berkeringat dan kulit menjadi lembap. Kondisi ini membuat kita rentan mengalami infeksi jamur kulit. Ada beberapa penyakit kulit yang biasa dialami oleh orang Indonesia. Meski tidak parah tapi penyakit-penyakit ini bisa membuat tidak nyaman dan mengganggu kualitas hidup. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Macam-Macam Infeksi Jamur Kulit yang Biasa Dialami oleh Orang Indonesia
Panu
Panu adalah penyakit kulit yang sangat familiar. Bahkan sejak kecil saya sering mendengar teman-teman saling mengolok kalau melihat ada yang memiliki bercak dengan warna berbeda dari kulit aslinya. Padahal ya belum tentu juga itu panu hehehe.
Panu adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur malassezia furfur atau pityrosporum ovale. Memiliki nama latin tinea versicolor, infeksi jamur kulit ini mengganggu pigmen kulit yang mengakibatkan munculnya bercak dengan warna yang lebih terang atau lebih gelap pada kulit.
Berbeda dengan asumsi kebanyakan orang, panu yang biasa muncul di area punggung, dada, leher dan lengan atas ini nggak menular, lho. Dan meski nggak menimbulkan rasa sakit tapi bisa menyebabkan rasa gatal saat berkeringat. Adanya bercak di kulit yang kadang bersisik, kering dan gatal nggak jarang juga membuat penderitanya merasa tidak percaya diri.
Penyebab panu secara umum adalah kulit yang lembap dan kebersihan diri yang tidak terjaga dengan baik. Menurut artikel dari alodokter, berikut adalah hal-hal yang bisa menyebabkan panu.
- Jarang mandi: orang yang jarang mandi kulitnya cenderung lembap karena keringat yang masih menempel sehingga jamur tumbuh dan menyebar.
- Malas ganti baju: baju yang penuh keringat dan kotor dapat merangsang berkembangnya jamur serta mikroorganisme lain penyebab penyakit kulit.
- Produk kulit yang mengandung minyak: produk semacam ini bisa membuat kulit terlalu lembap dan memicu berkembangnya jamur penyebab panu.
Kurap (Kadas)
Berbeda dengan panu yang tidak menular, kurap yang juga sering dikenal dengan kata kadas justru menular. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur yang hidup di lapisan terluar kulit, di antaranya: trichophyton, microsporum, dan epidermophyton.
Saya ingat sekali waktu kecil dulu pernah terkena kurap ini. Kalau nggak salah ingat karena tertular dari mbak asisten di rumah. Karena memang penyakit ini mudah menular melalui kontak langsung dengan penderita. Bahkan hewan yang terinfeksi maupun benda yang disentuh oleh hewan atau manusia yang terinfeksi pun bisa menjadi sumber penularan.
Penyakit karena infeksi jamur kulit ini memiliki bentuk khas berupa ruam melingkar seperti cincin sehingga sering juga disebut ringworm. Kurap bisa ditemui di beberapa bagian tubuh seperti kulit wajah, tubuh, kaki, telapak tangan, kulit kepala sampai selangkangan.
Menurut situs hellosehat, kurap bisa dialami oleh semua orang. Tapi yang memiliki risiko tinggi adalah biasanya adalah yang tinggal di daerah tropis seperti orang Indonesia. Lalu sering beraktivitas di cuaca panas dan lembap, sering menggunakan barang pribadi bergantian dengan orang lain atau sering berenang di kolam renang umum.
Kutu Air
Sebenarnya kutu air adalah salah satu jenis penyakit kurap yang menginfeksi daerah kaki. Menurut beberapa literasi, penyakit kutu air ini lebih banyak dialami oleh laki-laki walaupun bisa juga diderita oleh perempuan dan anak-anak.
Biasa juga disebut athlete’s foot, kutu air disebabkan oleh infeksi jamur kulit dari kelompok dermatophytes. Sama seperti kurap, kutu air dapat menular melalui kontak langsung dengan penderitanya juga melalui benda yang terkontaminasi jamur seperti lantai, sepatu, handuk atau pakaian.
Dikutip dari situs alodokter, tinea pedis ini ditandai dengan munculnya ruam kemerahan dan bersisik yang terasa gatal di kulit kaki. Rasa gatal ini biasanya bertambah ketika penderitanya melepas kaus kaki atau sepatu. Di beberapa kasus kutu air juga dapat menyebabkan:
- Kulit kaki terlihat melepuh.
- Kulit kaki terasa terbakar.
- Kulit kaki kering dan pecah-pecah.
- Kulit di antara jari kaki berwarna merah.
Hal yang menyebabkan orang rentan mengalami kutu air adalah kulit yang lembap dan tidak bersih. Dan menurut situs lifepack.id, kondisi berikut adalah faktor risiko terkena kutu air:
- Berjalan tanpa alas kaki di tempat umum yang berisiko tinggi terjadi penyebaran seperti kolam renang umum, kamar mandi umum, dll.
- Menggunakan sepatu, kaus kaki atau handuk orang lain yang terinfeksi jamur kulit.
- Sering menggunakan kaus kaki dan sepatu yang ketat.
- Menggunakan sepatu saat kaki masih berkeringat atau basah.
Pencegahan Penyakit Kulit akibat Infeksi Jamur
Meski penyakit ini biasa dialami oleh orang Indonesia tapi bisa kok kita mencegahnya dengan cara-cara berikut:
- Menjaga kebersihan tubuh dengan rutin mandi setelah beraktivitas atau berkeringat berlebihan seperti setelah olahraga.
- Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat dan yang memiliki bahan tidak menyerap keringat.
- Gunakan alas kaki saat berada di tempat umum.
- Hindari berbagi pemakaiaan barang pribadi dengan orang lain.
Cara Mengobati Penyakit Kulit karena Infeksi Jamur
Infeksi jamur kulit dapat diobati dengan salep antijamur yang mengandung clotrimazole. Bahan ini termasuk dalam antijamur golongan azole yang bekerja dengan cara merusak struktur membran sel jamur sehingnga pertumbuhan jamur dapat dihentikan.
Canesten adalah salah satu krim antijamur yang mengandung clotrimazole 1%. Krim ini dapat mengobati infeksi jamur pada kulit seperti panu, kadas/kurap dan kutu air dengan cara bekerja hingga ke akar. Sudah dipercaya lebih dari 45 tahun di dunia, Canesten menjadi solusi tepat untuk infeksi jamur.
Cara penggunaan Canesten Clotrimazole 1% Krim Antijmur adalah dengan mengoleskannya langsung pada daerah kulit sakit sesuai dengan petunjuk dokter atau instruksi pada kemasan. Tersedia dalam kemasan 5 gr dan 10 gr, Canesten Clotrimazole 1% Krim Antijmur juga dapat digunakan untuk pengobatan lanjutan untuk mencegah kambuhnya penyakit jamur kulit.
Tapi, jika sakit berlanjut langsung hubungi dokter ya. Dan selalu jaga kebersihan tubuh.
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com