Finger Paint: Homemade vs Factory Made

Finger Paint: Homemade vs Factory Made

Rasanya sudah lama sekali nggak main pakai finger paint. Padahal dulu aktivitas ini jadi salah satu favorit kakak Cinta. Tapi berhubung saya suka kesal karena bekas yang selalu nempel di lantai dan dinding padahal sudah dikasih alas, akhirnya aktivitas ini sempat jadi mainan terlarang di rumah.

Sampai kemarin saya lihat ada diskonan finger paint di sebuah toko buku. Kebetulan dia juga ngeklaim kalau produknya non-toxic dan aman untuk anak-anak di atas 3 tahun. Akhirnya saya beli deh tuh finger paint. Pas kakak Cinta juga kepingin bikin art project pakai cat jenis ini.

finger paint, homemade finger paint, diy finger paint, sensory play, manfaat finger paint

Setelah hampir seminggu dianggurin, akhirnya hari Jumat yang lalu saya mengajak anak-anak bermain menggunakan finger paint ini.

Finger Paint Homemade

Tapi berhubung Keenan belum 3 tahun, saya pun mencoba membuat lagi cat tangan dari bahan-bahan yang ada di dapur yang lebih aman untuknya. Sekaligus ingin membandingkan finger paint pabrikan dengan yang buatan rumah.

Setelah browsing  dari berbagai pilihan resep finger paint yang ada di internet, pilihan saya jatuh ke resepnya Martha Stewart karena nampak mudah dan bahan-bahannya ada di rumah semua.

Martha Stewart Finger Paints

Bahan

  • 4 sendok makan gula
  • 1/2 cup tepung maizena
  • 2 cups air dingin
  • Pewarna makanan
  • Container plastik untuk wadah

Cara Membuat

  1. Aduk rata gula dan tepung maizena di dalam panci.
  2. Tambahkan 2 gelas air lalu masak dengan api sendang sampai adonan menjadi kental. (Adonan akan lebih kental saat dingin)
  3. Bagi ke dalam beberapa wadah plastik. Tambahkan pewarna makanan. Aduk rata sambil dinginkan adonan.

Tekstur finger paint rumahan jauh berbeda dari yang pabrikan. Karena dibuat dari tepung jagung yang dimasak, finger paint rumahan ini seperti lem, kental dan slimmy. Jenis pewarna yang digunakan juga ternyata berpengaruh terhadap kepekatan warna. Saya menggunakan pewarna makanan cair yang ketika dioleskan ke kertas jadi transparan.

finger paint, homemade finger paint, diy finger paint, sensory play, manfaat finger paint

Kelebihan Finger Paint Homemade

Finger paint homemade ini cocok untuk anak pra sekolah yang sedang mengenal tekstur, seperti Keenan. Entah kenapa dia nggak suka kalau tangannya kotor dan lengket. Aktivitas ini bisa bermanfaat untuk mengurangi rasa jijiknya dengan cara yang menyenangkan.

Baca Juga: Yuk, Buat Snow Playdough Bersama Si Kecil

Yah, pada percobaan ini sih belum berhasil ya. Keenan cuma mau main sebentar. Tapi sudah ada kemajuan dari yang awalnya menggunakan stik es krim lama-lama dia mau mencelupkan jarinya ke dalam cat, meski setelah itu buru-buru minta dilap.

Selain mengenal tekstur, cat rumahan ini juga bermanfaat mengenalkan anak akan perubahan suhu dari hangat ke dingin. Juga kita bisa menambahkan aromatherapy supaya anak belajar bau-bauan. Pasti seru ya.

Kekurangan Finger Paint Homemade

Kekurangannya, finger paint rumahan ini nggak bisa disimpan. Kemarin karena sisa banyak saya coba simpan dalam container plastik kedap udara. Lantas diletakkan dalam lemari dengan suhu ruang. Setelah beberapa hari ternyata teksturnya jadi berubah lebih cair. Juga berbau asam yang tajam. Jadi sebaiknya sih bikin sedikit-sedikit aja supaya bisa habis sekali pakai.

finger paint, homemade finger paint, diy finger paint, sensory play, manfaat finger paint

Finger Paint Buatan Pabrik

Sementara finger paint buatan pabrik yang digunakan oleh Cinta warnanya lebih pekat, teksturnya juga lebih halus. Seperti cat air atau cat akrilik pada umumnya. Cat ini menurut saya memang lebih cocok untuk anak lebih besar yang sudah mulai ‘serius’ membuat karya seni. Warna-warnanya yang pekat juga seusai untuk belajar mengenal warna sekunder karena campuran dari warna-warna primernya nampak lebih jelas.

Baca Juga: 3 Ide Prakarya Anak TK yang Mudah dan Bermanfaat

finger paint, homemade finger paint, diy finger paint, sensory play, manfaat finger paint
finger paint, homemade finger paint, diy finger paint, sensory play, manfaat finger paint

Keenan sendiri nampak lebih nyaman ketika diajak bermain dengan finger paint pabrikan ini. Dia nggak keberatan tangan dan kakinya saya olesi cat untuk kemudian ditempel di kertas. Bahkan beberapa kali minta diulang. Mungkin karena nggak terasa lengket jadi dia nggak risih ya.

Manfaat Bermain dengan Finger Paint

Well, apapun medianya, baik yang buatan sendiri maupun bikinan pabrik, banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari messy play seperti ini. Salah satu yang utama adalah merangsang imajinasi dan kreativitas anak. Selain itu dengan finger painting anak bisa:

  1. Memperoleh pengalaman menyenangkan yang bisa menstimulasi indra peraba
  2. Mendapat pengetahuan tentang warna primer dan sekunder dengan mencampur berbagai macam warna.
  3. Terstimulasi indra penglihatannya.
  4. Menguatkan otot-otot tangan dan jarinya dan melatih motorik halusnya.
  5. Lebih tenang dan belajar konsentrasi.
  6. Bersenang-senang!
Suka dengan artikel ini? Yuk bagikan :)

alfakurnia

Lifestyle blogger yang suka berbagi tentang review produk, kisah sehari-hari, pengalaman parenting dan banyak lagi. Juga suka menulis resensi buku dan produk skincare di blog alfakurnia.com

3 thoughts on “Finger Paint: Homemade vs Factory Made

  1. coba ah au beliin anakku ini jg…slama ini kalo cat2 yg cair bgini blm aku kenalin ke dia sih.. krn mikir rumah yg bakal belang belonteng ntr 😀 hihihihi…

    1. seru deh, mbak main beginian. mainnya di teras aja tapi. Lagian cat ini nggak nempel di tangan sih, dilap pake lap basah aja sudah hilang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top
error: Content is protected !!