Tanggal 8-9 Februari yang lalu, Presiden RI ke-7, Joko Widodo mengadakan lawatan ke Brunei Darussalam. Beberapa minggu sebelumnya beredar undangan di grup bapak-bapak KB Seria untuk ramah tamah bersama pak Presiden dan rombongan dari Jakarta di Kedutaan Indonesia di Bandar Seri Begawan. Berhubung malas jauh-jauh ke Bandar, kami pun melewatkan kesempatan itu.
Tak dinyana, 3 hari sebelum hari H, suami dapat kabar dari temannya kalau pak Jokowi akan mengunjungi Brunei LNG (BLNG) plant di Lumut. Nggak cuma itu beliau juga ngajak suami untuk datang. Setelah ditimbang-timbang, akhirnya kami memutuskan untuk ikut menyambut kehadiran pak Jokowi di BLNG dengan membawa serta dua krucil.
Pas hari H, sesampainya di BLNG, kami diminta untuk meninggalkan tas di mobil dan menunggu di bawah tenda di depan main hall BLNG. Saat itu lumayan sepi. Hanya ada 4 keluarga dari KB Seria dan beberapa pekerja profesional Indonesia yang kerja di BSP, BLNG dan kontraktornya hadir di sana.
Setelah menunggu hampir 1 jam, tiba-tiba datanglah rombongan BMI entah dari mana dengan jumlah yang lumayan banyak, ikut menyambut kedatangan Presiden RI. Menurut cerita suami sih, karena penyambutnya sedikit akhirnya Public Relation BLNG mengunjungi sebuah staff house suatu perusahaan yang terletak di depan jalan masuk BLNG dan mengajak pekerja berkebangsaan Indonesia untuk memeriahkan penyambutan beliau.
Saking lamanya nunggu, beberapa orang mulai menikmati hidangan yang sudah disediakan staf BLNG, sementara Keenan sudah bangun dari tidurnya dan mulai berlari-lari di sekitar area parkir.
Tak lama kemudian rombongan mobil dinas kedutaan dan tamu kerajaan mulai berdatangan. Kami pun mulai sibuk menerka di mobil yang mana pak Jokowi berada. Sayangnya sampai semua mobil parkir tak ada tanda-tanda pak Presiden turun dari mobil. Beredar kabar kalau sebenarnya pak Jokowi sudah tiba sebelum kami datang lantas keliling plant dulu dan saat itu sudah berada di main hall untuk berbincang-bincang dengan petinggi-petinggi BLNG.
Setelah 1,5 jam sejak kami sampai BLNG akhirnya kami diminta berbaris di pinggir pintu masuk main hall (iya, di luar pintu masuk!) karena pak Jokowi akan segera keluar dan menemui kita sebelum naik kendaraan dinasnya kembali ke Bandar. Oh, Mak. Jadi nunggu sekian lama itu cuma buat ketemu sekilasan doang. Tapi nggak papalah yang penting bisa liat dan salaman sama pak Presiden. Kapan lagi gitu kan. Kesempatan langka ini.
Jadi diatur oleh security BLNG, berbaris dengan manis lah kita, dan saya serta 3 orang ibu-ibu yang lain (yang mana ibu-ibunya ya cuma kami berempat) berbaris dekat pintu keluar. Cari posisi strategis biar gampang salamannya. Beberapa belas menit kemudian yang diisi dengan tangisan Keenan, pak Presiden akhirnya keluar dari main hall dan mulai menghampiri kami. Beliau berusaha menyambut uluran tangan beberapa orang sambil bertanya, “Sudah berapa lama di sini?” dan “Ada kesulitan apa selama di sini?” Ternyata kesempatan beliau berhenti sejenak untuk ngobrol ini membuat barisan acak adul. Para BMI merangsek mendekati pak Jokowi dan berebut salaman dan foto bareng. Kami pun merasa kalah tenaga akhirnya mundur dengan teratur.
Beberapa security yang tahu kami sudah datang lamaaaaa sekali berusaha membantu supaya bisa bertatap muka dengan pak Presiden. Tapi ya mungkin belum rejeki ya, susah menembus kerumunan dengan menggendong anak. Akhirnya pasrah aja menjauh dari kerumunan sambil ngomel-ngomel bertiga hahaha.
Setelah gagal foto-foto dengan pak Jokowi, kami pun memutuskan foto dengan petingginya BLNG dan berfoto di depan gedung BLNG. Sayang ih, karena suami yang ambil foto jadi nggak ada dia di foto bersama ini. Padahal bisa jadi kenang-kenangan ya secara selama 4 tahun kantornya mengerjakan proyek di BLNG. Tapi alhamdulillah di tengah-tengah padatnya kerumunan orang, suami sempat memotret pak Jokowi, bahkan seorang teman dapat berfoto bersama beliau. Haaaa, lucky her not so lucky us hahaha.
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com
5 thoughts on “Bertemu Pak Joko Widodo di Brunei”
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
Hehe.. not lucky tapi atleast dapet fotonya ya bok hehe.
Soal nungguin Jokowi begini, pernah kejadian sama mertua di Gorontalo. Tau2 pak presiden ini ujug2 turun didepan rumah dan nyalamin semua orang. Mak mertua gw karena kaget cuma bengong aja hahaha.
Yg lucu lagi papamertua, karena beliau kan pendidik di Univ.Negeri Gorontalo. Pas Jokowi mau pulang pas dia ada di hotelnya pas mau jadi pmbicara seminar.. akhirnya ketemu muka salaman dan ngobrol lama karena sepi, pak Jokowi nunggu jemputan, cm ada ajudan2 doang.. Yg lucu, dikira papamertua gw rektornya, padahal cm ketua panitia doang. Tapi apesnya, saking sepinya ga ada yg fotoin hahahaha
Waaaa mestinya minta selfie atau minta ajudannya fotoin hihihi. Kenangan berharga banget bisa ngobrol lama sama Presiden.
kalimat yg itu :
sempet bikin aku salah tafsir, aku pikir tadi beliau disitu itu pak Jokowi, hebat sekali sampe jokowi ngajak suamimu, eh ternyata bukan ehehe
Hahaha bikin rancu yaaa. Abis si teman ini lebih tua sih jadi disebut beliau aja XD