Sudah Minta Maaf Lalu Apa?

Semalam, sambil makan soto Gebrak yang dibeli suami, kami berdua nonton tayangan berita di Metro TV. Di sebuah segmen muncul Cut Tary yang menangis terisak-isak. meminta maaf kepada jajaran kepolisian, pers, masyarakat sampai suaminya atas pemberitaan tentang video hubungan intimnya dengan artis lain. Sang suami pun memberikan penjelasan mengapa ia begitu setia mendampingi istrinya yang sudah dihujat entah ratusan atau ribuan orang. Setelah itu, giliran permohonan maaf Luna Maya atas pemberitaan yang mungkin merugikan masyarakat.

Menyaksikan berita itu, saya terenyuh sekaligus berharap ini adalah akhir dari pemberitaan yang bertubi-tubi mengenai kasus video hubungan intim antara Ariel dan Luna Maya juga Ariel dan Cut Tary. Jujur, saya jenuh setiap kali nonton tv lokal pasti ada tayangan tentang itu, baik di segmen berita maupun infotainment. Belum lagi bumbu-bumbu opini dari penulis naskah atau presenternya. Beruntung anak saya masih berusia 3 tahun dan lebih suka ngeberantakin kamar dengan mainan-mainannya daripada ngikut emaknya nonton tv. Sehingga ia belum tahu dan belum merasakan efek dari bombardir berita tersebut.

Saya tahu pertama kali tentang video itu dari twitter. Tak berniat mengunggahnya apalagi menonton. Bukan karena sok moralis atau sok suci, hanya saja saya merasa tidak. nyaman melihat orang lain melakukan hubungan intim. Sama halnya saya tidak ingin orang menyaksikan saya berhubungan dengan suami. Beberapa waktu kemudian ternyata video itu menjadi kepala berita di sejumlah surat kabar, infotainment, portal berita. Lantas sejumlah elemen masyarakat mengatasnamakan rakyat mulai menghujat, mengadili para artis yang ada dalam video. Bahkan beberapa kasus pemerkosaan diakui terpengaruh adanya video tersebut. Mereka bertiga menjadi terdakwa bahkan saat belum dinyatakan sebagai tersangka oleh kepolisian.
Tapi kini dua dari 3 artis tersebut sudah meminta maaf. Apalagi yang kita harapkan dari mereka? Mereka sudah dihukum secara moral dan kini pun telah resmi menjadi tersangka kasus video yang katanya porno itu. Mereka juga sudah kehilangan sumber mata pencaharian karena dicabutnya kontrak-kontrak. Bahkan orang-orang yang bekerja dengan mereka pun kehilangan sumber penghasilan akibat ditutupnya beberapa usaha mereka oleh sebuah ormas. Infotainment juga sudah mendulang rating sangat tinggi atas tayangan mengenai Ariel, Luna Maya dan Cut Tary. Apalagi yang diinginkan? Sudah waktunya media mengurangi porsi pemberitaannya dan mengalihkan ke yang lebih penting. I think we had enough 🙂

Suka dengan artikel ini? Yuk bagikan :)

alfakurnia

Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top
error: Content is protected !!