“I want to be a Youtuber and a chef,” jawab anak laki-laki saya setiap ditanya tentang cita-citanya. Awalnya, saya kira ini cuma cita-cita yang akan berlalu begitu saja seiring bertambah umurnya. Tapi setelah dua tahun jawabannya masih konsisten.
Ternyata menurut hasil survei yang dilakukan oleh perusahaan mainan, Lego, dan Harris Poll, 1 dari 3 anak usia 8 – 12 tahun bercita-cita jadi vlogger atau Youtuber. Survei ini dilakukan di United Kingdom (UK), Amerika dan Cina, dengan responden 1000 anak tiap negara.
Survei serupa juga pernah dilakukan di Indonesia oleh Mydoremi dengan target orang tua dari anak umur 4 – 12 tahun. Hasilnya, 13% dari Generasi Alpha tersebut bercita-cita menjadi gamer dan youtuber. Cukup banyak, ya.
Yah, setidaknya saya jadi tahu bahwa cita-cita si bungsu tuh bukan hal yang aneh. Apalagi dia memang tertarik dengan aktivitas membuat konten berupa vlog atau video.
Bahkan untuk kegiatan ekstra kurikuler di tahun ajaran baru nanti, anak saya sudah memilih Movie Club yang juga mengajarkan cara membuat dan mengedit video. “Biar aku bisa bikin video Youtube nanti,” katanya ketika ditanya alasan memilih Movie Club.
Baiklah, berarti memang dia sudah punya rencana untuk mewujudkan cita-citanya. Tugas saya sebagai orang tua tinggal mendukung si kecil.
Cara Mendukung Anak Mewujudkan Cita-Citanya Sebagai YouTuber
Menurut Psikolog Anak Anna Surti Nina dukungan yang utama adalah dengan mematangkan emosional anak terutama kemampuan untuk tidak gampang menyerah. Anak perlu paham bahwa menjadi YouTuber sama dengan pekerjaan lain yang perlu proses. Mulai dari membuat konsep, merekam video, editing sampai layak tayang di YouTube.
Anak juga diberi pengertian bahwa mendapatkan likes dan view yang banyak itu tergantung dengan kontennya. Anak saya pernah sedih karena melihat video dia membuat playdough yang saya unggah di channel YouTube saya cuma dapat 30-an likes meski viewnya 3000. Padahal dia merasa sudah berusaha untuk berakting dengan baik.
Kemudian, orang tua juga sebaiknya terlibat dalam proses. Baik itu menggali ide, mengarahkan anak untuk membuat konten yang positif sampai mendampingi ketika konten tersebut sudah tayang.
Orang tua juga harus paham tentang perkembangan teknologi serta fitur dan kebijakan YouTube atau media sosial lain supaya anak aman berkreasi di media sosial. Kalau bisa matikan saja kolom komentar di saluran YouTube anak untuk menghindari komentar-komentar negatif.
Cara terakhir menurut saya adalah menyediakan peralatan dan gawai yang mendukung cita-citanya. Saat ini si kecil masih menggunakan ponsel lama saya yang sudah berusia 7 tahun. Tentu hasil video yang dihasilkan sudah kurang bagus dan memori ponsel tidak bisa lagi memuat banyak video.
Sehingga saya berpikir untuk menyediakan sebuah ponsel yang dapat memenuhi kebutuhan seorang pembuat konten yang dapat digunakan oleh anak dan orang tuanya. Jadi, ketika ASUS mengeluarkan Zenfone 9 yang compact dengan performa yang warbiyasak, saya jadi tertarik mencari tahu lebih banyak.
ASUS Zenfone 9 Memenuhi Kebutuhan Content Creator
Saat ini ponsel pintar jadi salah satu pilihan untuk membuat konten. Bukan hanya untuk yang tayang di media sosial, kok. Bisa juga untuk konten di televisi atau koran. Kok tahu?
Iya, karena saya dan anak-anak pernah jadi model keluarga saat UMKM kue adiknya ipar saya diliput media massa Surabaya. Saat itu para wartawan yang datang merekam video dan mengambil foto dengan ponsel berkamera.
Setelah melihat hasilnya tayang di televisi lokal ya bagus-bagus aja. Tetap tajam dengan suara jernih. Yaaa tentu saja selain performa gawai juga didukung kemampuan pengambil video/foto yang baik dan skill editing yang keren. Namun intinya ponsel berkamera juga cukup mumpuni untuk membuat konten.
Hanya saja kita perlu memperhatikan kebutuhan seorang content creator saat memilih smartphone yang tepat supaya bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
Kebutuhan utama tuh pastinya kamera yang bagus dan stabil, sehingga hasil foto atau video tajam, smooth dan nggak goyang-goyang. Apalagi kalau dipakai anak yang tangannya tuh belum kuat menahan gawai terlalu lama.
Lalu memorinya cukup besar untuk menyimpan video dan foto serta baterainya awet dan ponsel tidak cepat panas. Terakhir yang tidak kalah penting adalah ukurannya yang nyaman digenggam dan dimasukkan kantong baju.
Nah, semuanya itu bisa diperoleh di ASUS Zenfone 9 yang baru launching di Indonesia pada bulan November 2022 lalu. Untuk lebih jelasnya lanjut baca yaaa.
Kamera Ganda dengan 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer
Ini nih salah satu unggulan seri terbaru Zenfone, kameranya yang keren banget dengan boba yang lebih besar dari smartphone pelopor kamera boba.
Dalam Zenfone 9, ada tiga kamera yang dapat mendukung pembuatan konten. Kamera utamanya 50 MP dengan Sony® IMX766 flagship sensor. Lalu ada juga kamera ultra-wide 12MP dengan Sony®IMX363 flagship sensor.
Kalau para bloger tekno tuh bilangnya sensornya Zenfone 9 ini sensor premium yang menjamin kualitas gambar yang lebih baik dan warna lebih mencolok dari generasi pendahulunya. Dengan kelebihan tersebut, pengguna bisa mengambil foto high speed dan melukis cahaya, keren kan.
Nah, untuk kamera depannya 12 MP dengan Sony® IMX663 flagship sensor dan auto fokus sehingga membantu saat selfie atau live streaming. Warna yang dihasilkan tuh natural skin tone dan perfect exposure jadi cocok ya untuk para tiktoker, live streamer atau kreator yang suka bikin foto atau video selfie dengan pencahayaan yang cukup.
Itu saja? Oh, masih ada lagi keistimewaannya. Zenfone 9 dilengkapi dengan 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer untuk membuat hasil video lebih stabil meski penggunanya sedang berlari.
Ini salah satu fitur yang dibutuhkan oleh anak saya karena tangannya tuh belum cukup kuat untuk menahan beban gawai terlalu lama. Dan dia aktif banget, ya, jadi suka ambil video dengan bergerak. Sehingga hasilnya tuh bikin yang nonton pusing karena goyang-goyang hahaha.
Dengan 6 poros penahan lensa dalam Zenfone 9 ini jadi tidak khawatir lagi kalau bikin konten sambil bergerak karena hasilnya bakal lebih stabil dan smooth dengan mengaktifkan hypersteadynya.
Baterai Awet dan Tidak Cepat Panas
Kebutuhan kedua adalah keawetan baterai dan ponsel tidak cepat panas. Ya, kan nggak asik ya kalau pas lagi bikin konten tiba-tiba baterai abis. Atau lagi konsentrasi edit video eh ponselnya panas.
Nah, kapasitas baterai ASUS Zenfone 9 ini 4300 mAh yang cukup besar untuk ukuran Zenfone 9 yang mungil. Dengan adaptor HyperCharge 30 watt yang kuat, ponsel ini juga dapat mengisi daya dengan cepat.
Selain itu Zenfone 9 juga dilengkapi dengan sistem pendingin yang menggunakan vapor chamber berteknologi tinggi sebagai pengganti heat pipes. Dan ada penyebar panas canggih yang menggunakan tembaga, lembaran grafit, dan pasta termal.
Kedua teknologi ini menawarkan kapasitas pendinginan yang jauh lebih besar dan hasilnya meski performanya lebih cepat, gawai ini lebih sedikit menghasilkan panas.
Performa Maksimal ASUS Zenfone 9 dengan Prosesor Flagship
Lalu bagaimana dengan performanya? Nah, performa ASUS Zenfone 9 juara dengan dukungan prosesor flagship Snapdragon 8+ Gen 1. Ini adalah chipset terbaru dari Snapdragon yang memberi pengalaman kinerja mulus dan responsif.
Nggak cuma itu, Zenfone 9 juga dibekali dan RAM LPDDR5 hingga 16 GB dan ROM storage UFS 3.1 sampai 256 GB yang bisa meminimalisir terjadinya lag saat ponsel digunakan untuk membuka berbagai aplikasi secara bersamaan. Keren, ya.
ASUS Zenfone 9, Si Mungil yang Stylish
Asiknya lagi, dengan ukuran 5,9″ Zenfone 9 terasa nyaman di genggaman dan bisa dioperasikan dengan satu tangan saja. Pilihan warnanya pun elegan yaitu Starry Blue, Moonlight White, Sunset Red dan Midnight Black.
Meski mungil, kita tidak perlu khawatir ponsel pintar ini akan mudah jatuh karena memiliki high-grip texture. Selain itu ASUS Zenfone 9 sudah tersertifikasi IP 68 yang tahan hujan, debu, anti sidik jari dan anti pasir.
Mungil dan ringkas, gimana nggak makin naksir kan, ya?
Apalagi dengan layar 5.9″ Samsung AMOLED Display dilengkapi dengan HDR ID+ dan eye care display yang membuat warna setara sinema bioskop dan mata terlindungi dari sinar biru berbahaya sampai 6.5x.
Jadi selain stylish dan mudah digenggam, ASUS Zenfone 9 juga aman digunakan oleh anak untuk membuat konten.
Kesimpulan yang saya peroleh, ASUS Zenfone 9 ini adalah gawai ringkas dengan performa yang “ganas” atau seperti taglinenya, “Compact size, big possibilities“. Teknologinya dapat mendukung para content creator mengambil foto dengan hasil yang jernih, tajam dan fokus. Atau merekam video yang stabil meski sedang bergerak atau berlari.
Gawai ini cocok untuk anak yang ingin jadi YouTuber tentunya digunakan dengan pengawasan orang tua, ya.
Buat kalian yang mau beli Zenfone 9, udah bisa kalian dapatkan melalui partner dan channel pembelian resmi produk ASUS antara lain Erafone, Tokopedia, ASUS Exclusive Store, ASUS Online Store. Harga yang dibandrol adalah Rp7.999.999 untuk 6GB/128GB; Rp9.999.999 untuk RAM 8GB/256GB dan Rp 11.999.999 untuk RAM 16GB/256GB.
Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenfone 9 Blog Writing Competition di Blog Widyanti Yuliandari.
Sumber:
- https://www.republika.co.id/berita/rmh3zp414/anak-bercitacita-jadi-youtuber-bagaimana-cara-mendukungnya
- https://www.cnbc.com/2019/08/02/forget-law-school-these-kids-want-to-be-a-youtube-star.html
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com
2 thoughts on “ASUS Zenfone 9 untuk Dukung Anak Jadi YouTuber”
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
HP ini memiliki desain yang elegan dan spesifikasi yang luar biasa. Ajib nih hp!!
setelah di review, jadi pengen beli untuk anak nih, makasih kak!