Memperoleh pekerjaan di zaman sekarang cukup sulit. Berdasarkan data BPS, pada bulan Februari 2022 jumlah penduduk usia kerja sebanyak 208,54juta orang. Meningkat 3,18juta orang dari Februari 2021.
Dari jumlah tersebut, 144,01juta orang termasuk dalam angkatan kerja, yaitu penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. Di antaranya sebanyak 8,40juta orang tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran. Sisanya memiliki pekerjaan penuh, pekerja paruh waktu dan setengah penganggur.
Ini hanya data di Indonesia, belum di seluruh dunia. Meski saya tidak memiliki data pasti, tapi dari berita-berita yang pernah saya baca, banyak keluhan tentang sulitnya mencari pekerjaan di berbagai negara.
Sebaliknya, para pemilik usaha pun mengeluh kesulitan mendapatkan karyawan yang cocok dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Baik itu pada tingkat entry-level sampai posisi strategis.
Sebagai mantan pencari kerja 20 tahun lalu, saya pun pernah merasa kesulitan mencari pekerjaan yang cocok. Padahal saya merasa sudah memiliki kompetensi bekerja yang cukup saat itu. Lulusan S1 dari universitas swasta yang cukup bagus meski tidak memiliki kurikulum internasional serta telah memiliki beberapa pengalaman kerja. Keterampilan berbahasa Inggris pun saya miliki saat itu. Tapi tetap saja toh memperoleh pekerjaan yang sesuai keinginan saya tidak mudah.
Ketika akhirnya berhasil berhasil mendapat pekerjaan yang baik, harus berhenti karena pindah negara mengikuti suami. Dan sedihnya, ketika mencoba mencari pekerjaan di bidang profesional di negara tempat saya tinggal pun tidak berhasil dan akhirnya pasrah menjadi ibu rumah tangga.
Yah, tidak ada salahnya menjadi ibu rumah tangga. Saya toh tetap dapat berkarya dan menjadi ibu produktif dari rumah. Bahkan profesi ini pun menjadi kebanggaan banyak perempuan.
Kompetensi Global untuk Bersaing di Dunia Kerja
Hanya saja, ada sedikit rasa sedih karena apa yang diperjuangkan dengan susah payah saat kuliah dan bekerja ternyata belum diakui secara global padahal masih di level ASEAN. Apalagi di lingkup yang lebih luas.
Berkaca pada pengalaman inilah saya ingin membekali anak dengan kompetensi global agar dapat bersaing di dunia kerja. Karena sekarang kita tidak hanya bersaing dengan rekan senegara melainkan dengan seluruh penduduk dunia. Secara di era globalisasi ini, semua dapat mencari pekerjaan atau membuka lapangan kerja di negara manapun.
Manfaat Memiliki Kompetensi Global
Namun, bukan hanya soal daya saing di dunia kerja saja alasannya. Menurut PISA 2018 Global Competence assessment, kompetensi global dapat membantu anak untuk:
- Mengembangkan kesadaran budaya dan interaksi yang saling menghormati dalam masyarakat yang semakin beragam.
- Mengenali dan menolak stereotip budaya. Sebaliknya berusaha untuk membangun hubungan yang harmonis dalam komunitas multikultural.
- Bersiap menghadapi dunia kerja yang membutuhkan orang-orang yang mampu berkomunikasi secara efektif, terbuka terhadap orang-orang dengan berbagai latar belakang budaya, dapat membangun kepercayaan tim yang beragam serta mampu menunjukkan rasa hormat kepada orang lain.
- Dapat memanfaatkan ruang digital yang saling terhubung secara erat dan mampu mengekspresikan suara mereka dalam dunia maya secara bertanggung jawab.
- Peduli dengan isu-isu global serta mau terlibat dalam mengatasi tantangan sosial, politik, ekonomi dan lingkungan.
Intinya, anak yang memiliki kompetensi global dapat menjadi warga dunia yang peduli dengan isu-isu global serta berperan aktif untuk menyelesaikan tantangan yang ada sambil tetap menghormati keragaman budaya dan mampu memanfaatkan teknologi digital secara bertanggung jawab.
Lalu, apa saja sih yang harus dimiliki anak supaya diakui memiliki kompetensi bekerja global ini?
Kemampuan Berbahasa Asing Khususnya Bahasa Inggris
Pertama tentu saja kemampuan berbahasa Inggris. Bahasa ini diakui sebagai bahasa internasional yang digunakan di berbagai negara. Menguasai bahasa Inggris dengan baik dalam tulisan dan percakapan akan membantu anak untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.
Kemampuan Berpikir dan Bertindak Secara Kritis
Tindakan yang dilakukan merupakan hasil dari keputusan yang diambil setelah mencari, mempertanyakan, mengumpulkan dan memahami informasi tentang isu-isu lokal dan global.
Kemampuan untuk Bekerja Sama dengan Pihak Lain
Terlepas dari karakter seseorang apakah introvert atau ekstrovert, kemampuan ini penting sekali dimiliki. Menurut Haswan Boris Muda Harahap, S.I.P., M.Si dalam webinar “Adaptasi Pembelajaran di Masa Pandemi”, “Era kompetisi sudah mau berakhir, maka itu orang-orang sudah beralih ke era kolaborasi agar dapat saling mendukung untuk menghasilkan lebih banyak hal yang positif.”
Kemampuan untuk Terbuka dan Mampu Beradaptasi dengan Perubahan
Sebagai penduduk global, kelak anak akan dihadapkan dengan berbagai macam perubahan yang dapat terjadi secara cepat. Untuk itu mereka harus memiliki keterbukaan untuk menerima perubahan. Serta mampu beradaptasi dengan baik agar tidak tertinggal.
Caranya dengan belajar dari ide, pengetahuan atau pengalaman orang lain. Sehingga dapat melihat berbagai masalah dari perspektif yang berbeda. Ini akan membantu dalam memahami sebuah perubahan.
Kemampuan Memecahkan Masalah
Mampu mengidentifikasi sebuah masalah, melakukan brainstorm, menganalisa jawaban serta memberikan solusi yang terbaik. Ini adalah keterampilan penting yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.
Mempersiapkan Kompetensi Bekerja untuk Anak di Sampoerna University
Salah satu cara untuk memberikan keterampilan tersebut kepada anak adalah dengan memberikan pendidikan internasional.
Beberapa dapat kita lakukan dari rumah seperti mengenalkan anak dengan budaya-budaya yang ada di luar negara kita. Atau dengan aktif mengajak mereka berdiskusi mengenai berita-berita yang terjadi di dunia.
Memberikan pendidikan kepada anak dengan kurikulum internasional juga dapat menjadi pilihan. Apalagi sekarang sudah banyak sekolah yang menyediakan sistem pendidikan tersebut. Salah satunya adalah Sampoerna University yang memiliki standar kurikulum pendidikan, operasional, fasilitas, dan fakultas yang mengacu pada pendidikan internasional di Amerika Serikat.
Keistimewaan belajar di Sampoerna University adalah selain memperoleh keahlian akademis, siswa juga akan ditantang untuk berpikir, melakukan, dan tumbuh menjadi lebih baik. Dengan kurikulum internasional standar Amerika Serikat, siswa dijamin memiliki keterampilan dan kredensial yang lebih baik sehingga lebih mudah untuk meniti karir di dalam maupun luar negeri.
Selain itu, siswa dapat belajar selama 4 tahun di Jakarta dan lulus dengan dua gelar dari Sampoerna University dan University of Arizona. Sehingga biaya pendidikan yang dikeluarkan pun 75% lebih rendah daripada mengirim anak kuliah di luar negeri.
Jadi tidak perlu belajar di luar negeri. Cukup di Sampoerna University siswa akan memperoleh pendidikan internasional dan kompetensi bekerja yang diakui secara global.
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com
16 thoughts on “Pentingnya Mempersiapkan Anak Memiliki Kompetensi Global di Dunia Kerja”
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
Wah bisa dapat 2 gelar yaa.. ini angin segar bagi dunia pendidikan Indonesia, khususnya buat orang tua yang pastinya ingin menyiapkan anak-anak agar mampu menghadapi dunia yang semakin komoetitif ini..
Tidak perlu jauh² untuk mendapatkan pengakuan global kan ya, Mbak Alfa? Di Indonesia pun ada Sampoerna University donk.
Dengan poin plus kurikulum internasionalnya tentu akan menambah kebanggaan tersendiri
Adanya kompetensi global ini semoga bisa mewujudkan Indonesia yang tahun 2035 nanti dpt bonus demografi yaa, excited banget aku pengenn kasih anakku pendidikan terbaik kayak di Sampoerna ini
Keren banget Sampoerna University ini ya mbak. Sudah menggunakan kurikulum internasional standar Amerika Serikat dan lulusannya bisa dapat dua gelar dari Sampoerna University dan University of Arizona. Pastinya bisa bersaing secara global nih parra lulusannya.
setuju sekali kak, saat ini memang kita harus mempersiapkan anak untuk memiliki kompetensi global di dunia kerja ya, salah satunya dengan kuliah di sampoerna university ya kak
kurikulum internasional ini memang bagus dan keren ya, mbak karena nggak melulu menekankan ke hafalan seperti yang dulu pernah kita lalui. keren juga nih sampoerna univercity yang sudah menggunakan kurikulum internasional dalam pembelajarannya
Masya Allah. Mampukan orang tua di Indonesia bisa memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak mereka
Absolutely setuju tentang kecerdasan emosi, sebab sekarsng kita temui mereka yg cerdas secara hardskill tapi lalai menguasai emosi. Jadi mudah marah dan galau
Secara tidak sadar, mau ga mau memang kita harus menyiapkan anak-anak mampu berbahasa Inggris dengan baik. Salah satu itu yang membuat keluarga kami memasukkan ke SD yang ada blended kurikulum International
Setuju mbak, untuk menaklukan dunia global harus dimulai dari SDM yang memiliki kompetensi global, terutama untuk anak-anak. Jadi harus mulai dipersiapkan dari sekarang karena seiring mulai diberlakukannya pasar bebas, kompetensi dalam dunia kerja pun pasti menuntut SDM yang berkualitas dan memiliki skill global, salah satunya dengan kurikulum internasional. Syukurlah sudah ada Sampoerna University yang memang telah memiliki standar pendidikan berkurikulum internasional.
Iya nih, sekarang pendidikan tuh penting banget apalahi yang bertaraf internatinal. Hal itu, tentu akan berpengaruh pad mindset serta keperluan karir nantinya
keren, nih Sampoerna university. Udah berani pakai kurikulum internasional dengan kompetensi global
Senang sekali ada satuan pendidikan yang menggunakan kurikulum internasional dan langsung merujuk ke kurikulum amerika langsung.
Ini angin segar untuk menyiapkan generasi unggul.
Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk anak ya. Tantangan global di masa sekarang dengan sepuluh atau dua puluh tahun nanti tentu berbeda kan ya. Tapi memang mempersiapkan manusia professional harus dimulai sejak dini
Sekarang saja persaingan kerja udah ketat banget ya Mbak apalagi ke depannya. Jadi sudah jadi tugas kita sebagai orang tua untuk mempersiapkan anak dengan kompetensi global
Tantangan anak jaman now bedaaaa bgt dgn jaman kita Sma Ya kannn
Duh aku kerap over thinking kalo mikirin anak.
Alhamdulillah ada solusi yah