“Oooo sayang, cup cup cup… Siapa yang nakal? Lantainya ya nakal? Sini mama pukul. Ugh, Nakal deh lantai, bikin dedek jatuh.”
“Kenapa kak? Mainannya diambil ya? Nakal emang tuh anak. Nanti mama marahin kalo ketemu!”
Sounds familiar? Yup, itu kalimat kalimat penghiburan yang biasa kita dengar atau ucapkan kepada anak yang menangis karena jatuh, terbentur tembok atau mainannya direbut anak lain atau mungkin saat gagal melakukan sesuatu. Memang sih ampuh, biasanya anak akan lebih cepat berhenti nangisnya selain itu dia merasa dibela dan disayang.
Tapi tahu nggak kalau kebiasaan itu justru bisa berakibat negatif bagi anak? Anak jadi akan terbiasa menyalahkan sesuatu atau orang lain ketika ia mengalami hal-hal yang membuatnya kecewa, sedih atau gagal. Ia tidak akan belajar untuk introspeksi bahwa ada kalanya semua terjadi karena perbuatannya sendiri. Misalnya jatuh terpeleset ketika berlari di lantai yang licin padahal sudah diberi peringatan sebelumnya atau tersandung batu karena tidak melihat saat berjalan.
Saya sendiri sedang belajar untuk tidak menggunakan kata-kata penghiburan seperti itu ketika Cinta menangis, tapi juga tidak serta merta menyalahkannya atas apa yang terjadi. Biasanya saya hanya akan memeluknya lalu berkata, “sakit ya kak? Mana yang sakit? Sini mama pijitin.” atau “Wah, berdarah ya kak? Kakak kesandung ya? Yuk kita cari obat buat kakinya.” Setelah tenang baru saya katakan supaya lain kali lebih hati-hati.
Dengan demikian ia tahu bahwa saya peduli akan peristiwa yang terjadi tapi tidak membesar-besarkannya juga menawarkan solusi untuk mengurangi rasa tidak nyaman atau sakit yang sedang ia alami. Does it works? Saya kurang tahu parameternya sih tapi setidaknya Cinta kalau jatuh akan menangis setelah itu bilang “Dikasih minyak tawon Ma biar nggak sakit lagi”. Minimal dia sudah tahu bahwa ketika mengalami hal yang tidak enak it’s okay to cry untuk meredakan perasaan kaget, kesal, sedih, sakit lalu kemudian mencari solusinya.
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com