Beberapa hari yang lalu adik saya mengirim foto anak perempuannya dengan takarir, “Calon Putri Indonesia 10 tahun lagi.” Keponakan saya yang berusia 9 tahun itu memang cantik, tinggi, pintar dan stylish. Kadang kami yang dewasa aja kalah gaya dengan dia. Jadi enggak heran kalau dia pengen jadi model atau ikut kontes-kontes kecantikan.
Saya pun saat remaja pernah mengirimkan foto dan formulir untuk mengikuti ajang Gadis Sampul dan Cover Girl majalah GADIS dan Aneka Yess! Ya, tentu aja hasilnya zonk hahaha.
Tapi saya bersyukur, lho, saat itu ibu saya mendukung remaja ikut kontes kecantikan. Walaupun mungkin dalam hati beliau tahu saya enggak punya kans sama sekali, beliau tetap mengantarkan saya ke studio foto yang bagus bahkan menyiapkan baju terbaik untuk sesi foto saya.
Waktu enggak lolos masuk daftar unggulan ada dong rasa kecewa dan sedih. Saya sempat merasa rendah diri karena berarti enggak cukup cantik.
Selain itu saat memperhatikan profil para semifinalis, saya melihat bahwa mereka yang ikut pemilihan kontes kecantikan seperti itu enggak cuma cantik, bodynya bagus. Mereka punya keahlian atau prestasi lain yang bisa dibanggakan. Ini yang saya juga enggak punya hehehe.
Setelah kegagalan itu saya enggak pernah lagi ikut kontes kecantikan. Tapi saya selalu senang mengikuti pegelaran ajang seperti ini dan mengamati para kontestannya. Mulai dari pemilihan model sampul remaja, duta pariwisata seperti Cak Ning Surabaya, Guk Yuk Sidoarjo sampai ajang putri-putrian tingkat nasional.
Walaupun ada pro kontra mengikuti pemilihan seperti ini, menurut saya ada manfaat yang dapat diperoleh remaja ikut kontes kecantikan. Jadi kalau misalnya anak sulung saya atau keponakan-keponakan saya mau ikut ajang seperti ini insyaAllah saya akan dukung. Seperti saya mendukung si sulung ikut audisi ajang pencarian bakat.
Manfaat Remaja Ikut Kontes Kecantikan atau Duta Pariwisata.
Seperti halnya kompetisi di bidang akademis atau bakat, remaja ikut kontes kecantikan atau pemilihan duta pariwisata dapat memetik manfaat sebagai berikut:
- Meningkatkan potensi diri remaja.
- Mengembangkan kepercayaan diri remaja.
- Memperoleh pengalaman baru di industri kreatif, khususnya kecantikan.
- Mendapatkan ilmu di bidang etika, public speaking dan bagaimana tampil di depan umum.
- Meningkatkan kemampuan beradaptasi di lingkungan baru dengan teman-teman baru.
- Menjalin jejaring dengan orang-orang yang berada di industri tersebut serta memperoleh teman-teman baru.
- Belajar mengelola rasa kecewa jika kalah dan tidak sombong jika menang.
Namun, sebagai orang tua kita juga harus punya rambu saat remaja ikut kontes kecantikan:
Remaja Ikut Kontes Kecantikan Bukan Sebagai Tujuan Hidup
Sebaiknya aktivitas mengikuti pemilihan putri-putrian seperti ini bukanlah tujuan utama dalam hidup anak. Beda lagi kalau mereka sudah dewasa dan memang memilih terjun di industri modeling, ya. Namun, jika anak masih remaja biarkanlah kegiatan ini sebagai kompetisi yang menyenangkan. Sehingga orang tua juga enggak perlu ngoyo sampai menghalalkan segala cara supaya anak menang.
Tidak Mengganggu Pendidikan
Menurut saya tugas utama anak dan remaja adalah belajar, baik itu di sekolah maupun homescholling. Sehingga jangan sampai kegiatan ini mengganggu pendidikan anak. Kalaupun mereka memang sudah ingin fokus di bidang ini, setidaknya pastikan remaja kita tetap dapat bersekolah dan bergaul dengan wajar bersama teman-temannya.
Selektif dalam Memilih Ajang Kontes Kecantikan
Pilihlah kontes yang kredibel dan memiliki visi dan misi positif. Bukan sekadar adu kecantikan. Cari yang sesuai dengan nilai-nilai keluarga kita.
Banyk kok, pemilihan putri-putrian atau miss-miss-an yang dibalik keglamorannya memiliki misi positif, lho. Tiap ajang punya fokus sendiri yang sesuai dengan visi mereka.
Miss Grand International
Ajang Miss Grand International (MGI) yang didirikan tahun 2013 di Thailand misalnya, dengan slogan “Stop the Wars and violence‘ memiliki tujuan untuk mempromosikan perdamaian dengan menentang semua jenis konflik di dunia.
Kontes ini memiliki fokus di bidang kemanusiaan. Di mana pemenangnya akan bekerja sebagai juru bicara organisasi dan terlibat dalam acara amal yang berkaitan dengan kampanye tersebut. Misalnya, berkorespondensi dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk mengumpulkan donasi bagi bantuan kemanusiaan.
Tahun 2022 ini kebetulan Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Miss Grand International. Tepatnya pada bulan Oktober 2022 berlokasi di kota Denpasar dan Jakarta.
Ajang internasional ini diharapkan dapat memperkenalkan budaya Indonesia dan keindahan Bali kepada seluruh peserta. Selain itu juga diharapkan nama Indonesia secara umum dapat semakin dikenal secara positif di mancanegara.
JNE Indonesia berpartisipasi dalam ajang ini sebagai Official Logistics Partner Miss Grand International (MGI) 2022. Sesuai dengan slogan connecting happiness, di acara Opening Ceremony dan Gala Dinner MGI 2022, JNE menyerahkan donasi kepada Sanggar Tari Pradnya Sari.
Baca Juga: JNE Dukung Kemajuan UMKM Bidang Fashion
Sanggar tari ini istimewa karena memfasilitasi anak disabilitas dan anak kurang mampu untuk ikut belajar menari. Semoga dengan donasi dari JNE, semakin banyak penari Indonesia yang mengharumkan nama negara di luar negeri, ya.
JNE berpartisipasi dalam ajang ini sebagai upaya dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan pariwisata Indonesia pasca pandemi Covid-19. Dengan menjadi tuan rumah MGI 2022 diharapkan UMKM Indonesia dan industri pariwisata Indonesia semakin berkembang.
Oya, wakil dari Indonesia pernah menjadi pemenang Miss Grand International, lho. Tahun 2016, Ariska Putri Pertiwi berhasil memperoleh the “Golden Crown”. Semoga di bawah Yayasan Dunia Mega Bintang yang memiliki lisensi Miss Grand International di Indonesia, wakil Indonesia mampu meraih prestasi tertinggi seperti pendahulunya.
alfakurnia
Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com
One thought on “Adakah Manfaat Remaja Ikut Kontes Kecantikan?”
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
Biasanya sih kontes kecantikan itu memang sering dianggap negatif, karena menampilkan kecantikan di hadapan banyak orang. Biasanya juga ingatnya ke Miss Universe yang sampai pakaian bikini juga. Tapi, ‘kan tidak semua ya kontes kecantikan begitu. Namun, itu tergantung dari orang tuanya juga sih. Kalau mendukung si anak ikut, ya, itu terserah mereka juga.