Sebagai keluarga yang menjalani Long Distance Marriage, tugas mengasuh anak otomatis sebagian besar menjadi tanggung jawab saya. Meski dalam mengambil keputusan penting selalu saya diskusikan dengan suami, tapi dalam menentukan pola asuh bisa dibilang saya yang memutuskan.

Bukan hal yang mudah tentunya, karena saya belum pernah punya pengalaman mengasuh anak sendiri. Mau tidak mau saya pun belajar otodidak, mulai dari menggali lagi ingatan masa kuliah, buku-buku sampai situs parenting. Beruntung walaupun (tadinya) tinggal serumah dengan orang tua, beliau mendukung penuh apapun yang saya lakukan meski tetap memberikan saran demi kebaikan si kecil.

Saya kenal The Urban Mama sebenarnya sudah hampir setahun ini, bermula dari kehebohan di timeline Twitter yang ngomongin tentang situs baru ini. Awalnya saya kira sama aja sama beberapa situs parenting yang sudah lebih dulu ada, tapi ternyata The Urban Mama memang berbeda. Salah satu perbedaannya adalah adanya forum tempat para urban mama dan papa berbagi cerita dan ilmu. Sehingga situs ini tidak hanya bersifat satu arah. Bahkan artikel-artikel di situs TUM sendiri banyak diisi oleh para pembaca atau anggota forum.

Jujur aja pertama kali bergabung di forum TUM ini benar-benar membuat saya terkejut. Meskipun saya juga bergabung dalam sebuah forum gosip dan beberapa forum yang membahas sebuah gadget, untuk ilmu parenting saya banyak mengandalkan beberapa milis yang diikuti oleh peer group saya. Sehingga tuntunan dan dunia yang saya tahu dalam mengasuh anak ya seputar milis tersebut. Apa yang tidak sesuai dengan itu saya anggap aneh. Sampai suatu ketika saya sendiri merasa inferior berada di lingkungan tersebut karena tidak bisa sehebat para ibu yang lain.

Banyak kekurangan saya dalam membesarkan si semata wayang. Hal ini seringkali membuat saya merasa bersalah karena tidak bisa memberikan Cinta kondisi yang ideal atau merasa “kalah” dari ibu-ibu lain. Sampai ketika sedang browsing, saya menemukan salah satu topik di TUM yang membahas tentang “mistake we made”, dari situ saya sadar kalau saya nggak sendirian. Banyak juga para ibu yang kalau bisa mengulang waktu akan berusaha lebih baik dalam memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Everybody made mistake but it’s oke coz we’re human. And it’s fine not to be a perfect mom nor a super mom.

Saya, suami dan Cinta adalah tiga individu yang sedang belajar menjalani peran kami masing-masing sebagai istri dan ibu, suami dan ayah dan anak. Inilah sekolah kami yang sesungguhnya dengan mata pelajaran seumur hidup sebagai orang tua. Mungkin kami tidak akan pernah dapat nilai 100 untuk pelajaran ini tapi yang penting selalu berusaha untuk menjadi pribadi dan orang tua yang lebih baik.

Saat ini saya dan Cinta sedang belajar untuk hidup mandiri, jauh dari nenek dan kakeknya juga ayahnya. Selain itu kami masih berjuang dengan toilet training di usia Cinta yang hampir 3,5 tahun. Hah! Yang bener aja! Juga berusaha mengenalkan makanan lain terutama sayur kepada bocah kesayangan saya dan berdamai dengan GTM. 

Berhubung Cinta sudah masuk usia pra sekolah, saya dan dia juga mulai belajar tentang metode pendidikan yang paling cocok untuk diterapkan di rumah atau memilih sekolah yang bagus. Belum lagi beradaptasi dengan sekolah baru di lingkungan baru. Meski belum sepenuhnya berhasil dan masih ups and downs, but I always try not to push her or myself.

PR saya sebagai orang tua masih banyak sekali. Dan dari The Urban Mama, meskipun hanya sebagai silent reader karena jarang posting di forum, saya banyak dapat ilmu yang bisa saya serap dan terapkan apa yang saya rasa cocok untuk Cinta. Tapi yang terpenting adalah di TUM, saya belajar untuk menerima kekurangan saya sebagai ibu, berusaha menerapkan pola asuh yang sesuai dengan karakter saya dan Cinta tanpa takut akan dihakimi karena berbeda. Sebaliknya saya juga berusaha untuk tidak menganggap orang tua lain yang memiliki pola asuh berbeda dengan kami, sebagai sesuatu yang aneh. Because there is always a different story in every parenting style. Selamat ulang tahun pertama The Urban Mama, terima kasih telah menjadi inspirasi bagi saya sekaligus teman yang bisa diandalkan dalam mengasuh anak.

Suka dengan artikel ini? Yuk bagikan :)

alfakurnia

Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com

4 thoughts on “The Urban Mama: Berbagi Dalam Perbedaan

  1. Tulisan ini buat lomba ya Jeng? Semoga menang yaa.. 🙂

    Mengasuh anak (meskipun saya belum merasakannya) memang berat ya, apalagi kalau nggak ada pasangan yang ikut mendampingi setiap hari. Kayanya mulai perlu belajar banyak tentang parenting nih, Jeng. Salut buat para mommies yang LDM atau bahkan single parent. Yang bisa berjuang mendidik sendiri buah hatinya..

    Sun sayang buat Cinta ya, Bun.. 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top
error: Content is protected !!