Jangan Rebutan Anak.

 
Akhir-akhir ini makin banyak berita kehilangan anak di sosmed yang ternyata diambil atau dijemput atau pergi bersama ayah/ibunya tanpa sepengetahuan orang tua lainnya. Di satu sisi senang lah ya kalau si anak sehat selamat bersama orang yang sayang sama dia.

Tapi di sisi lain miris juga melihat para orang tua yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik sehingga anak jadi korban. Akibatnya pengguna sosmed jadi parno karena mengira makin banyaknya berita penculikan, polisi yang (mungkin juga ikut) kerepotan dan dituduh nggak bisa menemukan anak hilang.

Perceraian memang bisa menimbulkan rasa benci, marah, sakit hati pada mantan pasangan. Mungkin juga pada diri sendiri. Tapi tolonglah, kesampingkan semua itu demi anak. Jangan jadikan mereka alat untuk melampiaskan dendam. Kasian.

Sejelek-jeleknya mantan pasangan di mata Anda, bagi anak tetaplah sosok ayah atau ibu yang mereka cintai. Kecuali dia pernah terbukti menyiksa anak-anak, menerlantarkan, membahayakan mereka secara fisik dan psikis, rasanya nggak ada hak untuk membatasi apalagi memutus tali silaturahmi anak dan orang tuanya. Salah-salah, mereka bisa membenci ayah/ibu yang mengasuhnya karena menjauhkan anak dari orang yang mereka sayang. So, be wise, Parents.

Foto diambil dari TheDentonLawfirm.com

Suka dengan artikel ini? Yuk bagikan :)

alfakurnia

Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com

2 thoughts on “Jangan Rebutan Anak.

  1. setujuuu banget… aku jg ga abis pikir kalo nonton para artis di tv yg cerai trs berantem di infotainment rebutan anak.. heran deh, anak hasil berdua kok udh kyk brg aja diperebutkan… apapun masalah dgn ortunya, mbok ya jgn dibawa ke anak2… sepupuku jg gini soalnya.. tiap mw bawa anaknya keluar, pasti hrs berantem dulu ama ex pasangannya -__-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top
error: Content is protected !!