Belajar Lewat Lagu

Sejak bayi, Cinta paling suka kalau diajak “ngobrol” dengan suara yang dilagukan seperti bernyanyi, ngaji atau dibacakan doa-doa dan surat pendek. Jadi meskipun saya ini buta nada dan bersuara fals nggak mengurangi kepercayaan diri ketika bernyanyi untuk Cinta, apalagi menurut beberapa sumber yang pernah saya baca, bagi bayi suara ibunya adalah suara yang paling merdu. Yah, walaupun fals kan nyanyinya penuh cinta ya ngeles.

Saya sendiri yang awalnya cuma nyanyi lagu-lagu anak yang sudah umum sebagai cara berkomunikasi dan menghibur Cinta, akhirnya jadi iseng mengganti lirik lagu-lagu itu dan menjadikannya sarana penyampai pesan atau belajar sesuai dengan kebutuhan dan keadaan kami saat itu. Misalnya lagu Nina Bobo yang sudah sangat kondang itu, diganti liriknya jadi “Cinta bobo… oh Cinta bobo, hari sudah malam, waktunya tidur. Bobo bobo Cintaku sayang, besok pagi kita bermain lagi” untuk mengenalkan konsep pagi dan malam.

Lagu yang sama juga bisa diganti liriknya menjadi, “Cinta cantik, oh Cinta pintar, kalau sudah besar jadi anak sholehah. Mama sayang dan papa sayang, anak baik hati si Nadja Aluna” sebagai doa sekaligus menanamkan afirmasi positif.

Dua lagu itu jadi lagu pengantar tidur wajib dan kesukaan Cinta sejak dia masih bayi banget. Selain itu juga bisa menenangkan saat saya sudah lelah, sedih dan marah karena Cinta yang kolik suka nangis nggak brenti-brenti waktu malam. Dengan menyanyikan lagu itu sambil mengayun-ayunkan dia di gendongan, saya bisa ikut tenang. Dan ketika saya tenang, biasanya Cinta juga ikut berhenti nangis lalu tertidur. See, bahkan sebuah lagu sederhana pun bisa membawa efek yang luar biasa.

Saat ingin menyampaikan sesuatu seperti pentingnya gosok gigi, asiknya mandi dan sudah kehabisan cara karena dikasih tahu tetap nggak mau mandi misalnya, saya ajak aja nyanyi lagu “Aku Gigi” yang jadi jingle Pepsodent atau “Bangun tidur”.

Sering juga mengganti lirik lagu Mandi Pagi menjadi “Mandi pagi cibang cibung, pakai sabun asik banget. Cuci muka, gosok badan, jangan lupa pake shampo.” Kalau lagi belajar mengenal huruf dan membaca selain menyanyi lagu “ABC” yang sudah umum itu, kami juga suka bernyanyi lagu “I N I ini, I B U ibu, B U bu D I di Budi, dibaca Ini Ibu Budi

Kadang kami mengarang lagu sendiri dengan nada suka-suka sesuai dengan abjad dan kosakata yang lagi dipelajari. Jadi aneh emang, maklum wong bukan komposer lagu tapi tetap seru lho. Lagipula bernyanyi bisa bikin suasana ceria buat kami berdua dan aktivitas jadi sangat menyenangkan.

Karena terbiasa bernyanyi, mendengar lagu dan mengganti-ganti lirik lagu, Cinta jadi suka juga melakukan hal serupa. Musik yang sekali dua kali dia dengar bisa diganti-ganti liriknya sesuai apa yang sedang dia pikirkan.

Cinta juga pede aja nyanyi lagu ciptaannya sendiri di depan orang banyak sambil nari-nari a la ballerina. Nggak nyangka deh, dari aktivitas sederhana seperti bernyanyi dengan hati bisa mengasah kreativitas, keberanian dan kepercayaan diri.

Belakangan saya baru tahu kalau informasi yang disampaikan lewat lagu dan musik lebih mudah dicerna dan diingat oleh bayi dan balita. Mungkin nih ya karena saat bernyanyi kita biasanya dalam keadaan senang dan (mengutip kata-kata ibu Elly Risman) otak menyerap lebih banyak saat hati senang.

Jadi jangan heran kalau anak lebih banyak diajak menyanyi dan menari sama guru-gurunya di kelompok bermain dan taman kanak-kanak, karena itu memang cara belajar yang paling efektif sekaligus menyenangkan.

Kok bisa? Secara ilmiahnya, tingkat konsentrasi anak-anak usia balita masih rendah dan mereka mudah sekali teralih perhatiannya ke hal-hal yang lebih menarik. Nah dengan menyanyikan sebuah lagu yang sesuai dengan tema pelajaran membuat anak jadi tertarik untuk terlibat dalam proses belajar mengajar.

Bernyanyi sama anak juga bisa meningkatkan ikatan batin antara orangtua atau pengasuh dengan anak lho. Serta membuat anak merasa nyaman akan dirinya sendiri karena mereka bisa mengekspresikan perasaan dan melatih komunikasi. Jadi lupakan suara fals, anak nggak peduli kok, yang penting bersenang-senang bersama. Mari bernyanyi 🙂

Suka dengan artikel ini? Yuk bagikan :)

alfakurnia

Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com

2 thoughts on “Belajar Lewat Lagu

  1. Hwaaa, asiknya belajar bersama. Aku juga suka main gitu sama keponakan atau anaknya temen yang usianya masih di bawah 5 tahun. Suka ngubah-ngubah lagu juga, hihihi. Kualitas suara mah nggak penting ya, Bun.. ;))

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top
error: Content is protected !!