Sabtu tanggal 30 Oktober yang lalu, saya dapat undangan untuk menghadiri pembagian rapor dan parent-teacher interview di sekolah Cinta. Agak kelabakan juga hari itu karena sudah ada 2 acara yang rencananya saya hadiri dan dua-duanya terletak di Jakarta. Supaya bisa dateng ke semua acara itu on time, jam 7.30 pas, saya sudah ada di sekolah, nunggu sebentar sampai akhirnya tiba giliran saya bercakap-cakap dengan gurunya Cinta.

Sebenarnya setiap mengantar dan menjemput Cinta sekolah, saya selalu menyempatkan diri untuk berkomunikasi dengan para Bunda mengenai aktivitas Cinta hari itu. Jadi apa yang kami bicarakan Sabtu kemarin cuma kesimpulan atas perkembangan Cinta selama 3 bulan terakhir.

Bunda Lia bilang Cinta bisa berbaur dengan mudah ke dalam lingkungan teman-teman sekolahnya yang sudah lebih dulu dekat sejak di Kelompok Bermain Kecil, sampai mereka: Aca, Chika, Cinta, dan si kembar Zarra Zeeva dijuluki geng Rumpi sama bunda-bundanya saking kemana-mana berlima.

Cinta juga bisa main bareng temen-temen cowoknya, malah sebelum dekat dengan cewek-cewek itu dia lebih dulu sering main bareng Jethro, Ilya, Falah dan Dzaky. Syukurlah, senang sekali dengar Cinta mudah bergaul, nggak seperti emaknya 🙂

Memang sejak sekolah saya amati banyak sekali perubahannya Cinta, dia jadi lebih aktif, berani, kritis dan jarang tantrum di rumah. Seringkali sambil main di rumah atau mewarnai, dia melafalkan surat Wal Ashri yang biasa dibaca setiap mau pulang sekolah atau menyanyikan lagu-lagu yang diajarkan di sekolah.

Padahal para bunda sering cerita kalau Cinta lagi nggak mood dia sering nggak mau ngikutin kegiatan di kelas, malah ngajakin temen-temennya main yang lain. Hal itu juga saya sampaikan ke guru-gurunya, bagaimana saya khawatir melihat Cinta yang sering kurang fokus dalam mengerjakan sesuatu.

Kata gurunya sih wajar, anak seusia Cinta memang ada yang masih belum bisa fokus terlalu lama. Bisa konsentrasi penuh 5 menit aja sudah bagus banget. Makanya kegiatan di kelompok bermain lebih ditekankan pada Bermain Sambil Belajar jadi anak nggak jenuh dan tetap tertarik untuk mengikuti kegiatan.

Sayang karena harus buru-buru ke tempat lain untuk ikut seminar Menyiapkan Anak Tangguh di Era Digital di Kemang dan masih banyak wali murid yang antri nggak bisa berlama-lama ngobrol sama Bunda-Bunda. Nah, sekarang saya bingung mengisi catatan orang tua yang ada di rapornya Cinta. Enaknya saya tulis apa ya?

Suka dengan artikel ini? Yuk bagikan :)

alfakurnia

Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com

3 thoughts on “Rapor Pertamanya Cinta

  1. oh… gitu y… iya anak itu harus dah jago main game komputer.. trus..kalo dah di depan tv buset… susah dibilangin..

    sekitar 5 tahunan.. lupa sy umurnya..

    aduh.. om macam apa aku…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top
error: Content is protected !!