9 Menit Paling Penting dalam Sehari untuk Meningkatkan Bonding dengan Anak

9 Menit Paling Penting dalam Sehari untuk Meningkatkan Bonding dengan Anak

“Mama, please come. I want to show you something!” panggil bungsu saya yang sedang beraktivitas di ruang keluarga.

“Nanti ya, Dek. Mama masih masak, nih.” jawab saya.

Di lain waktu dia akan meminta saya untuk bermain dengannya yang juga saya tolak karena sedang melakukan aktivitas lain.

Atau seperti saat sedang mengetik tulisan ini dia menghampiri saya sambil membawa mainan yang baru dibelinya. Dia bercerita dengan semangat hal-hal menarik tentang Beyblade ultimate edition miliknya itu.

Kalau sedang banyak waktu tentu saya akan mendengarkan dengan seksama ceritanya. Tapi kali ini saya sudah dikejar tenggat waktu sehingga setelah mendengarkan sekilas saya bilang, “Mama masih kerja, Dek. Nanti ya cerita lagi.”

Dia tidak bilang apa-apa tapi terlihat raut kecewa di wajahnya. Ekspresi yang sering ia tunjukkan ketika kami menolak ajakannya bermain atau mengobrol.

Tidak jarang kata “nanti” itu tidak pernah terwujud. Selalu ada hal yang membuat saya tidak selalu bisa mendampinginya.

Teman-teman Pojokmungil ada yang pernah mengalami hal yang sama, kah?

Tentu ada perasaan bersalah. Saya merasa telah kehilangan kesempatan untuk meningkatkan bonding dengan anak akibat tidak meluangkan waktu untuknya.

Meningkatkan Bonding dengan Anak Perlu Waktu yang Banyak?

Saya pikir sebagai ibu rumah tangga akan lebih mudah untuk meningkatkan bonding dengan anak. Sayangnya saya salah. Ini sudah terbukti dengan hubungan saya dan si sulung yang menjauh saat ia beranjak remaja.

Awalnya saya kira itu hanyalah sebuah fase masa remaja. Ternyata ada luka yang tidak saya sadari tumbuh di hati si sulung atas semua penolakan saya atas ajakannya main bareng. Ini baru saya ketahui saat dia bertanya, “Mama, kenapa sih waktu aku masih kecil itu mama selalu di kamar aja. Enggak pernah main atau nonton tv sama aku.”

Yah, waktu itu memang saya sedang sibuk mengurus bayi dan masih beradaptasi dengan kesibukan sebagai ibu rumah tangga tanpa ART. Jadi setiap ada waktu luang saya pilih beristirahat di kamar daripada main bareng si sulung.

Untuk menggantinya saya manfaatkan waktu di malam hari dengan membacakan buku untuk anak atau sekadar pillow talk. Sayangnya ternyata belum cukup mengobati luka hatinya.

Psikolog anak saya pun menyarankan agar saya membangun kembali hubungan saya dengan si sulung. Cara yang disarankan cukup sederhana sebenarnya, hanya meluangkan waktu minimal 15 menit aja sehari untuk beraktivitas bersama.

Alhamdulillah seiring berjalannya waktu cara ini cukup berhasil, ya. Setidaknya anak remaja saya sudah sedikit mulai terbuka dan mau beraktivitas bareng keluarga.

Jadi bagi teman-teman Pojokmungil yang sedang berusaha membangun hubungan dengan anak, luangkanlah waktu sehari minimal 15 menit. Baik itu untuk ngobrol (kalau anaknya pendiam kaya anak saya ya kita aja yang cerita macam-macam gapapa), main monopoli atau masak bareng.

Saya yakin teman-teman pasti punya banyak ide untuk menghabiskan 15 menit tanpa gawai bersama anak. Boleh ya nanti share di komen.

9 Menit Terpenting dalam Sehari untuk Meningkatkan Bonding dengan Anak


Nah, belakangan ini saya membaca hasil penelitian yang menunjukkan ada 9 menit terpenting dalam sehari yang banyak sekali ngasih manfaat untuk relasi anak dan orang tua.

meningkatkan bonding dengan anak

Sembilan menit itu terbagi dalam:

3 menit pertama ketika anak baru bangun tidur.
3 menit pertama saat anak baru pulang sekolah.
3 menit sebelum anak tidur di malam hari.

Lalu apa yang harus kita lakukan dalam waktu tersebut?

Tiga Menit Pertama Ketika Anak Baru Bangun Tidur

Tiga menit pertama ketika anak baru bangun tidur ini penting sekali untuk membangun mood dan menyiapkan mereka beraktivitas dengan semangat.

Kita bisa membangunkan mereka dengan halus, tanpa bentakan. Beri pelukan dan ucapkan selamat pagi dengan riang. Dalam tiga menit itu kita juga dapat bertanya tentang rencana mereka hari ini dan ucapkan, “Mama/papa doakan hari ini lancar dan menyenangkan untuk kakak/adik.”

Beberapa orang tua yang sudah menerapkan teknik meningkatkan bonding dengan anak ini, meluangkan waktu mereka untuk cuddling di kasur sambil bilang, “3 menit lagi kita mulai bangun sama-sama, ya.”

Suasana pagi yang menyenangkan bisa membuat anak lebih semangat dan riang saat memulai hari. Ia juga merasa disayang, diperhatikan serta tangki cintanya jadi penuh.

Tiga Menit Pertama Ketika Anak Pulang Sekolah

Anak yang baru pulang sekolah atau selesai bermain punya kebutuhan untuk terkoneksi dengan orang tua atau pengasuhnya. Rumah merupakan tempat di mana anak seharusnya mendapatkan rasa cinta dan kenyamanan.

Pelukan hangat, sambutan orang tua atau pengasuh yang menyenangkan, makanan ringan atau ucapan sederhana seperti, “Mama senang banget bisa ketemu kakak/adik lagi. Gimana kabarnya hari ini?”

Kesannya lebay, ya, kaya sudah tidak bertemu berhari-hari padahal hanya beberapa jam. Tapi percaya deh, sambutan seperti itu dapat membuat anak merasa bahwa dirinya dinanti, diperhatikan dan orang tua atau pengasuhnya akan selalu ada untuk dia.

Tiga Menit Sebelum Tidur di Malam Hari

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan bonding dengan anak sebelum ia tidur. Teman-teman Pojokmungil dapat membacakan buku, melakukan pillow talk, cuddling atau berpelukan atau sekadar tidur berdampingan.

Menghabiskan waktu dengan menyenangkan bersama anak sebelum tidur dapat membuat anak merasa didengar, diperhatikan dan dihargai.

Selamat mencoba, ya.

Suka dengan artikel ini? Yuk bagikan :)

alfakurnia

Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top
error: Content is protected !!